Virgan melangkah kan kakinya menuju cafe, Yaa itu cafe yang ia punya, walau itu cafe nya dia juga bekerja di sana, virgan lebih sibuk membangun bisnisnya di ketimbang membantu papanya, virgan tinggal bersama mama nya, papa virgan di luar negri sedang menjalin bisnis besar di sana, jarang bagi papa virgan berkumpul dengan keluarganya, Kerna kesibukannya menjalankan bisnis.
"Pagi masvirgan yang tampan dan menawan" ujar Nasya, yang duduk di pantulan cermin Café milik virgan.
Virgan yang melihat wanita tersebut acuh tak acuh, sudah terbiasa baginya melihat dan mendengar selamat dari sosok wanita, tersebut di hadapannya.
"Masvirgan udah makan belum??" Ujar Nasya sambil memandang wajah virgan. "Kalo belum ini Nasya masakin, masakan paling terenak,,,, tapi... Naysa gak tau juga sih.. hehe" Nasya yang menyodorkan bekal makanan tersebut berharap virgan mengambilnya dan memakannya namun dia salah
"Saya tidak tertarik kamu Bawak pulang aja" Ujar virgan dengan tatapan cueknya, lalu berjalan menghiraukannya.
Nasya yang mendengar itu tidak mau menyerah dia tetap semangat, dan akan tetap kuat demi memperjuangkan cintanya.
"Masvirgan Nasya mau ngelamar dong..." Ujar Nasya yang bicara setengah setengah
"Hmm" ucap virgan yang tidak memandangnya sama sekali
"Yaa Nasya mau ngelamar perkerjaan di tempat mas virgan, yakali ngelamar Mas virgan, tapii gpp deh kalo mas nya mau" ujar Nasya sambil menatap virgan dengan tatapan serius
"Saya tidak butuh lowongan karyawan untuk ber kerja, apa lagi karyawannya seperti kamu" ujar virgan cuek dan memasang celemek apron, dan mulai sibuk dengan kegiatannya.
"Hmmm kalau gitu ngelamar jadi menantu mama mas aja gpp kok" ujar Nasya tersenyum manis
"Cih gatal banget sih jadi cewek, udh di tolak berkali kali masih aja mau nempel-nempel" ujar Risya, karyawan lama virgan.
Nasya yang mendengar perkataan itu, yang terang terangan di hadapannya, seketika menoleh ke suara tersebut,
"Paan sih mba, sirik amat, saya kan lagi goda pacar saya, bukan pacar embaknya, mbak juga ngapain urus urusan orang lain emang urusan embak sudah ter urus?" Jawab Nasya yang sedikit kesal, dan membuat Risya, yang hanya sebatas karyawan,, virgan itu terdiam dan tidak bisa berbicara apa apa lagi.
"Kamu kalo nyari ribut di cafe saya mending kamu pulang" Ucap virgan yang sedikit kesal dengan Nasya, yang menurutnya sangat sangat mengganggunya.
"Gak mau saya betah di sini" Ujar Nasya yang menolak perkataan virgan, Nasya lalu berjalan kembli ke tempat kursinya tadi, dan duduk di sana, dia menatap kaca melihat orang yang sedang berjalan, sebenarnya bukan itu yang di lihatnya tapi dia sedang mencerna kata virgan tadi yang sedikit menusuk hatinya, bukannya membantu Nasya virgan malah membela Risya
------------
Di sisi lain Nasya berjanji dengan temannya, dia berjanji akan ikut ngumpul bareng mereka, nonton bareng, namun sudah 2 jam mereka menunggu nasya, mereka gak salah lagi bukan sekali, atau dua kalinya Nasya melakukan seperti itu, sudah berkali kali, namun mereka memaklumi Nasya Kerna mereka tau kalau Nasya lagi sibuk ngejar virgan yang bahkan mereka sudah tau bagai manapun virgan gak akan mau sama nasya, mau bagai manapun.
"Udh gw bilang percuman juga kita nungguin si Nasya, dia gak bakalan datang, dia sibuk sama incarannya" Ketus eriek dengan kesal, di balas anggukan oleh veno
"Iyaa sih, yaudahlah kita gak boleh hanya gara gara ini kita jadi kelahi trs musuhan jangan sampe" tutur Nadia sambil tersenyum kepada 2 sahabatnya, sebenarnya mereka punya 1 sahabat lagi tapi yang 1 lagi sibuk ngerjain tugas. "Yaudah yuk kita ke bioskop aja sebelum filemnya di mulai"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sesampainya di sana eriek, yang sedang memesan tiket dan, veno yang sedang membeli cemilan.
-----------
Jam menunjukan pukul 22.10 malam, Nasya yang masih stay di cafe virgan, menunggu virgan pulang, dan dia akan berharap bisa pulang bareng virgan, hingga Nasya tertidur nungrup di meja tersebut.
"Astaga nyusahin" decic virgan yang sedikit kesal, namun di saat di pandangnya wajah nasya yang sedang tertidur dengan damainya, membuat sekilas senyum di bibir virgan, yang seketika di hentikan virgan. "Gak gak" Tutur virgan membenarkan isi pikirannya, dia mengguncang pelan legan Nasya, namun tidak ada perubahan, virgan yang memanggil nama Nasya dan mengguncang badannya sedikit kasar, membuat Nasya terbangun.
"Uhmmm" Dhmm Nasya saat terganggu dari tidurnya.
"Bangun cafe saya sudah tutup, kamu mau pulang atau mau jaga cafe saya disini?? Tanya virgan dengan nada dingin
"Ohh mas udh mau tutup ya? Tanya Nasya
"Menurut kamu?? Kamu gak bisa lihat lampu di cafe saya sudah redap dan tinggal satu lampu lagi yg harus saya matikan" Jawab virgan dengan kesal
Nasya yang tau itu, tersenyum "Jangan galak galak dong mas tar calon istrinya takut" Ujar Nasya sambil tersenyum, Nasya yang melihat wajah virgan yang lagi kesal itu, sedikit gemas pengen mencubit pipi virgan.
"Saya tidak peduli" jawabnya dengan nada dingin
"Uhmm, mas Masi sibuk lagi ya? Tanya Nasya memastikan
"Kenapa?" Jawab virgan singkat
"Kalau gak sibuk, bisa temanin Nasya gak?" Tanya nya sekali lagi, Nasya berharap sekali virgan mau menemaninya
"Saya sibuk, banyak urusan penting, kamu pulang aja sana" jawabnya yang agak kesannya mengusir
Nasya yang dengar itu, sedikit kecewa dan sakit hati, namun dia harus kuat dan tegar di depan cowoknya ini, agar tidak di remehkan.
"Uhmm mas virgan gak kasian apa? Emang mas tega lihat Nasya pulang sendirian jalan kaki? Di tambah lagi udh pukul 10 malam" Ketus Nasya sambil tersenyum manis, mata berbinar binar, berharap di antar olah cowoknya.
"Itu bukan urusan saya, saya tidak peduli dan gak mau tau, itu urusan kmu sendiri, kamu yang datang ke cafe saya, kamu yang berjaga hingga larut malam" Ujar virgan yang cuek, virgan sedikit iba dengan Nasya tapi dia harus melawan kata hati nuraninya, dia gak mau ngambil keputusan yang salah, dia gak mau jika Nasya tambah suka kepadanya.
"Tapi kan in--- ucapannya terputus saat virgan menyela ucapannya tersebut
"Syaa,, saya gak mau kamu kecentilan gini ke saya, saya gak mau kamu terlalu berharap sama saya, dan satu lagi, becusin dulu sekolah kamu baru cinta cintaan"
- - - - JANGAN LUPA VOTE AND FLLW tolong bijak dalam berkomen Kerna setiap ketikan mau yang baik atau buruk itu akan bertumpal balik ke kita. Dan cerita ini imajinasi saya sendri,tidak ada yang bisa copy atau mengomentari saya copy.......... Fighting buat kalian yang gak bosan bosan bacanya makacihhh buat yang udh semangatin cyaa, syg kalian semua........