-- Lee Jeno, Seorang mahasiswa yang diagung-agungkan seUniversitas, dengan wajah nya yang tegas, aura yang mendominan, juga parasnya yang tampan.
Namun tanpa semua orang tau, Jeno menyimpan sebuah rahasia yang hanya dirinya dan bawahannya saja yang...
Sesampainya Jeno di mansion, Jeno menghentikan langkahnya tepat dimana Jaemin sedang bermain ditaman yang biasa dia habiskan waktunya.
Tatapan Jeno benar-benar kosong, Eric yang sadar akan hal itu menatap sahabatnya khawatir.
Lalu Jeno menyimpan tasnya dan berjalan mendekat kearah Jaemin yang sedang asyik melihat bunga-bunga yang bermekaran dengan cantik.
Jaemin terlonjak kaget karna tiba-tiba seseorang memeluknya.
Saat Jaemin menoleh dan ternyata itu Jeno.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( Contohnya seperti ini ya ges )
Jaemin terdiam, dia bingung harus bagaimana. Dan juga Jaemin sulit sekali untuk bangun.
"T-tuan..."
"Sebentar saja"
Lalu Jeno menyembunyikan wajahnya pada leher Jaemin.
Jaemin jadi khawatir dengan Jeno, kalian masih ingat saat Jeno menangis padanya? Dan meminta Jaemin tidur untuk menemaninya saja? Ternyata Jeno sedang dalam masalah.
Perlakuan itulah yang membuatnya berfikir, Jika Jeno berperilaku manja artinya pria bajingan ini sedang dalam masalah.
---------------------------
Jeno menghela nafas menatap Jendela besar diruangannya.
Jeno jadi teringat ucapan Yuta tempo hari, dan itu benar-benar membuatnya terdiam.
"Pasti kau terkejutkan? Kuharap kau tak menyimpan perasaan pada Jaemin, Tuan"-- Na Yuta.
Jeno menggelengkan kepalanya, lalu kembali menghela nafas.
Tok...
Tok...
Tok...
"Masuk..."
Eric memasuki ruangan Jeno, lalu membungkuk sopan kearah sahabatnya ini.
"Ya? Kenapa tuan?"
"Pastikan semua maid dan Bodyguard yang mengetahui masalah ini untuk bungkam, jika tidak aku akan membunuhnya"
"Baik tuan"
"Dan, pastikan kepala Kim (bawahan Jaehyun) tidak berada dilingkungan Mansion kita. Karna ku yakin Pria gila sex itu akan berusaha untuk mendapatkan Jaemin"
"Dia ayahnya dan ayahmu Jen"
"Persetan dengan ayah kandung Jaemin, kenapa harus seperti ini sih?" Ucap Jeno dengan diakhiri helaan nafas.
Eric terdiam menatap Jeno lalu mengangguk paham. Jeno menghela nafas tatapannya benar-benar sendu dan kosong.
