=°16°=

5 2 0
                                    

Chapter sebelumnya

Saat sedang menonton YouTube bersama di Sofa telah menghabiskan sampai 2 Video yang masing-masing 1 jam
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi Livina yang tadi nya menonton bersama Leito tertidur bersandar di bahu Leito.
Leito yang mengetahui itu sedikit terkejut, karena Livina yang sudah tertidur menyandarkan kepalanya di bahunya, Leito yang tidak menyukai terlalu dekat dengan wanita karna risih akhirnya terpaksa membiarkan Livina tidur dibahunya, saat pukul setengah tiga pagi barulah Leito ikut tidur, itu pun tanpa sepengetahuan nya, Leito ketiduran di sofa bersama dengan Livina yang masih bersandar di bahu Leito tertidur pulas.
=======================================

Cahaya sinar matahari pagi membuat Ray terbangun karena silaunya sinar tersebut yang masuk kedalam kamar tidurnya melewati jendela yang tidak tertutup horden.

"Agh tck sinar yang merepotkan" Ray mengeluh sambil menutupi matanya.
"Huh.. sudah pagi ya?" Ray
Ray pun beranjak dari tempat tidurnya dan dengan mata yang masih tertutup "Hoamm~ uhh masih ngantukkk tapi kalo gw tidur lagi bisa-bisa dimarahin Tante ntar.." ucap Ray sambil menguap.

Creak

Suara pintu Ray terbuka
Ray berjalan keluar kamarnya ingin pergi kedapur sampai, saat Ray didekat Sofa, Ray terdiam "........." Ray yang masih dalam keadaan setengah sadar, dia mencoba melihat keadaan sekitar dengan jelas, sampai akhirnya terkejut.
"Heh?... EEEHHHH????"
Ray sangat terkejut saat melihat pemandangan didepannya PLAK Pukulan pagi Fiu membuat kepala Ray berdenyut sakit "STTTTT jangan berisiikkk ntar lu ngebangun in mereka" Fiu meletakkan tangan nya di mulut nya dengan smirk nya.

"TcK sakit bodoh" Ray
"Ya maap, dah yok mending beli makanan" Fiu
"Dih ngapain kan udah ada bahan masak, ya lu tinggal masak lah. Males gw keluar." Ray
"Haishh ayoooo jangan ganggu mereka sedang bermesraan" Fiu menarik tangan Ray keluar Rumah
"Emang Napa sih??" Ray protes
"Diem aja lah lu mending beli apa kek buat sarapan." Fiu mengencangkan genggaman nya
"Au au au sakit Woi!" Ucap Ray mengeluh kesakitan
"Bodoamat" Fiu

Akhirnya Ray dan Fiu pun sarapan di warung terdekat yang sudah buka, meninggalkan Leito dan Livina yang masih tertidur pulas.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Sudah lama semenjak Ray dan Fiu pergi

Leito membuka matanya perlahan "............" Leito dengan perlahan melirik sekitar.
Leito berdiam diri, membiarkan Livina yang masih tidur pulas bersandar di tubuh nya.
"Uh berapa Berat badan dia? Ringan sekali" ucap Leito dalam hati sambil melirik Livina.
"Hmm..." Livina mulai membuka matanya.

"......." Livina masih bersandar di tubuh Leito dengan mengedipkan matanya
"E-ehhhh?? Maaf Tooo aku ketiduran..."
"Pasti berat ya.." ucap Livina panik
"....kau ringan" ucap Leito
"Ah gitu ya.. okelah xixi... Mau sarapan?" Livina
"Kau saja aku tidak lapar" Leito
"Heh?? Hmm aku juga nggak lapar" Livina

".........."
"Yaudah aku mau mandi dulu yak" Livina
"Hmm" Leito



"VIVIIII, ITOOO KITA PULLAAAANG" teriak Fiu dari Luar rumah yang sudah kembali dari warung tempat sarapan nya dengan Ray
"Heh? Dimana Vivi" tanya Fiu saat mendekati Leito
"Mandi" Leito
"Owhhhh" Fiu

"Lu juga mandi gih sonoh bau." Ucap Ray sambil menutup hidungnya
"ih apa sih orang wangi kek gini di bilang bau, elu noh bau panci gosong" Fiu
"Alah brisik lagi males GELUT gw" Ray menutup telinga nya
"Ngomong aja takut kan lu??" Ejek Fiu
"Berisik gw mo tidur." Ray
"Kebo (kebanyakan bobo)" Fiu
"Bodoamat. Hoamm~"

Before You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang