Leito pun pergi ke kamarnya dan mulai sibuk lagi dengan tugas-tugas nya yang padahal sudah selesai tapi Leito terus saja belajar, Lagi pun jika memang ada tugas, tugas itu akan di kumpulkan Minggu depan dan itu masih lama, pikir Ray.
Disini Leito kuliah memasuki jurusan seni musik dia jadi gitaris soal vokalnya dia berlatih sendiri.
"Kagak cape apa lu belajar mulu?" Tanya Ray yang melihat Leito dari ambang pintu kamar Leito.
"Apa peduli mu? Dan lagi gw udah sering ngelakuin ini." Jawab cuek Leito
'kebiasaan' gumam Ray lalu meninggalkan Leito dan kembali menonton televisi dengan beberapa camilan.
"Kalo mau kopi gw udah bikinin ada di dapur." Ujar Ray kepada Leito dari ruang tengah.Tidak lama kemudian Leito keluar dari kamarnya menuju dapur dan tentunya untuk mengambil segelas kopi yang dimaksud Ray.
Leito pun berjalan kembali ke kamarnya dan melanjutkan tugasnya untuk menulis Lirik lagu yang akan di serahkan kepada sang dosen Minggu depan, juga melatih kemampuan bermain gitarnya dan vokalnya.Beberapa jam sudah berlalu sekarang jam menunjukkan pukul 9 malam
Ray berada dikamarnya sedang bermain dengan ponselnya sedangkan Leito masih fokus mengurus tugasnya di kamarnya sendiri.Ray pun berjalan kekamar sahabatnya itu dan mencoba membantunya membuat irama dari lirik yang dibuat Leito.
"Mau ku bantu?" Tawar Ray
"......."Tanpa menjawab pertanyaan Ray, Leito tetap fokus dengan tugasnya.
"Hah... Kalo mau nanti gw bantu bikin nada buat lirik lu sama piano gw."
Jelas Ray"Hm.." Leito pun hanya ber'hmm' pelan hampir tidak terdengar oleh Ray namun Ray memahami jawaban Sahabatnya itu dan akhirnya Ray duduk di kursi di depan pianonya.
Ray pun mulai memainkan pianonya yang berada di ruang tengah dan Leito yang duduk memejamkan matanya mencoba untuk santai mendengarkan Lantunan nada yang di mainkan oleh piano Ray.
Dengan perlahan satu persatu lantunan nada piano itu berubah menjadi deretan lirik yang indah.Leito pun mulai menulis Lirik-lirik lagunya.
Meskipun Ray dan Leito sering bertengkar, mereka juga selalu membantu satu sama lain, dan walaupun mereka berbeda kampus Ray dan Leito kadang juga memainkan alat musik mereka bersama dan menciptakan sebuah lirik lagu yang sangat acak saat muncul namun terdengar indah.
"Hahaha apa sudah jadi?" Tawa kecil Ray saat sudah selesai memainkan piano nya
dan seperti biasa Leito menghiraukannya"Yaudah gw mau ngerokok sebentar." Ucap Ray lalu pergi ke teras rumah
"Tck, hah.. kurasa ini sudah selesai" Leito berdecak karena merasakan tubuhnya yang sangat pegal dan akhirnya Leito berdiri dari sofa untuk kembali lagi ke kamarnya memainkan Gitar nya membuat nada untuk Lirik yang sudah di tulis.
Keadaan Ray
Ray sedang merokok dengan menyandarkan tubuhnya di dinding teras memandangi langit-langit malam yang terlihat damai.Memejamkan matanya, menghabiskan satu batang rokok.
Tidak lama kemudian Ray tertidur di teras rumah.
"MAMAHHHH!" Teriak seorang anak kecil yang berlari kearah sang ibu
"Mamaaaahhh HUWAAAAA" anak kecil tersebut mulai menangis saat sudah dekat dengan sang ibu.Sang ibu yang tersungkur di lantai tidak berdaya dengan memeluk sang anak yang menangisinya.
"Mamah.." sang anak menghapus air matanya yang terus mengalir.Sang ibu pun tersenyum lembut dan lalu jatuh pingsan
Sang anak semakin histeris dan menatap lelaki bertubuh tinggi besar yang berada dibelakangnya dengan wajah nya yang sudah dibasahi air mata.
Anak tersebut terlihat sangat kesal walaupun dengan mata yang sembab
Lalu berdiri menghadap lelaki di belakangnya berpose untuk menghalangi lelaki tersebut menyakiti ibunya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You Go
De TodoYo! saya baru disini! semoga suka sama Kisah nya! xixixi ( ╹▽╹ ) ≈Warning ANGST?≈ =kisah perjuangan seorang remaja perempuan yang bernama Tanaka Livina, yang terlihat selalu ceria= =Orang-orang melihat kehidupan Livina hanyalah tertawa, tert...