Chapter sebelumnya
Kedua sahabat itu terus tertawa saat mereka bersama dan mereka selalu akur juga saling tolong menolong.
Saling tukar cerita, curhat bersama-sama, ya namun Livina tidak sepenuhnya bertukar cerita dengan Fiu, Livina masih merahasiakan sesuatu dari Fiu dan lebih baik memendam nya sendiri, tidak mau membuat sahabat nya memikirkan tentang dirinya.
============================Hari pun menjelang pagi
Kedua sahabat itu terbangun dari tidur nya yang di ganggu oleh suara alarm ponsel mereka masing-masing.
"Agh paan sih berisik bat" ucap Fiu kesal dan langsung mematikan alarm ponsel nya lalu tertidur lagi.
"Dah pagi?" Ucap Livina terbangun dari tidur nya dan langsung mematikan alarm ponselnya, berbeda dari Fiu, Livina langsung pergi kedapur untuk memasak 2 telur mata sapi untuknya, dan satu lagi untuk sahabatnya.Setelah selesai memasak Livina langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dan juga menyegarkan tubuh nya, sedang Fiu masih terlelap di kasur empuknya.
5 menit berlalu sekarang menunjukan pukul 06.30 pagi. Livina keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuhnya dan rambut pirang kecoklatan nya yang lembab. "Hah segarnyaaa" ucap Livina saat keluar kamar mandi dengan pakaian kotornya.
Livina pun pergi ke kamarnya untuk memakai pakaiannya "Hm.. kira-kira pakai baju apa ya?" Ucap Livina bertanya pada dirinya sendiri "atau minta saran Fiu saja mungkin ya" ucap Livina saat sudah memakai kaus dan celana pendek nya.
"Fiu.." Panggil Livina dari luar kamar Fiu, Livina menunggu Fiu membukakan pintu kamarnya namun tidak di buka-buka, Livina pun mencoba untuk membuka pintu kamar Fiu "eh tidak dikunci?" Ucap Livina heran, saat Livina melihat kedalam kamar Fiu, Livina terkejut karena melihat Fiu yang masih tertidur pulas diatas kasurnya.
Livina pun mendekati Fiu dan membangunkannya "Fiu..," "Fiu bangun sekarang sudah jam setengah tujuh lewat" ucap Livina membangun kan Fiu, sedangkan waktu memulai pelajaran jam 8 dan lagi jarak kampus dari rumah mereka lumayan jauh, jadi Livina takut terlambat.
Setelah sekian lama mencoba untuk membuat Fiu terbangun dari tidurnya akhirnya usaha Livina pun berhasil, Fiu terbangun dan langsung melesat ke kamar mandi yang membuat Livina terkejut.
"VIVI KENAPA TIDAK MEMBANGUNKAN KU DARI TADI?!" Teriak Fiu saat berada dikamar mandi, sedang kan Livina yang mendengar teriakan Fiu hanya bisa tersenyum tipis 'perasaan dah 10x lebih dah banguninnya' ucap Livina pasrah dalam hati.
Setelah beberapa saat Fiu pun selesai mandi dan segera memakai pakaiannya, sedangkan Livina masih bingung dengan pakaiannya dan akhirnya dia memutuskan untuk memakai sweater berwarna merahnya.
"Vivi kamu dah siap?" Tanya Fiu dari kamarnya "uhm! Sudah!" Saut Livina dari kamarnya, dan menghampiri Fiu yang sedang mencari sesuatu "cari apa?" Tanya Livina "eh.. Vi kau tau dimana ponsel ku tidak?" Tanya Fiu balik "eh? Mana ku tau bukannya kau meletakkannya di meja samping kasur mu?" Ucap Livina.
Fiu pun langsung mencari ponselnya di meja dekat kasurnya, namun tidak ketemu. Akhirnya Livina pun menelepon ponsel Fiu, Ring~ Ring~ "eh ada dimana suaranya?" Ucap Fiu mencari asal suara "di kasur mungkin?" Ucap Livina, Fiu pun langsung menggeledah kasurnya, akhirnya ponsel Fiu ketemu terselip di ranjang Fiu.
"Sudah Vivi terimakasih!" Girang Fiu "yaudah ayo berangkat" ucap Livina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You Go
AléatoireYo! saya baru disini! semoga suka sama Kisah nya! xixixi ( ╹▽╹ ) ≈Warning ANGST?≈ =kisah perjuangan seorang remaja perempuan yang bernama Tanaka Livina, yang terlihat selalu ceria= =Orang-orang melihat kehidupan Livina hanyalah tertawa, tert...