19

272 33 0
                                    

2 minggu telah berlalu, setelah 4 hari liburan di Bali, akhirnya mereka kembali ke kontrakan.

Pagi ini, Irene bangun dari tidurnya dan merasakan mual.

Irene berlari ke kamar mandi lalu memuntahkan cairan bening.

"Hoek...hoek..."

Setelah dirasa nya enakan, Irene mencuci mulut dan juga mukanya lalu menatap wajahnya di cermin.

"Gue kenapa ini?" batinnya.

Setelahnya, Irene mengelap wajahnya dengan handuk lalu keluar dari kamar mandi.

Emang akhir-akhir ini Irene tiap pagi selalu merasa mual. Tidak hanya itu, Irene juga mudah kelelahan tiap kali melakukan sesuatu.

1 minggu sebelumnya, Irene juga merasakan perutnya yang kram entah karena apa.

"Kayaknya gue harus ke dokter deh" Irene pun berjalan keluar kamarnya lalu pergi menuju dapur untuk membuatkan sarapan.

Saat sampai di bawah, Irene berpapasan dengan Leon yang baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaiannya yang sudah rapi.

"Udah mau berangkat kerja sayang?" tanya Irene

Leon menatap Irene lalu tersenyum.

"Iya sayang" balas Leon lalu mengecup bibir Irene lembut.

"Pagi banget kamu perginya, sarapan dulu sayang"

"Nanti sarapan di kantor aja sayang, takut terlambat nanti"

"Aku buatin roti ya, kamu duduk dulu di meja makan"

"Gak usah ih sayang, nanti di kantor aja makannya"

Irene menatap tajam Leon membuat Leon menciut.

"Ya udah iya aku sarapan dulu" Leon mengikuti Irene ke dapur.

Dengan telaten Irene membuatkan roti sandwich untuk Leon.

Setelah selesai, Irene memberikan Leon roti sandwich nya dengan segelas susu.

Leon pun memakan sarapan yang di buat oleh pacarnya itu.

"Oh iya sayang, kamu sebentar sibuk nggak?" tanya Irene yang sudah berdiri di belakang Leon sambil melingkarkan tangannya di leher Leon.

"Nggak tau juga sih sayang, emang kenapa?"

"Kamu bisa nggak temani aku sebentar?"

"Nanti aku kabarin kalo emang nggak sibuk"

"Ya udah kalo gitu, habisin sarapannya" Irene mengeratkan pelukannya lalu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher milik Leon.

Irene menghirup aroma tubuh Leon yang memang menjadi kesukaannya, aroma tubuh Leon seakan menjadi candu baginya.

Leon sama sekali tidak terganggu dengan tingkah pacarnya itu, dia tetap melanjutkan sarapannya dengan tenang.

"Sayang, kok aku nggak rela ya kalo kamu pergi" ucap Irene yang masih memeluk Leon dari belakang

"Loh kok gitu?, Kan aku harus kerja biar punya duit" heran Leon, ini pacarnya kenapa?

"Iya aku tau sayang, tapi kan aku cuman bilang doang apa yang aku rasain, aku juga pengen peluk kamu terus" ucap Irene manja

Setelah selesai menyelesaikan sarapannya, Leon menatap Irene lalu mengelus rambut pacarnya itu.

"Pulang kerja kamu boleh peluk aku sepuasnya, tapi untuk sekarang aku pergi kerja dulu ya sayang" Leon mengecup bibir Irene lembut lalu berdiri dari duduknya.

Kontrakan VsualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang