Chapter sebelumnya
"Okey dah sampai.." ucap Ray "xixi baiklah terimakasih atas tumpangan nya Ray!" Senyum Livina "haha baiklah sampai jumpa lagi besok" ucap Ray sambil memutar balik mobilnya "xixi sampai jumpa lagi!" Livina melambaikan tangannya kencang.
"Hah.. okey... Aku akan tidur saja lah xixixi mungkin aku membuat kuenya pagi-pagi saja.." Livina pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya dan langsung menuju ranjangnya untuk tidur.
============================Saat jam 02.00
Alarm Livina berbunyi "hoam.. sudah pagi ya.."ucap Livina masih dalam keadaan mengumpulkan nyawanya, saat nyawanya sudah terkumpul Livina langsung pergi kekamar mandi untuk membasuh mukanya dan menggosok gigi nya.
"Hah.. okey kalau begitu mari kita buat kue nya! Mungkin dilebihkan aja buat nanti makan-makan xixi" seru Livina dgn menggunakan celemek nya.
Disekolah
"Hah.. cape nya....." Keluh Livina sambil meregangkan tubuhnya 'uh prasaan dari tadi nih anak diem diem bae' ucap Livina dalam hati, heran dengan tingkah laku Leito yang berbeda hari ini "Lei kau sehat?" Tanya Livina tidak tau ingin memulai dengan topik apa. "......." Tidak ada jawaban dari Leito, dia masih saja berdiam diri dengan menatapi buku nya "oi denger orang ngomong kagak sih?" Livina sudah mulai kesal "tck diamlah. Jangan ganggu aku!" Ucap Leito nada tinggi, Livina yang diperlakukan seperti itupun akhirnya diam, namun tetap saja Livina bingung dengan sifat Leito hari ini "ada apa denganmu??" Ntah kenapa suara Livina terdengar sedikit gemetar bahkan Livina sendiri bingung dengan sifatnya yang berubah saat di bentak oleh Leito.. seharusnya dia sudah terbiasa karna masa lalu nya dia juga sering kali diperlakukan lebih parah daripada di bentak. Leito yang mendengar nada bicara Livina seperti orang ketakutan mencoba untuk tidak memperdulikannya "kau pikir sendiri." Ucap Leito menjawab pertanyaan Livina.
'Tes' air tiba-tiba keluar dari mata Livina yang membuat Leito dan Livina sendiri terkejut, untung saja tidak ada teman yang mengetahui kejadian itu, karna keadaan kelas yang ribut asik mengobrol satu sama lain saat jam istirahat ini. Ray pun datang kekelas Livina "Yo kalian berdua!" Ucap Ray sambil melambaikan tangannya, Livina yang melihat Ray langsung berlari kearah Ray dan menerjangnya lalu menutupi wajahnya ke bidang dada Ray dan menangis. Seisi kelas pun terkejut, namun ada juga yang menganggap bahwa Livina menyukai Ray sehingga bersorak, Leito terkejut karna tingkah laku Livina bahkan Ray pun terkejut. Saat Ray menyadari bahwa Livina sedang menangis tanpa suara terkejut lalu mencoba menenangkannya dengan suara seperti berbisik "hei ada apa denganmu?!" Kaget Ray, Livina pun hanya menggeleng kan kepala nya yang masih berada di dada Ray.
Ray mengelus kepala Livina dan membawany keluar dari kelas tersebut dengan perlahan.
Saat di lapangan Ray menjauhkan Livina dari bidang dada nya "hei ada apa denganmu?!" Ucapnya "tidak ada.." jawab Livina "tidak mungkin kau menangis kalau tidak ada apa-apa." Tegas Ray "cepat katakan!" Ucap Ray lagi "entahlah.. aku juga bingung.. biasanya kalau aku dibentak oleh seseorang tidak pernah sampai menangis.. tapi saat Leito yang melakukannya.. dadaku terasa sesak..." Ucap Livina sambil memegangi dadanya "HAH BAGAIMANA BISA LEITO MEMBENTAKMU?!" sekarang Ray semakin terkejut dan bingung "aku juga tidak tau.. sifatnya berubah dari biasanya.. aku merasa dia menganggap ku seperti orang asing..." Livina memasang raut wajah sedih nya dengan menatapi ujung sepatunya "tadi dia bilang saat aku bertanya "ada apa denganmu??" Dia bilang 'pikir saja sendiri' jadi.. aku tidak paham apa maksudnya.. 'ah.. gitu ya sekarang aku paham hahaha' ucap Ray dalam hati "kalau begitu kau jangan menggangu nya dulu.. mungkin dia sedang pusing uang nya habis hahahaha" ucap Ray mengejek "hmm baiklah xixixi" emosi Livina langsung berubah "haha kau ini anak yang sangat unik ya. Bisa mengubah emosi mu dengan sangat mudah dan sangat cepat" Ray lanjut mengejek "ah sudahlah ayo kembali kekelas sebelum bel" ajak Livina "haha baiklah" Ray mengikuti Livina yang sedang berlari ke arah kelasnya sedangkan Ray terus saja mengejek Livina bahwa dia itu terlalu pendek jadi harus berlari untuk cepat sampai kelasnya sedangkan Ray hanya memerlukan langkah besarnya saja untuk mencapai kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You Go
RandomYo! saya baru disini! semoga suka sama Kisah nya! xixixi ( ╹▽╹ ) ≈Warning ANGST?≈ =kisah perjuangan seorang remaja perempuan yang bernama Tanaka Livina, yang terlihat selalu ceria= =Orang-orang melihat kehidupan Livina hanyalah tertawa, tert...