Menyesal

11.5K 700 113
                                    

Maaf ya baru bisa up🙏🏻

Semoga kalian gak kecewa sama chapt sekrng
.
.
.
.


"Saya minta maaf, Pasien tak bisa terselamatkan"

"NANA?!!"

Jeno langsung terbangun dan terduduk setelah bermimpi jika seseorang yang dicintainya akhir-akhir ini meninggal kan dirinya.

Jeno menghela nafas, "ternyata hanya mimpi, tapi... Kenapa begitu nyata?"

Jeno memijat kepalanya yang terasa pusing, matanya menatap kearah Jam yang menunjukkan pukul 10.30 malam.

"Sebentar lagi akan ada rapat"

Tiba-tiba ketukan pintu terdengar, Jeno refleks terkejut lalu menatap kearah pintu.

"Tuan, ini penting. Jaemin berada dirumah sakit"

"A-apa?"

Kenapa? Kenapa mirip sekali dengan mimpinya pikir Jeno.

Setelah mendengar itu Jeno langsung berlari dengan cepat tanpa memperdulikan rapat yang akan segera dimulai.

Pikirannya hanya satu, Keselamatan Jaemin.

Eric jelas mengikuti langkah Tuannya, dan sesampainya didepan mobil, Eric langsung membawa mobil itu dengan kecepatan penuh.

Sesampainya dirumah sakit, Jeno langsung berlari mencari keberadaan Jisung. Kenapa Jisung? Karna yang mengabari Eric ya Jisung.

Setelah menemukan Jisung yang terduduk dengan seluruh pakaiannya yang basah, Jeno mendekati nya.

"Sung"

Jisung menoleh lalu berdiri, "kakak, Jaem--

"Dimana Jaemin?"

"Jaemin masih diraw--

Lalu Dokter pun keluar dari ruangan IGD yang dimana Jaemin dirawat.

Jeno dan Jisung langsung mendekati sang Dokter.

"Bagaimana keadaannya?!" Tanya Jeno dengan khawatir, mendengar nada khawatir Jeno membuat Jisung terdiam.

"Dimana wali Pasien?"

"Saya Dok! Katakan bagaimana Jaemin?!"

"Maaf tuan Jeno, Pasien berhasil kami selamatkan. Tuan harus berterima kasih pada pria muda ini. Jika bukan karena nya, saya tak tau apa yang akan terjadi pada Jaemin"

"Lalu Jaemin?"

"Dia masih masa pemulihan. Tapi Tuan, boleh saya bertanya?"

"Silahkan"

Dokter pun menghela nafas, "Apa Pasien mengalami kekerasan fisik dan pemerkosaan?"

"Kenapa bertanya seperti itu"

"Saya menemukan begitu banyak luka bercak merah pada leher dan tubuh pasien, bahkan bibir pasien mengalami robekan dan juga lubang milik pasien mengalami kerusakan, namun untungnya itu tak permanen"

Jeno terdiam, Jisung sendiri terkejut mendengar ucapan sang Dokter.

"Boleh saya menemui Jaemin?"

"Tentu Tuan Jeno, kalau begitu saya permisi. Jika pasien sadar segera kabari saya"

Setelah kepergian Dokter Jeno langsung memasuki ruangan yang dimana Jaemin telah dipindahkan.

Begitu melihat wajah cantik Jaemin dan beberapa luka itu membuatnya meremas pakaiannya dengan kuat.

Lee Obsessed Jeno | NOMIN •endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang