-- Lee Jeno, Seorang mahasiswa yang diagung-agungkan seUniversitas, dengan wajah nya yang tegas, aura yang mendominan, juga parasnya yang tampan.
Namun tanpa semua orang tau, Jeno menyimpan sebuah rahasia yang hanya dirinya dan bawahannya saja yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mark memasuki ruang tamu di mansion milik sang adik, dengan ditemani kedua bodyguard nya.
"Wah.. wah.. tak kusangka kita bertemu" ucap mark ramah namun sinis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno yang melihat itu hanya diam saja, dengan duduk tenang.
"Apa yang kau mau?"
Ucap Jeno tanpa basa-basi, mark yang mendengar itu hanya menjawab nya dengan kekehan.
"Sesibuk itukah adiku? Sibuk apa? Bermain dengan tahananmu?"
Jeno menatap mark dingin, mark hanya menampilkan smirknya.
"Why? Aku terkejut, saat tau kau minat dengan apa yang hyunjin tawarkan padamu. Ohh iya--
-- dia kan sahabatmu, dan sama sebajingannya denganmu. Adik tersayang"
Sekarang, Jeno yang menampilkan smirknya.
"Ck! Tak ku sangka hyung tersayang ku begitu peduli padaku sampai membuntuti mansionku"
Mark terdiam menatap Jeno tajam dan dingin. Lalu menghembuskan nafas beratnya.
"Mana dia?" Tanya mark.
Bukannya menjawab, Jeno hanya menatap mark dingin dengan senyum tipisnya.
"KUBILANG DIMANA DIA?!"
Lagi-lagi Jeno tak menjawabnya. Melihat hal itu, emosi mark tersulut lalu memerintahkan kedua bodyguard nya untuk mencari tahanan milik Jeno.
Melihat kedua bodyguard Mark yang bersiap mencari tahanan milik Jeno, Eric segera menghalangi langkah mereka.
"Tak malukah kau? Mansion ini milik siapa! Dan kalian hanya tamu"
Mendengar hal itu mark terkekeh.
"Lalu apa bedanya denganmu? Jika bukan karna adik tersayang ku, kau mungkin sudah mati kelaparan karna kedua orang tua mu yang mat--
"Biarkan dia" ucap Jeno memotong perkataan mark, sebenarnya Jeno hanya tak ingin seseorang mengatakan hal itu kepada sahabatnya yang sudah dia anggap keluarga.
