=°8°=

17 1 0
                                    

Chapter sebelumnya

Mereka bertiga pun makan bersama-sama saat langit sudah terlihat gelap Leito dan Livina pun berpamitan kepada Ray dan berterimakasih atas makanan nya.
================================

Livina pun langsung membuka semua hadiah dari kedua temannya saat dirumah.. yang pertama ia buka adalah hadiah dari Leito yang isinya bermacam-macam seperti pakaian, alat membuat kue, earphone, kalung dengan inisial nama nya, bahkan ponsel pun ada didalam kotak besar tersebut, dan juga beberapa uang dimasukkan kedalam kotak hadiah tersebut "wah.. banyak sekali uang nya..." Livina terkejut ditambah rasa bahagia saat melihat beberapa tumpuk uang seratus ribuan "xixi baiklah selanjutnya hadiah dari Ray!" Livina pun membuka hadiahnya didalamnya terdapat beberapa buku tulis, Novel, Laptop, sepatu, dan juga barang lainnya. "Wow apa-apaan ini?? Sepertinya mereka terlalu berlebihan.. berapa banyak uang mereka???" Livina mulai meresa tidak enak karna hadiah yang di berikan dari kedua temannya itu semua barangnya bernilai tinggi "hah.. mereka itu.." Livina menepuk keningnya dan langsung membereskan sampah-sampah kertas kado tersebut.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Pagi harinya

"Yo Vina!" Sapa Ray dari belakang "oh! Hai Ray! Leito mana?" Tanya Livina "tuhh" Ray menunjuk kearah belakangnya "oh hai juga Leito!" Sapa Livina sambil tersenyum "wow kau langsung membawanya?" Ucap Ray saat menyadari Novel yang dia berikan kepada Livina langsung di bawanya "xixixi iya! Tadi malam aku sempat membacanya.. ternyata seru jadi aku membawa nya kesekolah untuk melanjutkan bacanya," "xixi aku juga memakai Hoodie yang di berikan Leito! Ini nyaman.. dan beberapa luka di tanganku juga bisa tertutupi.." Livina tersenyum senang saat menunjukkan Novel dan Hoodie barunya "ahahaha syukurlah kalau hadiah kami berguna!" Tawa Ray menepuk pundak Livina "xixi terimakasih Leito, Ray!" Livina berterima kasih "hm tidak masalah" jawab keduanya "oh ya dua bulan lagi kita akan menghadapi kelulusan.." ucap Leito memberi tau, Livina dan Ray pun yang tadi nya tersenyum bahagia sekarang memudar karna mereka baru ingat sebentar lagi mereka melewati masa-masa sulit "AKH GIMANA NIHHH" Ucap Livina dan Ray saling berhadapan "mampus belum belajar lagi! Nih otak udah kepenuhan woe memori nya!" Ucap Ray panik "ngawur kamu mana ada otak punya memori sampe bisa penuh gitu" ucap Leito dengan tatapan datar ditambah pasrah dengan sifat sahabatnya ini "huhuhu gimana dongg" sekarang Livina melemas dan memegang wajahnya "akh bodo amat lah. 2 bulan lagi ini kan?? Mungkin masih sempet buat mengahadapi ujian" Ray memasang wajah sok santainya itu padahal Livina dan Leito bisa melihat keringat yang bercucuran di wajah Ray "uhh terserah kau saja" Leito pergi meninggalkan Livina dan Ray menuju kelas duluan.

Bel pun berbunyi semua siswa siswi yang berada diluar masuk kedalam kelasnya masing-masing.

Di kelas Ray

"Anak-anak sekarang kita kedatangan murid baru.. tolong bertemanlah dengan baik ya.." ucap Bu Lika "BAIK BU.." Jawab seisi kelas "silahkan masuk.." ucap Bu Lika mempersilahkan, murid itu pun masuk kedalam kelas dan "!!!!!!" "KAU!" Ucap Ray memukul mejanya "RAY?!!!" Murid itu pun ikut berteriak karna melihat teman lamanya ada di sekolahan ini "kalian saling kenal?" Tanya Bu Lika "eh.. iya Bu.. hehe.." ucap murid itu "bagus lah kalau begitu berarti kalian bisa akrab ya.." ucap Bu Lika tersenyum "baiklah silahkan perkenalkan dirimu dulu nak" perintah Bu Lika "baik Bu.. perkenal kan nama saya kimori Fiu umurku 18 tahun aku tinggal sendiri disini.. kedua orang tua ku berada di luar kota.. aku menjalani hidup sendirian saat aku berumur 15 tahun dan kalian bisa memanggil ku apa pun yang kalian mau.. salam kenal!" Ucap Fiu memperkenalkan dirinya "baiklah Fiu.. silahkan duduk di bangku yang kosong" ucap Bu Lika mempersilahkan Fiu memilih bangku 'awas aja lu duduk disini' ucap Ray sinis dalam hati "baiklah Bu.." Fiu mulai mencari bangku yang kosong, namun ia malah memilih bangku disamping Ray karna dia melihat bangku sebelah nya kosong "WEH APAAN SIH KENAPA DISINI. DISINI DAH ADA YANG NEMPATIN!" Ucap Ray menghalangi bangku sebelah nya "eh? Benarkah siapa?" Tanya Fiu bersedekap dada dengan wajah yang terlihat tidak percaya "ada! Dia kagak masuk soalnya sakit" jawab Ray "lah kan bisa dia pindah bangku," "Bu! Bolehkah saya duduk disamping Ray?" Ucap Fiu "tapi bangku disamping Ray sudah ada yang menempati nya Fiu.." ucap Bu Lika. Saat Ray mendengar jawaban Bu Lika dia menjulurkan lidahnya kearah Fiu "hmm kalau dia ku bujuk agar pindah bangku saja gimana Bu?" Saran Fiu "boleh saja kalau orangnya mau" jawab Bu Lika, sekarang gantian Fiu yang menjulurkan lidahnya kearah Ray "akh sialan kau." Ray menatap Fiu sinis "hahaha kali ini aku menang, dasar payah kau tidak pernah berubah ya." Ejek Fiu, Ray yang mendapatkan ejekan seperti itu hanya menggesekkan giginya dan bersedekap dada. "Oke sekarang keluarkan buku catatan kalian kita akan memulai pelajaran." Ucap Bu Lika, semua murid pun mengeluarkan Buku mereka masing-masing.

Before You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang