BELVANNO || Chapter 47

1.2K 103 27
                                    

Haiiiiii.....

Maaf baru bisa up sekarang soalnya kemarin kemarin lagi sibuk banget.

Happy reading ❤️

•••••••••

Vanno memberhentikan motornya tepat di depan gerobak laki-laki yang dapat Vanno tebak berumur sekitar 34 an. Laki laki itu tersenyum pada Bella yang baru saja turun dari motor dengan senyuman lebar. Seakan sudah kenal akrab. Laki laki penjual telur gulung itu menyapa Bella sumringah.

"Eh, si Eneng. Makin cantik aja euy!"

Bella yang disapa hanya bisa tertawa, namun cewek itu masih tetap berdiri di samping motor milik Vanno. "Si Abang bisa aja."

"Kok dia kenal sama Lo?" tanya Vanno sambil melirik Abang penjual telur gulung itu.

"Aku sering jajan disini. Hehe...." Kekeh Bella.

"Nggak sehat makan gorengan terus," celetuk Vanno sepelan mungkin.

"Sehat kok. Buktinya aku nggak batuk."

Vanno memutar bola matanya malas, lalu menarik hidung Bella dengan gemas. Dan tentu saja aksi Vanno barusan mengundang tawa cekikikan dari meja pembeli yang sedang mengantri.

"Nggak usah ngebantah kalo dibilangin. Dasar bocil."

"Bocilnya gue. Hehe..."sambung Vanno dengan kekehan kecil membuat Bella sebisa mungkin menahan senyumnya.

"Si Eneng mau pacaran apa mau beli atuh?" celetuk Abang penjual telur gulung nya dengan tawa menggoda.

"Anak zaman sekarang emang nggak tau tempat kalo pacaran. Udah putus urat malunya."celetuk ibu ibu yang sedang mengantri.

Vanno yang tidak sengaja mendengarnya langsung memberi lirikan tajam pada ibu ibu tadi. Ia tidak suka dengan komentar seperti itu. "Maaf Bu. Kalo nggak tau mending diam aja. Lagipula dia istri saya. Mau saya cium disini juga urusan saya. Kenapa ibu yang sewot?" kata Vanno dengan nada kesal juga raut tidak suka yang sangat kentara.

Ibu ibu yang dijawabi Vanno tadi hanya bisa terdiam dan memalingkan muka. Ia jadi malu sendiri.

"Em..... Kak Vanno nggak mau pergi? Tadi katanya mau ket—"

"Lo ngusir gue?"

"Bukan, tapi katanya ta—"

"Cium dulu. Nanti gue pergi." Bella refleks membelalakkan matanya saat mendengar permintaan Vanno yang diluar ekspetasinya. Mungkin ini akan terdengar biasa saja jika di dalam rumah. Namun ini sedang di tempat umum. Mengapa Vanno jadi seenaknya begini?

"Kak, tapi ini tempat umum. Nanti aja di rumah." Tawar Bella.

"Jadi, Lo nggak mau?" Tanya Vanno sambil memicingkan matanya.

"Bukan gitu. Tapi...."

"Yaudah kalo gitu gue yang cium." Putus Vanno, Bella belum sempat menjawab ketika tangan Vanno langsung menangkup kedua pipinya sehingga kepala Bella mendongak. Dan.....

Cup
Cup
Cup

Vanno mencium Bella tepat mengenai bibir, hidung dan kening gadis itu. Setelahnya Vanno malah ngakak saat melihat wajah Bella yang melongo saking terkejutnya.

BELVANNO (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang