xii. Bogor, kamu dan indah.

411 67 4
                                    

🗒️; Coba dengarkan lagu Kala cinta menggoda - Chrisye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗒️; Coba dengarkan lagu Kala cinta menggoda - Chrisye



23 Desember, 1997. Mungkin ini akan jadi catatan penting menyambut perayaan frasa sendu juga rindu kelak.

Di jalan perintis kemerdekaan, udara nya yang masih sejuk juga dan beberapa pedagang pinggir jalan, di tahun itu kendaraan yang berlalu lalang cukup sedikit, hari ini mereka akan membeli keperluan untuk natal di asrama nanti, rencana nya begitu. Antalas meminta Una karna Grace tidak bisa mengantar nya, ada dispensasi vokal untuk acara nanti dia.

banyak kendaraan umum, dan juga becak di sepanjang jalan apalagi para ibu-ibu yang pergi ke pasar di pasar merdeka memilih untuk menggunakan becak sebagai transportasi umum yang lebih ekonomis saat itu.

Dulu di Bogor, ada satu plaza yang hitz namanya mall Internusa, langganan remaja tahun itu buat di pakai nongkrong atau sekedar bermain dan menghabiskan masa remaja. Pada masa itu, Bogor belum seperti sekarang dimana mall bertebaran di berbagai sudutnya. Di era tahun 1990-an, masih amat sedikit pusat perbelanjaan modern di Kota Hujan ini. Bahkan bisa dikatakan Pangrango Plaza alias Internusa Plaza merupakan mall pertama yang ada di Bogor.

Namun pada tahun 1996, mall ini mengalami kebakaran dan sempat vakum selama beberapa tahun sampai di tahun 2000an mall internusa ini berganti nama jadi pangrango plaza namun sayang nya mall ini jadi sepi pengunjung dan di tahun 2012 tutup dan menjadi bangunan terbengkalai namun sekarang di 2022 mall itu sudah berganti menjadi rumah sakit dan juga mall yang diberi nama lippo plaza kebun raya, karna letak nya persis di depan pintu tiga kebun raya.

Dulu Una sempat bermimpi, akan menghabiskan masa remaja yang menggelora itu dengan menghabiskan waktu dengan mengoleksi majalah-majalah kekinian, menonton film di bioskop, berjalan-jalan malam dan setiap pulang sekolah akan hadir ke tempat-tempat kekinian pada saat itu, namun pilihan orang tua nya adalah memasukkan dirinya ke dalam asrama dan selama itu juga kebebasan masa remaja yang menyenangkan itu harus ia telan dalam mimpi saja.

Tapi, di setiap alur yang terjadi sudah pasti tuhan selip bahagia yang pasti, mungkin jika menikmati masa muda bukan di dalam asrama Una tidak akan bertemu orang-orang yang jadi alasan nya bahagia kini.

misal nya saja Ann, Antalas. gadis yang asyik mendengarkan lagu lewat radio yang terputar di dalam mobil. Una yang sedang menoleh pada kaca itu sesekali mencuri pandang lewat ujung matanya.

Kala cinta menggoda, lagu yang baru saja keluar dan melejit di tahun itu.

sejak jumpa kita pertama, ku langsung jatuh cinta

walau ku tahu kau ada pemiliknya.

tapi ku tak dapat membohongi hati nurani, ku tak dapat menghindari gejolak cinta ini.

Seketika Una terdiam, kala mendapati Antalas yang memergoki nya menatap dalam diam.

tapi gadis berambut panjang yang sedang menikmati lagunya itu malah tersenyum.

maka izinkan lah aku mencintaimu, atau bolehkan aku sekedar sayang padamu.

ah, seperti berada pada film romansa jatuh cinta, ini terlalu tidak realistis untuk Una yang hati nya sedang di ombang-ambing perasaan yang manis.

"sudah berapa lama tidak keluar asrama?" tanya Antalas, memecah keheningan.

Una pun menoleh perlahan "terakhir, saat liburan kenaikan kelas sebelas sehabis itu ngga pernah lagi ke luar"

Antalas pun mengaguk mendapati jawaban dari Una, lalu gadis itu kembali bertanya "senang jalan-jalan seperti ini?"

"Senang"

"saya senang, senang mendengar kamu merasa senang"

Tolong jangan bangunkan Una jika ini hanyalah bunga tidur nya, tolong jangan buat ia sadar pada kenyataan. Kalau bisa selama nya seperti ini maka Una berharap akan terus menjadi selama nya, walaupun ia tahu ini akan jadi sekejap yang paling singkat, tapi bahagia ini...

apa kelak ia akan merasakan euforia seperti ini kembali?.

"Bogor cantik ya Niku" komentar Antalas, Una pun tersenyum dan mengangguk kemudian. "pak, boleh matikan ac nya? mau membuka jendela dan menikmati angin" pinta Antalas pada supir di depan nya itu, kemudian permintaan itu di setujui, lalu sang supir itu membuka jendela yang ada di sisi Una dan Antalas.

Seketika rambut Una tersapu halus oleh angin di hari yang petang ini, kepala nya sedikit keluar untuk berinteraksi langsung dengan lingkungan.

Antalas melihat itu, ntah mengapa ada guratan senyum simpul yang misterius; bahkan Ann sendiri pun tidak tahu mengapa begitu senang melihat Niku sangat menikmati lingkungan di luar asrama ini, andai Ann tahu bahwa wanita yang disebut Niku nya itu bukan bahagia karna melihat lingkungan luar, tapi bahagia karna kini ada Antalas yang bersamanya.

"Bogor cantik ya Niku?" tanya nya.

Una mengaguk setuju, lantas menjawab "iya, cantik- setiap jalanan nya ada kesan tersendiri keindahan nya"

"Hati-hati Niku" katanya, membuat Una bingung dan menautkan kedua alis nya itu.

"kenapa harus?"

Antalas menatap sedetik kedua netra cantik kepunyaan Una "puan yang menetap di Bogor ini juga tak kalah cantik, khawatir kota itu takut tersaingi"

"siapa?"

"kamu"

Semburat merah merona, melebihi pelataran langit kala fajar. tidak ada yang bisa tergambar selain raut salah tingkah juga gugup, frasa nya berdegup tiada tentu namun sang pembuat nya malah tersenyum tanpa tahu.

tahu mengenai rasa yang terselubung; wajar ngga sih, dua hawa ini saling melempar pujian dan salah satunya memiliki frasa cinta yang terselip apik.

"Ann, kamu lebih cantik" cicit Una dengan kepalanya yang menunduk malu.

Antalas yang mendengar itupun tersenyum, kemudian mulai menoleh ke arah Una yang menunduk "terimakasih, untuk yang lebih" katanya, lantas ia pun menyilangkan tangan nya di dada kemudian bertanya "tuan mana yang beruntung ya? mendapat puan cantik kepunyaan bogor kaya kamu Niku"

"ahahaha, belum sampai pada masa itu Ann" jawab nya dengan kekeh, lantas diam menatap jalanan kota hujan yang baru saja ia tatap bahagia kini rasanya memar kecewa, kendati demikian ia tetap berusaha menutup raut muram nya.

Tidak ada yang salah kan dari pernyataan Antalas? hanya saja ia yang terlalu berharap lebih. berharap ucapan Antalas tadi di rubah puan mana yang beruntung ya? mendapat puan cantik kepunyaan bogor kaya kamu Niku. tidak masuk di akal, namun itu yang Una harapkan.

andai saja pertanyaan tadi ada, maka Una akan menjawab tanpa berfikir semoga kamu. Namun seperti nya tidak akan pernah bisa sampai kesana, tidak akan pernah itu terealisasi dan mungkin selama nya akan menetap dalam imaji.

Hari itu, adalah perasaan bercampur riang yang kemudian redup, di sambut oleh hiruk pikuk asmara samar dan juga debaran yang momentum nya tak tentu setiap saat, tolong beri Una kesediaan untuk tidak mengharapkan tinggi tentang afeksi balas karna perlakuan Antalas sepanjang hari ini.

Mereka indah, indah dalam sudut pandang yang orang bilang sebagai tindak gegabah.

Tapi Una mau menutup mata dulu ya?, Biarkan hari-hari ini akan jadi pesta porak bahagia atas jatuh hatinya, karna mungkin besok itu hanya akan jadi secercah ingatan yang diharapkan akan di lupa.

Masa remaja, sangat indah rona nya bukan?

LOKAMADYA

[✓] LokaMadya | JiminJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang