-- Lee Jeno, Seorang mahasiswa yang diagung-agungkan seUniversitas, dengan wajah nya yang tegas, aura yang mendominan, juga parasnya yang tampan.
Namun tanpa semua orang tau, Jeno menyimpan sebuah rahasia yang hanya dirinya dan bawahannya saja yang...
Mark menghela nafas lalu tersenyum setelah melihat bingkai foto adiknya yang berada tepat disebelah abu sang adik.
"Jen..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yap, Lee Jeno. Adik dari Lee Mark dan kakak dari Lee Sungchan juga Lee Jisung, telah tiada.
Kematian Jeno disebabkan karna depresi karna kehilangan seseorang yang dicintainya yaitu Na Jaemin.
Setelah kejadian yang dimana menimpa Jaemin, Jaemin hanya bertahan selama lima hari walaupun dalam keadaan koma lalu dinyatakan meninggal dunia.
*FLASHBACK ON*
Selasa, hari ke lima dimana Jaemin masih tak sadarkan diri dalam koma nya, namun Jeno tak pernah absen disamping orang yang dicintainya itu.
Jeno sering berdoa agar Jaemin segera siuman lalu Jeno akan membawanya pergi dari Korea dan menjalani hidup yang baru.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno berjalan di koridor rumah sakit dengan bunga ditangannya, Jeno tersenyum saat melihat bunga yang dibawanya.
Jaemin sangat menyukai bunga.
Jeno terdiam setelah melihat Jisung yang menangis, Jeno menatap Jisung dengan heran dari jarak jauh.
Lalu Jeno mendekati Jisung, Jisung yang sadar akan kehadiran kakaknya, langsung menatap Jeno.
"Kak... Jaemin"
Jeno terdiam, entah kenapa perasaannya mengatakan ini bukan hal yang baik.
Tanpa mendengar kelanjutan Jisung, Jeno langsung membuka kuat pintu kamar Jaemin dan terdiam melihat para suster melepas semua alat rumah sakit yang berada ditubuh Jaemin.
"APA MAKSUDNYA INI?!" baru saja Jeno akan mendekati Dokter yang menangani Jaemin, namun Eric segera menahan tubuhnya.
"KAU MAU MATI?! APA YANG KAU LAKUKAN BEDEBAH?!"
"Tuan sadarlah"
"T-tuan Jeno, maafkan saya. Pasien telah tiada. Saya berusaha sekuat tenaga menyelamatkan pasien namun saya minta maaf tuan, takdir berkata lain"
