^Happy Reading^
Jean berjalan keluar dari kelasnya, setelah berpisah dengan Lily yang pergi bertemu dengan pacarnya.
Saat berjalan melewati parkiran Jean tak sengaja melihat Alan bersama Jerry yang sedang mengobrol sambil duduk di atas motor mereka masing-masing.
"Eh itu Jean." kata Jerry yang masih bisa Jean dengar.
Namun gadis itu pura-pura tidak mendengarnya dan terus melangkahkan kakinya berjalan sambil menunduk.
Alan mengerutkan keningnya, apa yang terjadi sehingga Jean tidak menyapanya sama sekali? Padahal biasanya Jean tidak pernah mengacuhkannya seperti ini.
"Eh Je, lo ditungguin Alan nih. Kita gak jadi latihan sekarang, lo bisa pulang bareng dia." ucap Jerry yang mengira jika Jean tidak melihat mereka.
Jean menghentikan langkah nya lalu berbalik dan tersenyum ke arah mereka.
"Eh iya ka, tapi nanti aku pulang sendiri aja." tolak Jean yang masih tersenyum.
"Kenapa? Ga ada alasan lo buat pulang sendiri cepat naik." perintah Alan tak ingin dibantah dapat dilihat dari raut wajahnya yang memasang ekspresi serius.
Jean menghela nafasnya lalu berjalan dan segera naik ke atas jok belakang motor Alan, kemudian pemuda itu segera memasang helm nya dan berpamitan pada Jerry sebelum menancapkan gas motornya.
"Yokkk." teriak Jerry membalas, saat Alan membunyikan klakson motornya.
"Gini amat nasib jones" guman Jerry lagi dan lagi, sebelum menjalankan motornya.
🕊️🕊️🕊️
Sesampai di rumah Jean segera turun dari motor lalu berjalan masuk ke dalam rumah meninggalkan Alan yang pergi memarkiran motornya di dalam garasi.
Setelah selesai baru lah Alan menyusul masuk ke dalam dan segera berjalan menuju kamarnya.
Memakai baju kaos berwarna hitam dan celana pendek Alan keluar dari kamarnya.
Tok tok tok
Alan berjalan pergi mengetuk pintu kamar Jean yang masih tertutup, niatnya ingin menanyakan makan siang apa yang Jean inginkan agar ia bisa pergi membelinya.
Ceklek
Suara pintu dibuka oleh Jean, Alan dapat langsung melihat wajah Jean yang terlihat kesal dan cemberut.
"Lo kenapa sih?" Tanya Alan melihat perubahan Jean tanpa adanya kejelasan.
"Gakpapa." balas Jean.
"Ngapain kesini? Aku mau tidur." lanjut gadis itu.
"Gue mau cari makan siang, lo mau makan apa?" Tanya Alan.
"Terserah." balas Jean yang masih memasang wajah kesal.
"Gue nanya baik-baik lo mau makan apa?" Kali ini Alan sudah mulai meninggikan dan menekan setiap perkataan yang ia keluarkan.
"Lo kenapa sih? Kalo ada masalah tuh ngomong." lanjut Alan.
"Apaan sih aku bilang juga gak ada! Gak usah pesenin makanan aku gak laper." Jean yang mendengar suara Alan mulai meninggi membuatnya ikut terpancing emosi.
Tanpa menunggu jawaban dari Alan, Jean langsung menutup pintu kamarnya dengan kasar.
Alan yang melihat itu menghela nafasnya berusaha untuk meredam emosinya, ia takut menyakiti Jean.
Dengan sabar Alan keluar dari rumahnya pergi membelikan makanan untuknya dan Jean.
Walaupun gadis itu bilang tidak lapar, Alan harus tetap membelikannya. Siapa tau Jean berkata seperti itu hanya karena emosi dan gengsinya saja, lagian tanggung jawab Alan saat ini adalah Jean selama ibu dan ayahnya pergi.
Alan kembali dengan membawakan ketoprak dua bungkus yang satu pedas dan yang satu tidak yaitu milik Jean.
Tok tok tok
"Je, makan dulu." ucap Alan saat mengetuk pintu kamar Jean.
Kali ini suara yang Alan keluarkan terdengar sangat lembut di telinga Jean, sehingga gadis itu merasa tak enak jika tidak keluar.
"Tuh gue udah beliin ketoprak, ayo makan." ajak Alan sambil menarik tangan Jean agar mengikutinya ke dapur.
Jean pun pasrah mengikuti ajakan Alan dan berjalan di belakang pemuda itu.
🕊️🕊️🕊️
TBC
Follow for more author_cantik
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ALAN [END]
Teen FictionMenjadi bodyguard untuk gadis yang manja? Bagaimana jadinya hidup Alan yang awalnya tenang, dan tentram harus menerima tawaran dari sang ayah untuk menjaga seorang gadis dari sahabatnya. "Alan, aku gak suka makan pedas" "Alan, aku pengen coba jaja...