28

203 22 6
                                    


Sebulan telah berlalu, hubungan Karin dan Febrian sudah sedikit membaik, walaupun Febrian masih berharap ke Karin namun Karin tidak membalasnya. Katanya dia tidak mau mikirin tentang hal percintaan dulu.

Sedangkan Leana dan Nathan sudah mulai ada kemajuan bagi Nathan. Ya, Leana sudah mulai menerima dan membalas perasaan Nathan, walaupun perasaan Leana masih belum 100%, namun bagi Nathan tidak apa. Lama kelamaan pasti akan 100%.

Irene dan Leon mah adem ayem dong, walaupun Leon sering tersiksa karena keinginan Ibu hamil yang aneh-aneh itu. Namun tenang, Leon setrong.

Usia kandungan Irene sudah berumur 6 bulan mau otw 7, dan perut ibu hamil itu makin bulet.

Dan di pagi ini, Irene sedang memasak sesuatu di bantu oleh Karin. Kalo di tanya lagi masak apa pasti ibu hamil itu bilangnya

"Rahasia, soalnya ini masakan spesial buat papa Leon dari baby" ucapnya dengan sangat imut, serasa pengen di culik.

Saat Irene memasukkan banyak cabai di makanan itu, Karin sudah bisa menebak dan dia akan berdoa semoga Leon baik-baik saja.

Setiap pagi memang begini, ibu hamil ini selalu memasak makanan aneh untuk suaminya, dan pasti berakhir suaminya itu diam-diam lari ke kamar mandi.

"Yeayy!, Sudah jadi" ucap Irene sambil nepuk tangannya antusias kayak anak kecil.

"Ayo sayang kita bangunin papa" lanjutnya sambil mengelus perut buncitnya seolah berbicara dengan sang anak.

Karin melihat Irene pergi membangunkan Leon langsung mencicipi makanan yang di masak Irene yang di bantu olehnya itu.

Sebenarnya makanannya itu enak, cuma buat Leon sama Leana pasti tidak, soalnya pedis banget.

Karin minum susu buat ngilangin rasa pedas di mulutnya.

Tak lama, Leana datang.

"Ini kak Irene yang masak?" tanya Leana menebak, soalnya pernah dia tuh ngalamin hal mengenaskan kayak kakaknya.

"Iya, sebaiknya lu cepetan buat roti, jangan sampai makan itu. Pedas banget sumpah" balas Karin

"Kasian kakak ku hiks.." Leana perihatin banget sama Leon, udah 2 minggu ini dia makan masakan aneh Irene.

Setelah minum, Leana pun membuat roti.

"Kita pulang!" Ucap Febrian dan Nathan, mereka habis lari pagi. Tumben.

Nathan dan Febrian langsung ke dapur lalu melihat makanan yang sudah Karin sajikan di meja makan.

"Wah pas banget, habis olahraga ya kan" ucap Nathan lalu mencuci tangannya dan mengambil sendok untuk mencicipi makanan di meja makan itu.

Saat akan memasukkan makanannya di mulut, Nathan heran sambil natap Karin, Leana dan Febrian.

"Tumben kagak di tahan, biasanya kalo gue mau nyicip di marah" curiga Nathan kan

Karin, Febrian sama Leana hanya mengangkat bahu mereka acuh.

Nathan pun memasukkan makanannya di mulut.

"Enak kok" ujarnya santai.

Namun beberapa detik kemudian, Nathan langsung kepedisan.

Karin langsung memberikan susu yang di ambilnya dari kulkas.

Nathan meminumnya sampai habis.

"Sssshhhh, anjir pedis banget. Kok kalian gak bilang sih kalo kak Irene yang masak?!"

"Ya lu nya langsung main makan aja, salah siapa coba?"

"Ya setidaknya kasih tau kek, mampus dah bang Leon"

Kontrakan VsualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang