^Happy Reading^
Jean kembali ke kediaman keluarga Alan, tadi salah seorang guru pergi mengantarkan Jean untuk pulang.
Saat sudah sampai di rumah ia langsung di sambut oleh Jein. Melihat kehadiran Jean, Jein langsung memeluk gadis itu.
Karena Jein merupakan wali dari Jean, sehingga guru telah memberikan kabar tentang apa yang telah terjadi dan Jean yang akan dipulangkan.
"T-tante, Jean gak salah kok," guman Jean yang masih memeluk ibu Alan dengan erat.
"Tante tau kok sayang, Jean gak mungkin lakuin itu," balas Jein.
Kemudian setelah itu Jein menyuruh Jean untuk membersihkan dirinya di kamar dan menyuruhnya untuk mengistirahatkan dirinya.
Setelah mandi dan mengganti pakaian, Jean dengan wajah yang masih sembab segera menelepon ayahnya untuk mengatakan sesuatu.
"H-hallo,"
"Pah Jean mau pulang ikut papa," ucap Jean tanpa basa basi.
"Hallo Jean, kamu kenapa sayang. Ko nangis?"
"Jean mau pulang pah, Jean gak mau tinggal disini lagi. Jean kangen papa..." ucap Jean yang mulai terdengar Isak tangisannya.
"Kenapa sayang ada apa, coba jelasin ke papa. Ada yang jahat sama anak gadis nya papa?" tanya Alex khawatir di seberang sana.
"Hm, pokonya Jean mau pulang besok pa." kekeh Jean yang benar-benar ingin kembali.
"Kamu tidak bisa tahan lagi sayang? Beberapa hari lagi papa bakalan nyusul kamu ke situ, tunggu apa yah," ucap Alex membujuk.
"Gakk mau Pah, Jean gak mau. Jean mau pulang..." rengek Jean lagi tidak mau dibantah.
"Yasudah, Papa pesan tiket untuk kamu pulang ke sini. Besok pagi minta tolong sama tante Jein dan om Fariz buat anterin kamu ke bandara." ucap Alex yang akhirnya menyerah.
"Iyahh pah, makasih. Jean sayang papa." balas Jean
"Papa juga sayang Jean, sekarang kamu istirahat yah."
Di tempat Alex saat ini.
Pria paruh baya itu menghela nafasnya gusar. Ia berfikir keras apa yang terjadi dengan anak semata wayangnya itu.
Apalagi yang Alex tau sebenarnya bahwa Jean seharusnya saat ini sedang mengikuti camping. Kenapa tiba-tiba gadis itu meneleponnya dan meminta ingin kembali.
"Ada yang gak beres," guman Alex.
Kemudian pria itu kembali membuka ponselnya dan mengirim pesan pada Alan.
🕊️🕊️🕊️
Malam harinya sekitar pukul delapan malam Jean sudah sibuk mengemasi barang-barang miliknya di dalam koper.
Tadi saat makan malam, Ia sudah memberitahukan pada Jein dan Fariz jika dirinya akan pulang besok pagi.
Kedua orang itu kaget mendengar perkataan Jean yang tiba-tiba ingin kembali, awalnya Jein dan Fariz terus membujuk gadis itu agar tidak pergi, tapi Jean tetap pada pendiriannya untuk tetap pergi menemui ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ALAN [END]
Novela JuvenilMenjadi bodyguard untuk gadis yang manja? Bagaimana jadinya hidup Alan yang awalnya tenang, dan tentram harus menerima tawaran dari sang ayah untuk menjaga seorang gadis dari sahabatnya. "Alan, aku gak suka makan pedas" "Alan, aku pengen coba jaja...