beautiful memories

5.3K 344 9
                                    

Mata dari seorang pria tampan dan cantik secara bersamaan menatap sekumpulan pemuda pemudi yang tengah bercanda ria dari atas balkon kamar miliknya. mereka tengah berpiknik di belakang rumah nya dengan penuh kehangatan dan canda tawa.

Pria itu tersenyum tipis.

Putri kecilnya sudah tumbuh dewasa.

Tak terasa tahun demi tahun mereka lewati dengan penuh suka duka bersama suaminya siapa lagi kalau bukan Kenzo dan membesarkan buah hati mereka dengan penuh kasih sayang, Aliana gadis kecil yang dulunya selalu menangis saat ia kurang membagi waktunya dengan waktu kuliah sekarang sudah tumbuh menjadi wanita cantik yang anggun dan tentu saja pintar.

Untuk sejenak saka melamun memandang senyum dan tawa anaknya yang tercipta di wajah cantiknya milik dia, sungguh indah membuat siapa saja terspesona.

Di tengah keheningan nya tiba tiba ada alun musik pelan dari arah belakang yang membuat saka mengangkat alis nya dan reflek menoleh ke belakang.

"Ngagetin" ucap saka dengan eskpresi datar membuat Kenzo terkekeh kecil.

Kenzo kemudian duduk di samping saka, teman hidupnya sekaligus salah satu orang terpenting di kehidupan nya.

"Lagu apa?" Tanya saka bingung karena baru pertama kali ini mendengar lagu yang di setel Kenzo.

"Dengerin aja" balas Kenzo sambil menaruh ponselnya di meja membuat saka lagi lagi menatap datar Kenzo.

Kenzo terkekeh geli melihat eskpresi saka. Sungguh mengemaskan eskpresi yang di buat saka.

"Sini!" kenzo memberi isyarat sama untuk duduk di pangkuan nya.

Saka mengangguk, dirinya duduk menyamping di paha Kenzo dan menyandarkan kepalanya di dada bidang milik sang suami.

Kenzo tersenyum tipis, dirinya mengusap usap rambut halus milik saka membuat saka menutup mata sejenak.

Lirik yang di setel Kenzo memiliki saka menjadi teringat dengan masa dimana dunia tidak seindah apa yang di bayangkan sang putri.

Saka berjalan ke arah kamar putri nya untuk sekedar mengecek putri kecilnya Sudan tidur apa belum, dengan perlahan pintu kamar ia buka.

Betapa terkejutnya mendapati putri nya masih di meja belajar tak mengindahkan waktu yang sudah sangat malam, saka melangkah ke arah ana yang tengah belajar dengan serius sesekali menguap menahan kantuk yang menyerangnya.

"Sayang" gumam saka pelan membuat ana menoleh ke belakang.

"Papa?" Panggil ana cukup terkejut.

"Kenapa belum tidur?" Tanya saka dengan suara yang begitu lembut dan tatapan penuh kehangatan ia layangkan untuk putri tercinta nya.

"Ana masih belum selesai, pa" ungkap ana lalu tersenyum tipis.

"Kan bisa di lanjutin besok?"

Ana mengeleng.

"Besok ulangan penting pa, ana takut gagal" gumam ana pelan seraya menunduk tak berani menatap wajah saka.

Saka tersenyum tipis lalu mengangkat dagu ana dan menyentuh pipi ana untuk mengusap nya dengan lembut.

"Hei, gagal itu udah jadi hal yang biasa. Yang penting kamu berusaha itu udah cukup"

"Ana takut ngecewain papa dan Daddy" balas ana dengan suara serak seperti tengah menahan tangisnya

"Kami nggak akan Kecewa sayang, kamu udah berusaha semaksimal mungkin lalu mana mungkin kami kecewa?" Pungkas saka memeluk tubuh mungil putri nya yang akan segera menangis.

little girl✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang