=°3°=

17 4 0
                                    

Chapter sebelumnya

1 jam berlalu
"Hiks.." Leito terkejut mendengar suara tangis yang berasal dari kamar Livina "ada apa dengannya??" Gumam Leito "bukan kah dia slalu tertawa?? Ah Sudah lah lagian kalau misalnya masuk ke kamar orang tanpa permisi tidak sopan kan? Apa lagi kalau dia berbeda gender dari mu. Mungkin saja dia menangis sedang membaca novel atau apa pun itu." Ucap Leito menenangkan diri sendiri, Leito langsung pergi kekamar sebelah kamar Livina untuk tidur.

============================

Ring~
          Ring~

Alarm Livina bunyi "Hoam~ jam berapa sekarang?" Livina langsung melihat layar ponselnya yang menunjukkan pukul 06.30 "hah.. jam setengah tujuh ya.." ucap Livina dengan nyawa yang belum kumpul "HAH?! JAM SETENGAH TUJUH?!!! YAH YAH GIMANA NIH?! KALO AKU MAH GAPAPA GAK SARAPAN, LAH KALO LEITO GIMANA?!!" panik Livina dan langsung membuka kunci pintu kamar nya "LEITO!" Teriak Livina saat sudah berada diruang tamu "TCK WOI MASIH PAGI JAN RIBUT!" Leito kembali membentak "lah kau sendiri ribut, Weh kau ngeteh kagak ngajak ngajak BTW kau dah bangun duluan???"-Livina "hm.. kau ini perempuan tapi bangun nya siang." Leito berniat untuk menyinggung Livina "nyeh kan saya dah bilang, saya dirumah sendirian jadi ya mau bangun jam berapa pun tidak ada yang peduli kan." Jawab Livina sambil mengangkat bahunya "lagian jam setengah tujuh itu masih terlalu pagi bagiku" lanjut Livina sambil menuju kekamar mandi "terserah kau saja dasar pemalas" ejek Leito "siapa peduli" Livina menggampangkan. "Eh- baju ku... Kotor! Ah bagaimana ini?!!" Livina panik saat di depan pintu kamar mandi "apa kau tidak mempunyai seragam lain?" Tanya Leito "hmm..." Livina berfikir sejenak "ah Ada! Walaupun mungkin agak sedikit kebesaran xixixi" ucap Livina lega, lalu melanjutkan langkah nya kekamar tidur nya untuk mengambil seragam yang di maksud lalu kembali kekamar mandi dan mengunci nya.

===°==^==°===

"Hah.. segarnya!!" Seru Livina habis keluar kamar mandi, namun masih mengeringkan Rambutnya dengan handuk "oi Leito kau sudah mandi?" Tanya Livina setelah sampai di sofa melihat Leito sedang mengemas tasnya "dah" singkat Leito "hmm baiklah, apa kau mau sarapan dulu?" Tanya Livina "tidak, aku tidak terbiasa sarapan" jawab Leito "ah begitu ya, baiklah" lanjut Livina dan langsung menuju kamarnya untuk mengemas tasnya juga.

Saat Livina keluar dari kamar nya Leito sedikit terkejut karna penampilan Livina "wow apa yang kau lakukan??"-Leito "hmm?" Bingung Livina sambil memiringkan kepalanya "ah! Ini.. tidak apa! Hanya saja aku tidak mau di banjiri pertanyaan dari teman-teman yang lainnya xixixi" Leito yang mendengar penjelasan dari Livina hanya diam, karna memang iya sih, pasti akan menyusahkan jika di banjiri pertanyaan seperti itu. Livina langsung memakai penutup Hoodie nya dan memakai sarung tangan dan juga kaus kaki yang panjang sampai menutupi lutut nya. "Hei Leito apakah luka diwajahku terlihat?" Tanya Livina "tidak" singkat Leito "cepatlah naik sebelum terlambat sekolah "eh?! Apa boleh??" Livina terkejut karna dia tidak memikirkan bahwa dia akan diberi tumpangan oleh Leito lebih dari satu kali "kalau tidak boleh mengapa aku menawarkan nya??" Heran Leito dengan perilaku Livina "eh iya xixi terimakasih" Livina tertawa.

===°==^==°===

"Lili! Ada apa dengan bibirmu??" Tanya salah satu teman laki-lakinya yaitu Riko yang tidak sengaja melihat luka Livina "ah tidak apa kok Rik.. hanya saja saat aku sedang berjalan aku tidak sengaja tersandung dan menggigit bibir ku xixixi" Livina berusaha menenangkan teman nya itu "wah Lili kau itu ceroboh ya" ucap Riko dengan tawa kecil, Livina pun hanya bisa ikut tertawa, sedangkan Leito melakukan kegiatan yang biasa dia lakukan yaitu tertidur dengan gaya bersedekap dada "Yo bro kau ini seperti Kebo saja ya." Sapa murid yang baru terlihat kali ini membangun kan Leito, Leito sempat berdecak namun dikagetkan saat dia menengok ke asal suara yang mengganggu waktu istirahat nya, Leito terkejut namun ekspresi datar diwajahnya tidak berubah sama sekali "haha kau ini sama saja seperti dulu ya!" Tawa murid tersebut saat melihat wajah Leito, semua penghuni yang ada di kelas itu pun menengok ke arah nya "hei, hei ada apa dengan mu? Apa kau lupa dengan sahabat mu sendiri?" Tanya murid tersebut "tentu saja aku ingat, dasar aneh" ejek Leito "Tck sifat menyebalkan mu bahkan tidak berubah sama sekali ya. Dasar tuan penggila kedamaian hahahaha"-??? "Sudahlah Ray, dan lagi kenapa kau ada disini?" Tanya Leito kepada murid tidak dikenal tersebut yang ternyata adalah sahabat lama Leito yang bernama Ray "hahaha aku adalah murid baru di sekolah ini! Aku dikeluarkan disekolah lama ku karna aku sering membuat ke onaran dan bolos hahahaha" ucap Ray santai "kau ini mentang-mentang tidak punya siapapun kau bebas ya, sekarang kau di kelas berapa?" Tanya Leito "tentu saja! Aku bebas melakukan apapun karna tidak ada sesiapa yang melarang ku hahaha dan aku berada di kelas 12/1" jawab sahabat Leito tersebut "oh, sekarang kau tinggal dimana? Dan lagi kenapa kau bisa mengetahui ruang kelas ku?" Tanya Leito "oh soal itu aku tinggal di *** dan aku mengetahui kelas mu, saat aku sedang berbincang dengan kepala sekolah" jawab Ray sambil mengangkat bahunya "hei cewek, siapa namamu? Apa kah kau pacar si tuan penggila kedamaian ini?" Ucap Ray berniat mengejek Leito "ah! Halo namaku Tanaka Livina! Kau bisa memanggilku apa pun xixixi dan lagi aku bukan pacar Leito!" Ucap Livina dengan Ekspresi nya yang cepat berubah "ah masa.. tumben sekali tuan ini mau duduk bersama orang, biasanya dia slalu duduk sendiri.." goda Ray "tch Ray! Diamlah dia hanya murid baru 1 Minggu lalu dan lagi dia duduk disamping ku karna tidak ada lagi kursi yang kosong" Leito mulai kesal dengan perilaku Sahabatnya "hahaha iya iya aku hanya bercanda.. kalau begitu aku pergi dulu!" Ucap Ray berjalan pergi menuju ruang kelas nya "hah dasar merepotkan" gumam Leito. "Leito apakah dia selalu  seperti itu?" Tanya Livina "hah sudahlah jangan dipikirkan.. dia memang seperti itu dari dulu" jawab Leito dengan mengusap kasar wajahnya "hmm.." Livina mengangguk.

Before You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang