6

246 31 0
                                    


"A-aku bisa jelasin Nat" ucap Shinta panik

Nathan tersenyum sinis

"Kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi, silahkan pergi bersama cintamu itu" ucap Nathan lalu berbalik ingin meninggalkan tempat itu.

Namun dengan cepat Shinta menahan lengan Nathan.

"K-kamu salah paham" ucap Shinta

Nathan menepis tangan Shinta dengan kasar.

"Salah paham apa sih?!, Gue udah tau kalau lu dan dia udah lama ngejalin hubungan tanpa sepengetahuan gue"

"Jadi stop mencari alasan yang gak masuk di akal, kita tidak punya hubungan apa-apa lagi" lanjut Nathan

Saat akan pergi dari sana, Nathan berbalik lalu tersenyum sinis menatap Shinta dan Daniel bergantian.

"Lagi pula, gue nembak lu hanya karena dare"

Shinta terkejut

Daniel emosi

"Kurang ajar lu!" Ucap Daniel yang akan maju untuk memukul Nathan namun di tahan oleh seseorang.

Daniel menatap orang itu yang ternyata Febrian.

"Gue habisin lu kalo sampe ngelakuin hal itu" ucap Febrian dengan tatapan tajamnya lalu menghempaskan tangan Daniel dengan kasar.

"Lu bego, mau aja cewe kayak dia" ucap Nathan tersenyum sinis lalu pergi dari sana yang di ikuti Febrian.

Shinta menangis sambil terduduk, Daniel menatap kepergian Nathan lalu mendekati Shinta dan memeluknya.

Leana dan Karin hanya menonton dengan santai, mereka berdua pergi menyusul Nathan dan Febrian.

"Gimana-gimana?, Keren gak gue?" tanya Nathan dengan girang

"Keren lu anjir, wah mesti bilangin ke anggota kita nih" ucap Febrian yang tak kalah girang lalu bertos ala pria dengan Nathan.

Leana dan Karin menatap mereka berdua aneh.

"Lah, manusia aneh" ucap Leana dan Karin dalam hati

Tak berselang lama, Leon datang.

"Dah selesai belum foto-fotonya?" tanya Leon

"Udah kak, ayo pulang" balas Leana

"Singgah makan dulu ya?, Laper gue bang" ucap Nathan

"Iya sekalian makan aja, mau makan di tempat makannya atau bungkus?" tanya Leon

"Bungkus aja kak, aku udah capek seharian keluar" balas Karin

"Ya udah, bungkus aja kalo gitu"

Mereka pun pulang, tidak lupa untuk singgah membeli makanan.













Irene dan Selly sedang merapikan barang-barang di cafe mereka kerja, sudah waktunya untuk pulang.

"Oh iya, lu pulang nya naik apa ren?" tanya Selly

"Nebeng lu ya ya?" Ucap Irene sambil masang puppy eyes nya membuat Selly jijik.

"Jijik gue, iya-iya nebengin"

Setelah merapikan barang-barang dan menutup pintu cafe, mereka berdua berjalan menuju tempat parkir dimana mobil milik Selly terparkir.

Mereka masuk mobil milik Selly, lalu Selly menjalankan mobilnya dengan kecepatan normal.

"Oh iya Sel, lu punya rekomendasi tempat tempat tinggal gak?" tanya Irene

"Lah, emang napa tempat tinggal lu yang sekarang?" tanya Selly

Kontrakan VsualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang