Kau pernah pusing karena matematika? Kalau aku selalu. Aku paling benci dengan pelajaran ini. Aku tidak suka menghitung. Ini sangat merepotkan kepalaku. Sudah hampir satu jam aku melihat angka-angka di buku tapi tetap saja aku tidak bisa menyelesaikannya. Bahkan aku sempat berkhayal, bagaimana jadinya jika aku memohon pada Tuhan sambil menangis saja? Siapa tahu tugasku bisa beres semua. Haha, aku memang pandai berimajinasi.
Aku melihat jam dinding, ini semakin melelahkan. Aku memutuskan membuka hapeku. Kubuka ruang obrolan di salah satu kontak yang tersimpan.
Mikhael Sekala
El|
Mtkmu sudah?|
Sulit el, aku mau nyontek km|
19.45Sambil menunggu balasan dari Mikhael, aku memutuskan untuk mencari cara penyelesaian matematika dari internet. Siapa tahu bisa. Tapi setelah itu aku menepuk kening. Aku lupa, soal matematika yang menjadi PR ini dibuat oleh guruku sendiri. Oh ayolah, percuma aku cari di internet, aku akan tetap kesulitan mengerjakan walau caranya sama tapi angkanya berbeda.
Sudah tiga puluh menit. Mikhael belum membaca pesanku. Aku juga sudah meminta bantuan teman-teman yang lain, tapi katanya belum selesai, ada juga yang mengaku kesulitan, bahkan ada yang tidak paham sama sekali. Matematika adalah mata pelajaran, tapi kenapa terasa seperti masalah hidup?
Aku hampir menangis saat itu. Hingga kemudian suara notifikasi di hapeku membuat sebagian aku merasa masih punya harapan. Yah, begitulah aku, baru mendapat masalah kecil tapi sudah merasa yang paling sakit. Menyebalkan bukan? Aku sendiri kadang merasa kesal.
Mataku berbinar saat mengetahui bahwa Mikhael mengirimiku pesan. Semoga ini adalah titik cerah.
Mikhael Sekala
|Aku masih di gereja
|Besok pagi mungkin baru aku kerjain
20.19Aku mendesah kecewa. Frustasi sekali rasanya.
Oh, y udh el gpp|
Makasih ya|
Maaf ganggu|
20.20|Gk ganggu
|Sulit bgt emang?
20.20Menurutku sulit|
Aku gk bisa|
20.20|Yaudah bsk datang lebih pagi
|Kita kerjain bareng
20.21Aku melotot. Mengerjakan matematika disekolah? Aku tidak yakin bisa selesai. Tapi jika kutolak, aku juga tidak yakin bisa mengumpulkan tugasku. Aku berpikir sejenak saat itu. Lantas, aku memutuskan untuk menyetujuinya.
Hmm ok|
Jam brp?|
20.22|Jam 6 kurang udh sampe sklh
|Gmn?
20.23Okee|
20.23|👍
20.23Baiklah, besok tugasku harus selesai. Toh, Mikhael 'kan jago matematika.
***
Kota Kediri pagi ini memang lumayan dingin. Aku sampai memakai jaket saat berangkat sekolah. Aku melihat hapeku, kulihat sudah pukul 05.50. Aku berjalan cepat menuju ke kelas. Aku juga menerka-nerka, apakah Mikhael sudah datang? Atau dia akan telat?
Sampai di kelas, pintu sudah terbuka. Sepertinya hanya Mikhael yang berada di dalam kelas. Aku tersenyum simpul, Mikhael benar-benar akan mengajariku matematika kali ini. Aku harus bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Tulang | Haechan
Teen FictionPun aku menemukanmu dalam kondisi retak dan membusuk. Namun, kau tetap hidup, menunggu hari berkabungmu sendiri. #Lee Haechan