"Udah om, Sampek sini aja,"kata Bella pada Vanno saat mobil cowok itu hampir sampai di depan gerbang sekolah.
"Nanggung."
"Ih, Sampek sini aja. Ntar ada temen gue yang liat gimana? Terus kalo di tanya gimana?"
"Ya di jawab lah."
"Om serius jangan Sampek ger-"
"Nah udah Sampek. Sana turun!"titah Vanno memotong ucapan Bella. Kenapa cowok ini keras kepala banget sih?
Bella mengeram kesal. Bisa-bisanya cowok ini menghentikan mobil tepat di depan gerbang sekolah,"awas lo, om!"ancam Bella. Vanno hanya mengedikkan bahu sambil mengusir Bella dari mobilnya.
"Ntar pulang telfon! Gue jemput,"kata Vanno. Bella memutar bola matanya lalu menutup pintu mobil dengan kasar.
"Kebiasaan lo kalo sama mobil gue gak pernah santai. Salah apa sih mobil gue sama lo!"omel Vanno pada Bella yang baru saja keluar dari mobilnya.
"Nanti gak usah di jemput. Bella bisa pulang sendiri,"bantah Bella, kepalanya nongol di kaca mobil Vanno yang terbuka.
"Gak usah bantah. Udah sana masuk! Belajar yang bener!"titah Vanno lalu menutup kaca mobilnya.
"Nggak usah jemput pokoknya!"omel Bella sambil menepuk-nepuk kaca mobil Vanno. Vanno menghela nafas panjang, lalu membuka kacanya kembali.
"Kuman!"
"Bekas tangan lo nempel di kaca mobil gue anjing! Mau bersihin Lo!"kata Vanno."Om babi! Gue aduin ke bunda lo!"ancam Bella.
"Aduin apa anjing!"
"Tuh kan Bella di guguk-gugukin mulu!"
"Udah sana masuk lo! Nggak usah ngedrama di depan gue. Dasar bochil banyak drama,"kata Vanno lalu kembali menutup kaca mobilnya. Bella mencoba sabar, dia tidak mau ngamuk di sini. Setelah mobil Vanno pergi barulah Bella mengeluarkan sumpah serapahnya tentang cowok yang resmi menjadi suaminya itu.
"Gini banget punya suami. Ganteng sih, tapi titisan setan,"kata Bella sambil mencak-mencak.
"Bel!"panggil seseorang di belakang Bella. Bella menoleh dan menemukan Nata di belakangnya.
"Ngapain berdiri di situ. Yuk masuk!"
"Eh, iya,"jawab Bella lalu menghampiri nata, keduanya akhirnya masuk ke area sekolah bersama.
***
"Itu tadi siapa, Bel?"tanya Nata kepada Bella yang baru saja menaruh tas nya di atas meja.
"Yang mana?"tanya Bella. Harusnya dia tau kan siapa yang di maksud Nata. Cuma kadang otak Bella emang lama loadingnya. Suka konslet juga tiba-tiba.
"Yang tadi nganter lo,"jawab Nata.
'tuh kan apa gue bilang. Emang dasar om-om keras kepala. Nggak tau apa kalo mata temen-temen gue gak bisa lihat yang gantengan dikit.' batin Bella gemas.
"Oh itu..... E... Itu pones,"jawab Bella asal.
"Pones? Maksud lo nama itu cowok pones? Kok rada gimana gitu ya bel namanya?"tanya Nata ragu.
"Em.... Bukan, lo salah tangkep maksud gue. Pones itu bukan nama itu cowok, bukan,"kata Bella.
"Terus?"
"Jadi pones yang gue maksud itu, Ponakanya Setan,"kata Bella sambil cengengesan. Bagus sekali ya nama Vanno. Vanno pones phantera. Karna kalau Zevanno Arga panthera itu menurut Bella terlalu bagus untuk titisan setan seperti Vanno.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELVANNO (End✓)
Novela Juvenil"Kenapa kemarin gue harus ketemu Lo!" tanya Vanno dengan galak kepada gadis di depannya. "Ya mana gue tau," jawab gadis itu bodo amat. "Tanggung jawab. GUE GAK MAU JADI SUAMI LO!" "Lah, gue juga gak mau jadi istri om-om kayak anda," balas gadis itu...