20☘️

18.9K 881 77
                                    

^Happy Reading^

Pagi harinya, seluruh murid di bangunkan dengan kericuhan di tenda milik Jean, Lily dan Venuz.

Mereka semua pergi berkerumun melihat apa yang terjadi disana, begitu juga dengan Alan, Joshua dan Jerry.

Joshua sudah sibuk menenangkan pacarnya yang sedang menangis, entah apa sebab gadis itu menangis.

Alan fokus pada apa yang terjadi, terlihat disana ada dua buah tas di depan tenda mereka, yang diyakini milik Lily dan Venuz.

Di samping tas itu terdapat banyak lembaran uang pecahan seratus dan lima puluh ribu yang sudah di robek-robek kecil.

Sepertinya seseorang sudah merobek sengaja uang itu.

"Ini kenapa?" tanya Alan dengan tatapan serius ke arah Venuz dan Jean.

Karena hanya kedua gadis itu yang tidak menangis saat ini, Alan juga tidak bisa bertanya pada Lily karena ia sedang menangis di pelukan Joshua.

"Duit gue! Gue gak tau Alan tiba-tiba pas tadi gue mau ngecek uang di tas gue udah robek-robek gitu!" rengek Venuz sambil memasang wajah sedih nya.

"Terus pas Lily cek, punya dia juga ternyata udah di sobek-sobek kaya gitu." tambah Venuz lagi.

Jean yang mendengar penjelasan Venuz mulai takut dan panik, ia melihat seluruh tatapan mengintimidasi orang-orang yang ada disekitaran situ menatapnya penuh rasa curiga. Bahkan Alan juga menatapnya penuh curiga.

"Jangan-jangan Jean lagi pelakunya gue liat tadi ada sesuatu di hp lo, please kalo lo benci gue, duit gue aja yang lo sobek! Jangan punya sahabat lo juga," tuduh  Venuz  sambil menyipitkan matanya.

"B-bukan! Bukan aku kok!" Bantah Jean dengan wajah yang mulai memucat karena takut.

"Aelah! pelaku emang suka takut buat ngaku," cela Venuz menatap sinis.

"Jangan-jangan elo kali yang bikin kaya gini habis itu nuduh Jean yang lakuinnya?!" kali ini Jerry ikut bersuara membalas ucapan Venuz.

"Eh emang lo punya bukti kalo gue yang lakuin hah?" marah Venuz tak terima.

"Terus lo juga punya bukti kalo Jean yang lakuin itu?" balas Jerry tak mau kalah.

"Punya! Nih liat aja di hp Jean, ada bukti foto-fotonya" balas Venuz.

Lalu gadis itu menarik handphone yang Jean sedang pegang di tangannya, dan membuka galeri kemudian menunjukan kepada mereka semua foto yang memperlihatkan uang-uang yang sudah robek dan di foto beberapa kali. Sepertinya foto itu diambil tengah malam .

Jean semakin takut ia menggelengkan kepalanya, hatinya sakit mendengar omongan-omongan dan bisik-bisikan dari sekitar yang belum tentu benar.

Jerry diam melihat foto itu, Alan merampas handphone Jean yang sedang di pegang oleh Jerry itu.

Ia memperhatikan dengan baik bagaimana bisa Jean melakukan hal ini.

"Je, gue ada salah apa sih sama lo." sahut Lily dengan mata yang masih sembab akibat menangis.

"Tega lo Je," kata Lily lagi dengan rasa kecewa.

Jean menggeleng-gelengkan kepalanya, dengan air mata yang mulai mengalir di pipinya.

"Engga Ly, aku gak gitu!" Balas Jean mulai ikut menangis.

Ia menatap ke arah Alan seolah meminta pertolongan, namun dengan sengaja Alan membuang arah pandangannya tidak ingin menatapnya.

Karena melihat kerumuman di pagi-pagi begini, salah satu guru datang menghampiri mereka. Dan menanyakan apa yang terjadi.

Setelah mengetahui apa yang terjadi, Guru membubarkan siswa-siswi yang ada disitu dan menyuruh Jean, Lily dan Venuz ke tenda Guru untuk menjelaskan apa yang sudah mereka lakukan sehingga menimbulkan kerumunan seperti tadi.

Jean melewati Alan dengan tatapan sakit hati bercampur kecewa karena Alan tidak mempercayainya.

Salah satu guru BK datang menghampiri ketiga gadis itu, dan segera meminta penjelasan.

"Jadi siapa yang mau bicara terlebih dahulu? Jean, Lily atau Venuz?" tanya Guru BK itu.

Tidak ada yang menyahut, semuanya terdiam. Membuat Guru BK itu menghela nafasnya.

"Gimana kalau dari Venuz dulu," usul Guru BK itu.

Karena melihat kondisi saat ini dimana Lily masih sesenggukan menangis dan Jean yang menangis sambil menunduk.

"Jadi gini....." Venuz mulai menceritakan kejadian dari semalam hingga pagi ini.

Guru BK itu mengangguk paham.

"Bagaimana Jean? Apa kamu punya pembelaan? Atau kamu punya sesuatu yang ingin dikatakan?" tanya Guru itu pada Jean.

Jean menggeleng ia tidak tahu ingin berkata apa lagi, semua orang percaya bahwa ia yang telah melakukan semua itu.

Walupun dirinya berkata jujur dan membela, pasti banyak yang tidak akan percaya termasuk Guru BK itu.

Setelah menimbang-nimbang dengan guru-guru yang lain, akhirnya diputuskan bahwa  Jean akan di pulangkan ke rumah.

Dan Jean tanpa bantahan menyetujui hal itu.

Ia berjalan kembali ke tenda untuk mengambil tas dan beberapa barang miliknya.

Di depan tenda miliknya ternyata masih ada Alan beserta kedua temannya yang masih menunggu di sana.

Jean menatap Alan dengan mata sembab dan hidung yang sudah memerah karena menangis.

Alan yang melihat itu seperti ingin mengatakan sesuatu, namun tertahan.

Sehingga Jean terus berjalan hingga masuk ke dalam tenda.

"Gimana keputusannya?" tanya Jerry pada Lily dan Venuz yang baru datang.

"Yah dia terbukti bersalah lah, dia gak ada pembelaan bukti nya juga ada. Dia juga jujur tuh kalo dia yang lakuin itu," jelas Venuz menambah-nambah padahal Jean sama sekali tidak berkata jika dirinya yang melakukan hal itu.

"Hukumannya dia dipulangkan ke rumahnya,"

"Oh satu lagi, dia disuru ganti uang kita juga." lanjut Venuz.

Alan yang mendengar penjelasan Venuz masih tidak percaya, ia merasa ada yang tidak beres. Kenapa bisa Jean melakukan semua ini, apalagi pada sahabatnya sendiri.

"Tapi gue masih heran, buat apa yah Jean foto uang yang udah dia robek. Kan itu bikin bukti tambah jelas kalo dia yang nyuri." ucap Jerry yang juga tak menyangka.

"Si-siapa tau Jean pengen update di medsos nya! Buat pamer kalo udah rusakin duit orang." balas Venuz dengan ketus.

Jean yang masih berada di dalam tenda mendengar semua perkataan dari mereka, hati nya sakit. Ia hanya bisa menangis dalam diam, yang ada di dalam pikirannya saat ini adalah Alex ayahnya.

Ia berharap setelah kembali, Jean bisa langsung melihat wajah ayahnya dan memeluk beliau.

Jean keluar dari tenda dan tanpa berbicara apapun, langsung berjalan melewati mereka sambil menunduk.

Lily menatap Jean dengan perasaan campur aduk, sedih sebenarnya harus melihat Jean yang seperti itu, tapi dirinya masih sakit hati karena uang yang selama ini ia kumpul harus hangus begitu saja.

🕊️🕊️🕊️

TBC

Follow for more author_cantik

SWEET ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang