=°17°=

5 2 0
                                    

Chapter sebelumnya

Saat di perjalanan masuk kekelas mereka, Fiu slalu saja melihat Livina yang selalu disapa banyak orang di sepanjang jalannya.
"Um.. kau terkenal ya Vivi" Fiu terkejut saat melihat ada banyak orang yang mengenal Livina
"Xixixi tidak juga.." Livina mengusap belakang kepalanya

"Heh.. aku iri denganmu Vivi~!" Fiu
"Eh, eh maaf, aku juga tidak tau kalau ada banyak yang mengenalku.." Livina
"Haha tidak.. aku hanya bercanda, tapi sepertinya kau terkenal karena sifatmu yang ramah juga murah senyum.." Fiu
"Iya kah?" Livina memiringkan kepalanya
"Haha iya! Kau beruntung.. ada banyak orang ganteng lagi, yang menyapa mu" canda Fiu
"Ah. Tidak... Aku tidak tertarik dengan laki-laki.. lebih tepatnya aku belum tertarik dengan urusan seperti itu.." senyuman kecil terlukis di wajah Livina
"Begitu ya.. " Fiu menatap Livina yang sedang menunduk tersenyum
"Ayo masuk kelas.. bentar lagi belajar.." Livina

Fiu tersenyum kearah Livina dan menyusulnya dari belakang 'itu terlihat sangat jelas walaupun hanya sekilas..' ujar Fiu dalam hati.
============================================

Fiu dan Livina pun masuk kekelas dan memulai pelajaran mereka dengan tertib juga dengan tenang seperti biasanya sampai tiba-tiba...

"Ma-maaf pak.." ucap Livina yang sedang melukis mengangkat tangannya
"Iya? Ada apa Vina?" Heran Pak Nicola
"Izin kekamar mandi.." lanjut Livina
"Baiklah.. hati-hati terpeleset" pak Nicola

Livina pun bergegas pergi kekamar mandi dengan memegangi dadanya.

Sesampainya di kamar mandi
Nafas Livina terengah-engah "hah... Kenapa harus sekarang?" Ucap Livina menatap dirinya di cermin kamar mandi setelah membasuh wajahnya.
"Au Sakit...." Livina menepuk-nepuk dadanya, dan mencoba mengatur nafasnya

Kepalanya pusing serasa ingin pecah juga dadanya yang terasa seperti ditusuk jarum membuatnya kesusahan bernafas, Livina pun memasuki toilet dan menguncinya, duduk di toilet duduk yang tertutup.
Livina mengatur nafasnya, kecewa, putus asa, khawatir, takut bercampur aduk Livina akhirnya menekuk kaki nya dan menaiki kakinya di toilet lalu meletakkan kepalanya di lutut nya sendiri berusaha menenangkan diri.

"Tenang.. tenang Vin.. tidak ada apa-apa.. tenangkan dirimu.." ucap Livina menenangkan dirinya sendiri dengan suara yang gemetar air matanya perlahan keluar, tapi Livina terus berusaha menghibur dirinya sendiri sampai akhirnya dirinya sudah lumayan Lega lalu keluar toilet dan membasuh wajahnya berusaha menghapus air matanya.

Livina pun kembali lagi kekelas dengan wajah yang tersenyum, membuat orang-orang yang melihat Livina merasa tenang terutama Fiu yang berada sama dengan kelas nya.
Livina tersenyum lebar seakan-akan tidak terjadi apapun.

"Vivi tadi kamu ngapain?" Bisik Fiu pelan
"Xixi tidak apa aku hanya buang air saja.." Ucap Livina tertawa kecil

Fiu pun hanya bisa mempercayai perkataan Livina karena Fiu merasa tidak ada hal yang mencurigakan dari Livina, namun ya tetap saja karena Fiu sudah mengetahui bahwa Livina selalu menyembunyikan sesuatu dengan senyuman lebar nya itu jadi masih ada rasa sedikit curiga.

Beberapa jam telah berlalu sekarang giliran kelas sore yang belajar, Fiu dan Livina pun merapihkan barang-barang nya dan pulang.
"Huah.... Hari yang melelahkannnn" keluh Fiu
"Xixixi hmm ayo pulang.." Livina
"Iya ayo.." Fiu

Sesampainya di rumah
Livina mengeluarkan beberapa isi yang ada ditas nya dan merapihkan nya di rak bukunya juga tasnya di gantungkan di belakang pintu.
Sedang kan Fiu langsung menaruh tasnya di meja belajarnya.

Fiu yang bosan dikamarnya pun ingin memastikan keadaan Livina dan berniat untuk melihat keadaan kamar Livina yang ternyata sangat begitu Rapih.
Fiu melihat Livina yang sedang duduk di kursi juga menulis sesuatu dibuku dengan sampul buku yang indah.

Before You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang