31 - Kutukan Penyihir

1K 180 12
                                    

"Aku tidak pernah mendengar tentang itu."

Merupakan tugas Legion juga untuk meneliti penyihir, dan dia tahu lebih banyak tentang penyihir daripada orang lain. Dokter menjawab ketika Legion mengatakan dia tidak tahu tentang informasi itu.

"Informasinya ditemukan ketika duke pergi untuk menyerang kerajaan."

"Apa kamu yakin?"

"Hampir yakin. Aku mendapat informasi itu baru-baru ini. "

"Lalu kenapa jantungku berdebar kencang?"

Dokter itu tersenyum samar dan menjawab, "Kau akan tahu seiring waktu."

"Apakah ini serius?"

"Tidak seperti itu. Mungkin itu aritmia."

TL/N: Aritmia adalah situasi ketika jantung berdetak dengan ritme yang tidak teratur atau tidak normal.

"Ini bukan aritmia. Aku jamin."

"Bukankah gejalanya mirip?"

"Sama sekali tidak." ucap Legion

Akan sulit untuk membicarakannya saat Legion sedang tidak waras. Jadi dokter berpikir akan lebih baik baginya untuk menyadarinya sendiri seiring waktu, tetapi hanya ada satu hal yang mengganggunya.

"Ngomong-ngomong, apakah dia terlihat seperti penyihir?"

"Dia bilang dia penyihir magang."

Mereka berbicara tanpa ragu karena dokter juga mengetahui kondisinya dan merahasiakannya.

"Apakah penyihir memiliki magang?"

"Kurasa mereka punya. Dia bilang begitu."

"Aku mengerti. Itu juga informasi baru. Bolehkah aku menemuinya nanti?"

"Ya, lakukan sesukamu."

"Terima kasih."
Dia menundukkan kepalanya dan mengambil kertasnya.

***

sfx: hiks-

Luana masih terisak dan mengusap matanya yang bengkak.

'Dia benar-benar berusaha menyiksaku!'

Luana selalu mempercayai Legion, tetapi Legion mengkhianatinya. Dia melakukan segala hal dengan baik, tetapi Legion curiga dan mengirimnya langsung ke ruang bawah tanah! Dia bahkan bukan penyihir.

'Mengapa ini terjadi?'

Luana menatap jari-jari kakinya dan mencoba menahan air mata yang akan mengalir lagi.

Ruang bawah tanah itu dingin, dia lapar dan merasa kotor. Tapi dia tidak bisa berbuat apapun. Luana lahir dan hidup sebagai putri terlantar, namun dia merasa kesepian sekarang lebih dari sebelumnya.

Luana kesepian. Dia menginginkan seseorang di sisinya, tetapi tidak ada siapa-siapa.

'Bahkan di kerajaan ada pengasuhku.'

Tapi tidak ada pengasuh di sini. Dia merasa kedinginan dan mendengar langkah kaki di lorong di luar sel. Suara langkah kaki dalam gelap seharusnya menakutkan, tapi ternyata tidak.

'Apakah seseorang, mungkin...'

Mungkin...

Harapan samar membengkak di hatinya. Mungkin Legion datang untuk membebaskannya? Luana memiliki harapan seperti itu. Tetapi orang yang muncul dengan lampu itu bukanlah orang yang diharapkan.

"Nona Luana."

Kepala pelayan mendekat dengan lampu padanya dan memanggil nama Luana.

'Itu bukan dia. Huh! Apa yang kuharapkan?!'

Made With Love! (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang