"Aku tak percaya setelah mendengar bahwa adik kesayanganku ingin bertemu"
Ucap mark dengan berjalan mendekati adiknya yang terduduk membelakangi dirinya disebuah taman dihalaman mansion milik Jeno.
Mark mendudukan tubuhnya disamping adiknya.
"Aku benar-benar terkej--
"Doyoung yang membunuh bubu"
Mendengar hal itu Mark terdiam, lalu menatap adiknya yang hanya fokus menatap kearah depan dengan tatapan kosong.
Mark menghela nafas, "ternyata kau tau"
Jeno menoleh kearah kakaknya.
"Jadi kau tau lebih dulu dariku?"
Mark menghela nafas lalu mengangguk, Jeno membuang pandangannya dan kembali menatap lurus kearah depan.
"Kenapa kau tak bilang?"
"Aku hanya khawatir kau akan sakit, apalagi doyoung sekarang berada dimansion ayah. Aku hanya tak mau kau sakit hati"
"Apa kau tak peduli dengan bubu?"
"Bukan tak peduli, tapi aku lebih memperdulikan mu"
Jeno terdiam mendengar ucapan kakaknya, Jeno menghela nafas.
"Maaf"
Mark terdiam setelah mendengar adiknya meminta maaf, what? Maaf? Aneh sekali pikir mark.
"Maaf karna telah memfitnahmu membunuh bubu"
Tanpa sepengetahuan Jeno, mark tersenyum tipis mendengar permintaan maaf adiknya. Jujur saja Mark sangat bahagia mendengar penuturan adiknya itu.
Lalu mark menghela nafas, "kau tau? Jujur saja kejadian itu membuatku trauma, aku melihat semuanya. Aku melihat bagaimana bubu mencakar ayah karna kesakitan, aku melihat bagaimana kaki bubu saat lemas dan aku melihat bagaimana brutalnya ayah saat itu hhh--
-- sejujurnya, yang seharusnya bersalah itu aku. Karna aku hanya diam saat kejadian itu terjadi, aku menyesal. Andai aku bisa menahan ayah, andai aku bisa berteriak mungkin bubu masih ada. Aku kesal Jen, aku kesal karna aku malah terdiam"
"Jujur saja saat aku melihat itu, aku benar-benar ketakutan. Melihat darah bubu yang begitu banyak ditubuh bubu dan diwajah ayah, membuatku sulit melakukan apapun bahkan untuk bernafas saja aku tak bisa--
-- Ayah sadar akan kehadiran ku, dan mungkin ayah memberiku kasih sayang lebih dari mu. Mungkin agar aku berfikir ayah tak sejahat yang kupikirkan"
"A-aku minta maaf Jen, maaf karna tak bisa menolong dan menjadi kakak yang baik untukmu"
Mark menghela nafas lalu menunduk dengan tatapan sendu, Jeno menatap kakaknya dengan tatapan sedih.
✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Obsessed Jeno | NOMIN •end
Fiksi Penggemar-- Lee Jeno, Seorang mahasiswa yang diagung-agungkan seUniversitas, dengan wajah nya yang tegas, aura yang mendominan, juga parasnya yang tampan. Namun tanpa semua orang tau, Jeno menyimpan sebuah rahasia yang hanya dirinya dan bawahannya saja yang...