•
•
•Diam-diam Rian menatap sore yang cerah ini dengan harap akan ada arah untuk dirinya sekarang.
Athala datang, Praja ada di depan kini sedang saling merayu lewat dekap bersama gadis tersayang nya— Dea.
Mata Rian terpejam, mulut nya berkomat-kamit berharap Tuhan memberikan keajaiban, semoga saja gadis itu tidak melihat dengan langsung kemesraan remaja yang sedang terjadi di dalam kantin ini.
perlahan matanya terbuka, mengintip sedikit takut-takut kalau yang tidak di harapkan terjadi, namun nyatanya tidak ada apa-apa. ia buka kembali matanya lebar, Praja dan Dea masih ada di sana namun Athala lah yang menghilang.
Dilihat nya kebelakang, Una yang sedang menarik tangan si pirang itu untuk ikut dengan nya ntah kemana. tuhan mungkin hari ini jadi penyelamat untuk nya yang hampir saja tidak bernafas sesaat, takut-takut kalau yang tidak diinginkan terjadi ; Athala mengetahui Praja dan Dea menjalani kisah kasih tersebut.
"HEH!" tepukan di pundak itu membuat Rian terkejut, lagi-lagi pria itu menghembuskan nafasnya gusar.
Si pembuat kaget itu malah cengengesan saja di buat nya, rese jengkel Rian menatap Juandra sinis.
"kenapa sih lo? mau jadi dukun Lokamadya? mulut komat kamit gitu, heran gua" komentar nya.
Rian berdecak malas, menatap pria itu dengan mata yang memutar malas "Athala tadi hampir kesini"
"terus?"
Melihat muka bingung itu membuat Rian semakin jengkel saja, tapi tidak apa ia masih bisa membalas nya dengan sabar yang ia punya, ah dasar Juandra.
ia menjelaskan "ada praja juga Dea di kantin"
"terus?"
sudah, kadar kesabaran Rian punya batas nya juga "ya lo mikir lah Juandra!" ucap nya dengan nada yang sedikit tinggi.
Juandra terkekeh, menyadari teman nya itu sudah tersulut emosi kesal karna dirinya "ah, emang kenapa kalau Athala tau? lagian cewe baja kaya dia mana pernah sih serius"
Juandra memang secuek itu, menganggap semua nya hanya candaan belaka tapi ia punya satu keseriusan terhadap seseorang ko dan ia pun sudah mendeklarasikan nya dengan bangga namun tidak minta sebuah peresmian sebab si puan ini memilih acuh, naas.
"lo ngga sadar apa? Athala tuh serius soal rasanya menurut gue gada kelihatan main-main nya makanya gue gamau dia tahu, takut patah terus jatuh" Rian pun terdiam, lalu menatap seolah risau "dan nangis?" lanjut nya pelan.
kekhawatiran Rian justru menjadi lulucon bagi Juandra, lelaki itu tertawa habis di buat nya "pfft— cewe kaya Athala bisa nangis? lo ngga inget waktu dia putus sama Nakula malah adu mekanik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] LokaMadya | JiminJeong
Fanfictiona jiminjeong fanfiction, Indonesia au ; warn gxg content. "ann, sederhana nya kamu si penyuka sendu dan pemandu rindu namun kamu membuat aku jatuh dan tak bisa bangun dari mimpi indah tentang kamu" - lukisan frasa niku untuk wanita cantik kecintaan...