Jaemin memilih pasrah saja dengan apa yang Jeno lakukan. menahan atau menolak, hanya akan membuatnya semakin tersiksa.
Setelah menyiram air shower pada wajah jaemin, lalu jeno mematikan shower tersebut. Perlakuan tersebut membuat jaemin terbatuk.
"Bagaimana rasa bedebah gila itu huh? Apa kau menikmati nya?"
Jaemin tak menjawab pertanyaan Jeno. melihat hal itu, Jeno menampilkan senyum kecilnya.
"Ternyata tahananku ingin bermain-main huh?"
Mendengar hal itu jaemin menatap jeno, "tidak, Tuan aku mohon ahkk--"
Jaemin tak sengaja berteriak sakit, disaat Jeno semakin mempererat cengkraman nya pada rambut miliknya.
"Oh... Kau ingin mendesah ternyata? Apa tubuhmu merindukanku?"
Jaemin menatap Jeno memohon, memohon agar Jeno tak memasukinya lagi. Sebab, baru saja kemarin Jeno menghukum nya dengan memasukinya secara brutal.
Dan selangkangan nya masih sakit.
"T-tuan aku mohon, Jangan lakukan itu"
"Apa? Kau menolak hukuman ku? BERANI SEKALI HUH?!"
Jeno mendorong kepala Jaemin kearah tembok, hingga terdengar suara benturan.
Lalu Jeno pun berjongkok dihadapan jaemin yang terduduk lemas, Jeno kembali meraih rambut jaemin kuat.
"Kau pikir, aku kasian padamu?"
Jeno kembali mendorong kepala jaemin dan bangkit dari duduknya, tangannya meraih keran untuk mengisi bathtub dikamar jaemin.
Jaemin memilih untuk diam, seluruh tubuhnya begitu menggigil kedinginan. Walaupun jaemin memakai pakaiannya, tetap saja bukan?
Seluruh tubuh juga pakaiannya basah.
Kembali Ke Jeno, setelah dirasa air yang memenuhi bathtub itu pas. Jeno kembali menghampiri jaemin dan menariknya.
Lalu dengan sekali tarikan, Jeno dapat merobek pakaian yang Jaemin pakai.
Bisa Jeno lihat luka-luka yang memenuhi tubuh cantik milik Tahanannya. Semua luka, dari luka yang sudah kering, luka yang masih terlihat segar, juga kissmark.
Tangan jeno terulur untuk menyentuh luka-luka tersebut. Merasakan sentuhan Jeno, Jaemin dengan cepat mengigit bibir bawahnya. Jaemin mencoba menahan rintihan yang akan dikeluarkan oleh mulutnya.
Jujur saja, sentuhan Jeno benar-benar menyakitkan.
Tidak! Jeno tak melakukan apapun padanya, Hanya menyentuh luka miliknya. Namun, Jeno menyentuh luka yang masih segar.
Senyum Jeno pun mengembang.
"Kau tau sayang? Seni karya ku sangat indah" ucapnya dengan tangan yang masih menyentuh luka-luka tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Obsessed Jeno | NOMIN •end
Fiksi Penggemar-- Lee Jeno, Seorang mahasiswa yang diagung-agungkan seUniversitas, dengan wajah nya yang tegas, aura yang mendominan, juga parasnya yang tampan. Namun tanpa semua orang tau, Jeno menyimpan sebuah rahasia yang hanya dirinya dan bawahannya saja yang...