•
•
•Tentang rona remaja, Una yang saat itu berumur 16 tahun hanya paham satu hal bahwa dirinya hanya bisa menyukai gadis seorang.
Tapi saat itu, kata orang tentang cinta hanya layak disandang pada keterikatan pria dan wanita.
Sempat takut dengan diri sendiri, bingung respon orang sekitar nya juga merasa kalut dan pernah ada pada fase depresi tapi pada saat itu tentang mental health orang tidak paham, dan tidak akan pernah tahu anjuran nya hanya satu ; mendekat pada tuhan, itu katanya.
Tuhan memang selalu menjadi tempat berserah, tapi bagaimana untuk orang yang sudah terlanjur menyerah? merasa malu merendah pada tuhan karna ia sudah jauh dari predikat manusia beragama rasa nya saja sudah melenceng dari ajaran, terlalu tebal muka menghadap tuhan yang kasih nya tulus.
Saat itu, Una tidak akan lupa ketika ia bilang orientasi nya hanya untuk gadis seorang, orang yang pertama kali tahu itu Athalah yang merangkul nya sembari memberikan prakata untuk tetap kuat, karna Athala paham takut nya Una bagaimana.
"Kalau gue deg-degan tiap papasan sama Teh Antalas itu apa maksud nya ya thala? rasa itu ngga wajar kan untuk di cap sebagai hal yang layak? rasa itu kan harusnya untuk lelaki dan perempuan, sementara gue perempuan Antalas juga"
Athala, tidak pernah membayangkan bahwasannya ia akan menghadapi permasalahan remaja yang cukup tabu untuk di dengar, dan cukup aneh untuk dibayangkan. Tapi terlebih dari semua hal yang baru, Athala lebih memilih merangkul Una yang tidak kalah nya kalut, sembari berkata dengan yakin ; "perasaan lo mungkin cuman kagum?"
Seolah tidak mengerti dengan rasanya, atau mencoba paham dan menerima dengan lapang Una kembali berkata "ini jatuh cinta thala, rasanya kaya yang lo ceritain semasa smp sama Nakula"
Athala saat itu diam, ia bungkam bukan karna apa-apa tapi takut salah merespon, bisa nya hanya menenangkan.
Hari-hari baru mulai terbuka, isinya beragam, rasa nya juga membuat diskoria berbeda.
Ada kalanya langit mendung, Una melihat Athala termenung menatap jendela besar di depan ruang dewan kesiswaan. Melihat gadis dengan rambut panjang itu seolah menjadi candu untuk Una, definisi sempurna adalah Antalas merasa tidak percaya diri maka semuanya ia pendam sendiri.
Yang Una tahu, Antalas suka dengan kopi juga biskuit Regal yang di ambil nya saat makan siang itu hanya nasi juga sayur tidak memakan daging atau lauk yang bersifat hewani, semua nya tentang Antalas ingin Una tahu.
Ketika malam, memikirkan nya adalah candu— interaksi mereka yang sangat minim hanya bertemu kala jam makan siang atau saat ibadah minggu.
Diam-diam menunggu kala perpustakaan gulita hanya untuk menyaksikan Antalas yang serius membaca buku adalah kebiasaan yang kadang membuat Una dapat rasa khawatir dari Athala.
Una terlanjur jatuh cinta, pada orang yang sama sekali tidak pernah melihat nya. Una hanya mencoba mengerti dirinya sendiri tanpa melanggar batasan yang ada, sebuah tembok akan ia pasang setinggi mungkin agar tidak ada kesalahan di lain hari.
Pernah satu pertanyaan tersirat dalam benak Una, jiwa remaja nya yang bergejolak juga jatuh cinta nya yang dipandang orang sebagai sebuah ketidak wajaran membuat ia bertanya sedemikian rumit pada Athala yang sangat awam pada hal ini.
“tuhan bisa membolak balikan hati seseorang
terus kenapa tuhan bikin umatnya mencintai sesama jenis?
tuhan menciptakan adam dan hawa
tetapi kenapa tuhan menciptakan perasaan yang amat sangat tabu di mata manusia”
Athala saat itu, hanya diam sembari meresap pertanyaan yang jadi kegundahan dari Una, ia paham gadis itu hanya ingin validasi terhadap rasanya tapi pertanyaan yang terlalu berat itu tidak bisa dicerna dengan otak Athala yang seadanya.
Dua tahun bersama Una, yang kadang malam-malam nya di isi oleh diskusi akhirnya Athallah bisa menemukan arti untuk validasi atas dasar rasa Una di hati.
" Menurut gue, jatuh cinta itu ngga ada yang bisa nebak. Lo hanya jatuh cinta itu bukan takaran untuk lo merasa diri lo hina, lo hanya jatuh cinta kan?"
Saat itu, malam dimana Una hampir menyerah dengan dirinya ia diam sembari menyerap apa yang Athala katakan, terimakasih untuk validasi tentang rasa yang diberi.
Sejauh ini Una hanya mencinta, tidak butuh afeksi balas selebihnya biar bagaimana takdir membawa nya saja tidak ingin mencoba lebih karna ia tahu; tidak akan pernah terjadi seperti yang dia mau.
Semoga, rona remaja tidak berlanjut yang mencipta api patah hati kemudian hari. Una ingin secepat nya melupa tentang rasa yang ia punya tapi ntah apa maksud semesta yang membawa nya tertarik terus pada sang pemilik hati.
Hingga Athalah berkata "Lo ngga harus punya alasan kenapa lo ngga bisa suka lagi, karna sampai kapanpun lo ngga akan bisa mencapainya, coba jujur dengan rasa jalani seadanya selagi bisa mencinta, kenapa ngga?"
LOKAMADYA
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] LokaMadya | JiminJeong
Fanfictiona jiminjeong fanfiction, Indonesia au ; warn gxg content. "ann, sederhana nya kamu si penyuka sendu dan pemandu rindu namun kamu membuat aku jatuh dan tak bisa bangun dari mimpi indah tentang kamu" - lukisan frasa niku untuk wanita cantik kecintaan...