BELVANNO || Chapter 23

1.9K 206 22
                                    

Hallo hai.....
Karena hari ini gabut banget akhirnya kepikiran buat nulis aja, hehe....

Btw, aku pengen tau nih. Dari sekian banyak yang udah mampir ke sini, siapa aja nih yang udah masukin cerita ini ke perpus?

Buat yang udah sabar nunggu cerita ini up. Makasih ya masih mau mampir🥰🥰

Yaudah nggak usah banyak bacot gue nya.... Langsung aja baca!

Happy reading ❣️

•—•—•—•—•—•—•

"Gue minta maaf," ucap Vanno entah sudah yang ke berapa kalinya.

Bella melepas genggaman tangan Vanno. Kemudian memalingkan wajah. Tubuhnya masih lemas. Dia tidak mau meladeni Vanno dulu. Lagian mengapa papa mertuanya itu harus memberitahu Vanno bahwa Bella ada di rumah sakit?

"Bel, jangan diemin gue."

"Lo beneran marah?" tanya Vanno memastikan. Dia memegang pipi Bella yang sayangnya langsung di tepis oleh gadis itu.

"Mending tidur, Lo nggak lihat ini udah jam berapa?" tanya Bella, tangannya yang bebas dari selang infus menunjuk ke arah jam. Sudah jam tiga pagi dan mata Vanno masih terbuka lebar tanpa rasa kantuk.

"Maafin gue, Bel."

"Kenapa sih minta maaf terus, lo punya salah apa emang sama gue?" tanya Bella jengah.

"Gue pelukan sama Ber—"

"Ya terus urusan gue? Enggak kan? Mau lo pelukan kek, ciuman kek, tidur bareng kek. Gue nggak peduli, itu hak kalian, gue nggak berhak ngatur kan?" tanya Bella dengan tatapan tajam menusuk langsung ke mata Vanno.

Bagus sekali topengmu, Arabella.
Mencoba terlihat tidak peduli padahal hatimu perlahan mati.

"Tapi kenapa Lo langsung pergi dan ninggalin Sasa sendirian sama Abi?" tanya Vanno balik.

"Karena gue yang nyiapin semuanya. Gue nggak mau ganggu kalian berdua."

"Karena gue ngrasa badan gue mulai sakit lagi. Gue juga udah nggak ada waktu buat nyari lo, pikiran gue cuma mau pulang dan istirahat. Kebetulan ada kak Abi. Jadi gue sekalian titipin Sasa." dalih Bella.

"Jangan bohong, Bel."

"Kurang jujur apa sih gue? Udah gue jelasin juga. Gue nggak cemburu. Lo kan pacaran sama kak Bertha. Ya terserah kalian dong mau ngapain aja. Gue cuma orang baru di hidup lo. Nggak pantes kalo tiba-tiba marah nggak jelas gara-gara tau lo berduaan sama kak Bertha." kata Bella dengan mata berkaca-kaca. Bella sendiri tidak tahu kenapa matanya menjadi panas, dia tidak ingin menangis. Tapi kenapa tiba-tiba dadanya sesak saat mengingat adegan Vanno memeluk Bertha.

Lo gila? Sampek kapanpun dia juga nggak bakalan bilang bego! Dia juga pasti sadar diri. Hubungan lo sama Bertha lebih lama di Banding dia. Lo kenal Bertha duluan, dia pasti mikirnya dia cuma orang baru yang nggak berhak masuk lebih dalam tentang hidup lo. Apa lagi hubungan lo itu privasi yang lo punya

Vanno tiba-tiba ingat akan chat dari Sabian. Matanya masih memandang Bella lekat. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Vanno sendiri bingung harus bagaimana.

Jujur tadi saat Vanno memeluk Bertha, rasanya sudah tidak sehangat sebelumnya. Pelukan Bertha juga tidak senyaman dulu. Apa sekarang Bella benar-benar sudah menggantikan posisi Bertha dalam hidupnya?

BELVANNO (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang