Bagian 10

625 73 1
                                    

Satu hal yang Yibo benci yaitu, mengharuskan dirinya bisa menikmati acara pesta yang sungguh tidak pernah dia sukai.
Yibo benci keramaian. Dia tidak suka di perhatikan semua orang.
Dia suka menyendiri dan ketenangan. Walau begitu, Yibo tetap berusaha bersikap tenang dan terlihat meyakinkan.

Bukan, dia bukan nya anti sosial ataupun susah berkomunikasi dengan banyak orang.

Dia seorang CEO jika kalian lupa.
Tentu saja dia diharuskan bisa begitu sempurna dalam bersosial terutama menawan hati para kolega bisnisnya.

Hanya saja, dibanding harus berpesta ria, berjalan-jalan keluar ataupun melakukan hal lain nya yang mengharuskan hadirnya banyak orang, Yibo memilih menghabiskan waktu di Mansion nya saja.
Menyendiri dengan setumpuk buku ataupun menjahili adik kesayangan nya.

Dia senyaman itu dengan kesunyian.

Dan kini, entah untuk keberapa kali tarikan nafas telah pemuda itu hembuskan dalam hitungan menit.
Dia bosan dan ingin segera pulang. Tapi nyatanya, pesta ini akan dilangsungkan hingga tengah malam. Dan dirinya tentu memiliki posisi penting sebagai salah satu CEO terkenal. Dia tidak bisa pergi begitu saja dari pesta ini walau dia sangat ingin.

Yibo memainkan ponselnya saat Jungkook mengirim pesan jika dia akan menginap di rumah teman nya malam ini. Berdalih mengerjakan tugas sekolah.
Yibo awalnya ingin menolak,ingin melarang Jungkook dan menyuruhnya pulang. Tadi siang saja, karena dirinya yang terlalu kalut setelah melihat Xiao Zhan, Yibo jadi lupa menjemput Jungkook.

Dia khawatir. Tapi balasan pesan Jungkook selanjutnya membuat Yibo memilih mengalah saja. Dia berharap adiknya baik-baik saja.
Karena ini adalah untuk pertama kalinya Jungkook tidak pulang ke Mansion mereka.

Aku bersama Taehyung, hyung. Kau tidak usah khawatir. Kami sudah baikan dan Taehyung sudah minta maaf juga berjanji tidak akan menggangguku lagi.

............................................

Xiao Zhan menepis tangan Sehun yang hampir melingkar apik di pinggangnya.
Sehun menemukan tatapan penolakan yang jujur saja menyakitkan untuknya. Tapi dia memilih acuh sekarang. Meminta maaf pada Xiao Zhan dan mereka beriringan masuk ke dalam sebuah gedung pesta yang terlihat mewah.

Pesta sudah berlangsung cukup lama, Sehun datang sedikit terlambat tapi itu tidak masalah.
Dia menuntun Xiao Zhan pada sebuah meja di mana di sana terlihat sudah ada seseorang yang tengah fokus memainkan ponselnya di genggaman.

Entah untuk alasan apa, namun jantungnya tiba-tiba saja bergemuruh ribut.

Begitu sampai di sana, Sehun tarik kursi di sebelah lelaki itu dan persilahkan Xiao Zhan duduk.

Ucapkan terima kasih, Xiao Zhan langsung menyimpan bokongnya di kursi tersebut dengan nyaman.
Mencari posisi yang pas untuknya di pesta ini.

Namun, kala indra penciuman nya malah di hampiri sesuatu yang khas, Xiao Zhan mematung. Akalnya menolak keras, ini bukan lah dirinya.

Tapi aroma itu semakin kental, dekat dan terasa bersatu dengan nya.
Xiao Zhan mencoba mengenyahkan perasaan jika saja ini buka aroma seseorang tersebut.
Bisa saja kan ada banyak orang yang juga sama memakai aroma parfum seperti itu.

Tapi, Xiao Zhan yakin.

Hanya seseorang yang kini paling dia hindarilah yang memiliki aroma ini.

Dia mencoba memalingkan tatap pada Sehun yang terlihat mengecek ponsel sebelum mengantonginya di jas. Lantas meminta seorang pelayan untuk memberi meja mereka makanan juga minuman.

"Oh hyung, kau datang juga?"

Suara itu...

Sehun mengangguk. Tersenyum lebar pada sosok yang duduk persis di sebelah Xiao Zhan.
"Tentu saja, aku bahkan datang bersama istriku."

 ETERNITY (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang