Pagi-pagi sekali, Legion datang ke dapur seperti yang dijanjikan. Dia belum bersiap untuk keluar nanti, jadi dia mengenakan kemeja dan celana tipis, yang terlihat sangat pantas untuknya.
'Apakah ada sesuatu yang tidak terlihat bagus pada dirinya? Sepertinya tidak.'
"Ayo pakai celemek dulu!"
Ketika Luana menyerahkan celemek, Legion hanya berdiri diam dan tidak memakainya.
"Apa kamu tidak mau memakai celemek?"
"Aku tidak tahu cara memakainya."
'Ah, aku mengerti!'
Legion biasanya tidak pernah memasuki dapur. Itu memungkinkan untuk tidak tahu cara memakai celemek karena dia belum pernah mencobanya sebelumnya!
'Kau yakin tidak tahu?'
Luana memandang Legion dengan curiga. Tidak peduli seberapa banyak ketidak tahuan Legion, jika dia melihat apa yang Luana kenakan, dia mungkin bisa menebak caranya secara kasar.
Legion bersikeras berpura-pura tidak tahu bagaimana memakainya. Namun, Luana tidak bisa terus berdiri seperti ini, jadi Luana tidak punya pilihan selain menjelaskan.
"Pertama, letakkan tanganmu di sini. Yang harus kamu lakukan adalah mengikatnya di belakang. Tamat!"
"Aku masih belum mengerti."
Luana berencana memaafkan Vyan ketika dia pergi ke pasar kemarin, tapi Luana pikir itu tidak akan cukup. Luana menggertakkan giginya dan mendekati Legion, kemudian mengenakan celemeknya. Saat Luana semakin dekat, dia khawatir tentang celah diantara celemek dan kemeja Legion.
"Apakah kamu menyukainya?"
"A-apanya?"
Luana terkejut dan merasa kakinya mati rasa, tetapi Legion hanya tersenyum dan berkata,
"Whatever."
Untuk beberapa alasan, sepertinya Legion menjadi jahil. Luana dengan cepat menjauh darinya dan berdiri di depan talenan. Luana mengipasi wajahnya yang memerah, tetapi dia tidak berpikir itu akan cepat hilang. Luana harus tetap memasak.
"Kamu belum pernah memegang pisau dapur sebelumnya, kan?"
"Bukankah itu sama dengan pisau apa pun?"
"Tidak, kurasa tidak begitu. Saat menggunakan pisau untuk memotong bahan, kamu harus menggulung jarimu seperti ini. Tanganmu bisa terpotong alih-alih bahannya jika melakukan kesalahan."
Tidak mungkin seorang duke seperti Legion akan memasak untuk dirinya sendiri. Semua makanannya dibuat oleh orang lain. Pikiran itu membuat Luana cemas. Seolah-olah Legion tahu apa yang Luana pikirkan, dia meyakinkan Luana.
"Meskipun aku tidak pernah menggunakan pisau dapur, aku telah memegang pedang. Kamu tidak perlu khawatir tentang itu karena itu sama saja, kurang lebih."
Luana berharap begitu. Legion dengan tenang memegang pisau dapur dan mengamati bagaimana Luana melakukannya. Legion kemudian mengambil bahan dan siap untuk mengirisnya dengan pisau.
'Dia mengangkat pisau terlalu tinggi.'
Dan setelah Luana berpikir begitu, talenan terbelah dua dengan suara keras.
"Papan potongnya lemah."
"Tapi ku pikir talenan itu bagus?"
"Tidak. Jika itu adalah talenan yang bagus, mengapa harus terbelah?"
Legion dengan tenang membuang talenan dan membawa yang baru. Luana menatapnya dengan cemas, takut Legion akan membaginya lagi, tetapi kali ini Legion mulai memotong bahan-bahannya secara normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Made With Love! (Novel Terjemahan)
Humor‼️END‼️Duke Legion kehilangan indra perasanya karena kutukan, bertemu dengan Luana putri ke-6 Kerajaan Alluin yang suka memasak hidangan aneh. Luana hanya ingin memberi tahu orang-orang tentang bakat memasaknya, tetapi dia disalahpahami sebagai peny...