lembar 6

784 91 8
                                    

Jika ada orang yang menanyakan bagaimana rupa sebuah keindahan yang sempurna, maka Sehun akan dengan lantang suarakan jika Xiao Zhan lah jawaban nya.

Adalah di mana pemandangan pemuda itu yang telanjang bulat dengan terkulai lemas di bawah kendalinya. Bagaimana mata nya yang terpejam erat dengan kedua pipi yang putih terlihat bersemu merah. Keringat mengkilat di sekujur tubuh juga desahan nafas putus-putus terdengar lebih indah manakala pemiliknya baru saja bertemu dengan putihnya entah untuk yang keberapa kali.
Bibir nya yang terkuah basah terus saja di gigiti. Sedikit bengkak dan penuh, juga kulit putihnya yang kini sudah tidak lagi sebersih semula.

Sehun nyaris sinting. Xiao Zhan bak malaikat yang kini menjelma seperti iblis penggoda untuknya.
Entah bagaimana tapi bahkan dengan melihat cara pemuda itu menarik nafas saja membuat Sehun seperti kehilangan kewarasan.

Jemari panjang nya dia larikan pada pipi putih yang masih terlihat bersemu.
Mengelusnya lembut penuh kasih sayang. Sangat hati-hati karena takut jika saja dia menyentuh terlalu keras akan membuat pahatan indah di depan nya ini rusak.

Sekali lagi, mata Sehun menatap Xiao Zhan penuh damba dan cinta. Sebuah dosa besar yang dia sembunyikan dibalik kata sempurna yang dia miliki. Lelaki cantik yang dia koleksi secara pribadi dan hanya akan datang jika dia yang meminta.

Tentu saja, Sehun mana sudi jika sang permata menjajakan tubuhnya pada yang lain. Pemuda ini harus tetap jadi miliknya sampai kapanpun.

Melupakan fakta bahwa tidak ada satupun ikatan di antara keduanya kecuali hanya teman tidur dan memuaskan diatas ranjang.

"Kau lelah, sayang?"

Suara nya mengalun lembut, menggelitik rongga pendengaran Xiao Zhan yang lalu membuatnya perlahan membuka mata. Menampilkan iris caramel sewarna madu itu yang kini dihiasi bekas-bekas air mata.
Menatap sayu Sehun sebelum kembali menjadi datar dan tidak tersentuh.

Indah. Sangat indah.

Xiao Zhan tidak menjawab, dia hanya melirik sekilas lalu mulai bangkit dan menyingkirkan tubuh Sehun dari atasnya. Menyeret langkah menuju kamar mandi dan membersihkan diri.

Meninggalkan Sehun yang lagi-lagi berdecak miris.

Selalu seperti ini.

Hingga kapan kah hubungan mereka hanya sebatas teman seks?
Sehun sumpah mati ingin Xiao Zhan dia miliki. Mengincarnya dari masa sekolah hingga sekarang. Terus meminta nya untuk menyerahkan diri dan Sehun akan berikan semua yang dia miliki.

Namun tetap, pemuda Manis yang sudah renggut hampir seluruh kewarasan hidupnya itu enggan menjawab. Malah terkesan membiarkan nya membeku dengan perasaan sendiri. Mencintai tanpa dilihat sedikitpun.

Xiao Zhan memang tidak pernah menolak setiap dia meminta. Dan akan langsung pulang setelah selesai tanpa perduli bahkan jika jam di dinding sudah tunjukan angka dalam waktu yang hampir menyentuh pagi hari.

Tapi hanya sebatas itu. Sebatas seks dan uang.

Padahal sebenarnya Sehun sungguh-sungguh dengan meminta Xiao Zhan untuk menjadi miliknya.
Membuat kehidupan pemuda itu lebih layak tanpa harus bekerja seperti ini lagi.
Membuat sang adik, Taehyung, mendapatkan pasilitas lebih baik dan bisa sekolah hingga begitu tinggi seperti yang selama ini Xiao Zhan harapkan.

Sehun menawarkan semuanya.
Namun Xiao Zhan dengan tegas menolak.

Kau pria baik. Carilah yang juga sama baik. Hatiku sudah lama mati. Aku tidak akan lagi jatuh cinta seberapa jauh pun kau berusaha.
Jangan buang waktumu padaku.
Aku tidak akan pernah luluh sampai kapan pun.

 ETERNITY (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang