Up cepet cepet nih soalnya besok udh balponnnn.
Siap siap ya.....
Bismillah dulu biar halal bacanya😅😅
Area🔞
Happy reading❤️❤️
••••••••
'Brakk!
Suara pintu yang didobrak kuat dari luar itu membuat Bella yang sedang asik menangis terlonjak kaget. Bella membelalakkan matanya saat melihat Vanno yang sepertinya sedang mabuk berjalan dengan langkah sempoyongan menuju ranjang.
Bella berusaha menjauh, ia merasa akan ada sesuatu yang menimpa dirinya setelah ini.
Mata Vanno yang sayu juga bibirnya yang terus meracau membuat Bella ketakutan. Cowok itu mulai naik ke atas ranjang dan berusaha mendekati Bella yang semakin meringkuk dan menyandarkan punggungnya dikepala ranjang.
"Lo kenapa tega banget sama gue, Bel. Padahal gue sayang banget sama lo."racau Vanno dengan mata merahnya. Mata cowok itu juga sembab, tapi Bella seakan menolak percaya bahwa Vanno habis menangis.
"Gue sayang banget sama Lo, tapi Lo jahat, Bel. Hahahahahahahaha.....
Jahat Lo, Bel. Brengsek. Bego! Lo gila! Hahahahahah." Suara Vanno melemah, ia berusaha menyentuh Bella namun cewek itu menghindarinya."Kenapa harus Sabian, Bel. KENAPA?!" Teriak Vanno ketika Bella semakin menghindar.
Bella melirik jam dinding. "Setengah satu,"
"Ya Allah. Bella takut. Bunda juga pasti udah tidur jam segini, aku harus apa ya Allah?"
"Lo harus jadi milik gue, Bel. Lo nggak boleh jadi milik orang lain. Nggak boleh."racau Vanno berulang ulang kali.
Bella tak sengaja terisak. Ia semakin takut jika Vanno seperti ini. Cowok itu sedang tidak sadar dan kapan saja bisa melukainya.
Tapi tanpa Bella sadari, setitik di hatinya menghangat saat vanno mengatakan semuanya. Karena Bella tahu, orang yang sedang mabuk tidak akan berbohong. "Kenapa Lo harus ngecewain gue lagi kak?"
"Jadi milik gue, bel. Selamanya jadi punya gue. Sshh...."rintih Vanno dengan memegangi kepalanya.
"Kak Vanno kenapa harus kayak gini kak?"Tangis Bella makin kencang. Ia ingin memeluk Vanno, tapi dalam keadaan Vanno yang seperti ini membuatnya takut.
"Bel, sshhhh...."Vanno meringis lagi. Kepalanya menunduk dalam. Ia kemudian merebahkan dirinya dengan posisi telungkup. Bella jadi lega sekarang, mungkin setelah ini Vanno bisa tertidur.
"Kak Vanno?" Panggil Bella memastikan bahwa Vanno sudah tertidur.
Tiba-tiba Bella mendengar suara isakan. Eh? Bella tidak salah dengar kan? apa Vanno menangis? Tapi..... Kenapa?
Bella masih setia memandang Vanno lekat sampai tiba-tiba kepala cowok itu terangkat dengan mata memerah dan memandangnya dengan kilatan emosi. Rahangnya juga mengeras, sama seperti sosoknya saat tadi menghadapi Sabian.
Bella memegangi dadanya yang seketika berdetak kencang. Ia ingin berlari tapi kemana?
"Aaarrrrgggghhhh! GUE BENCI SAMA LO, BEL!" Teriaknya bersamaan dengan setetes cairan bening yang jatuh melewati pipi Vanno.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELVANNO (End✓)
Teen Fiction"Kenapa kemarin gue harus ketemu Lo!" tanya Vanno dengan galak kepada gadis di depannya. "Ya mana gue tau," jawab gadis itu bodo amat. "Tanggung jawab. GUE GAK MAU JADI SUAMI LO!" "Lah, gue juga gak mau jadi istri om-om kayak anda," balas gadis itu...