Bagian 17

532 68 1
                                    

Hari ini, Xiao Zhan sedang menuruni tangga berniat akan berkunjung ke gudang bagian belakang rumahnya yang biasa di jadikan tempat penyimpanan barang yang tidak di pakai. Dia mengajak dua maid perempuan untuk menemani.
Tentunya sudah meminta izin dulu pada Yibo. Walau melewati percekcokan panjang, Yibo berakhir mengijinkan secara terpaksa karena Xiao Zhan yang keukeuh pada keinginan nya.

Nara, sang gadis kecil sempat mencuri pandang kepada papanya dan juga mendapatkan satu kecupan di dahi juga pipi. Gadis itu ingin ikut, namun Xiao Zhan menolak keras. Debu dan kotoran pasti akan sangat banyak di sana dan Xiao Zhan tidak mau putri cantiknya menjadi sakit setelahnya.
Dia meminta sang perawat Nara untuk membawa gadis kecil itu ke tempat bermain saja sementara dirinya membersihkan gudang belakang.

Xiao Zhan kini sudah berada di gudang itu bersama dua maid yang sudah bersiap dengan peralatan masing-masing. Sesekali juga mengawasi sang Tuan Besar agar tidak lecet sedikitpun. Bisa habis mereka di marahi Yibo bahkan terancam di pecat jika Xiao Zhan terluka sedikit saja.

Acara beberes berlangsung lancar. Gudang jadi terlihat lebih enak di pandang dari sebelumnya.
Xiao Zhan menyeka keringat di dahi juga menerima satu gelas minuman dingin yang diambil maid dari dapur. Mereka saat ini tengah beristirahat di bawah sebuah rak tinggi yang sudah tidak terpakai.

Nafas pemuda itu terlihat masai dan keras. Kedua maid memandang khawatir. Namun Xiao Zhan berdalih tidak apa-apa dan dia hanya merasa lelah karena kegiatan nya.

Setelah selesai dengan beberes, mereka melanjutkan menata barang-barang yang sudah tidak di pakai itu agar lebih terlihat rapi.
Salah satu maid menawarkan diri untuk mengantar Xiao Zhan kekamar saja. Tuan besar mereka terlihat berbeda dari biasanya.
Namun lagi-lagi pemuda itu menolak. Dia malah meminta salah satu maid untuk naik ke kamar nya dan mengambil satu botol obat yang biasa dia konsumsi. Katanya sih obat pereda sakit kepala biasa sebab dokter yang pernah dia kunjungi berkata jika Xiao Zhan sehat-sehat saja dan tidak memiliki penyakit yang serius.

Yibo tahu akan hal ini sebab saat itu mereka berangkat berdua untuk memeriksa keadaan Xiao Zhan yang kadang mengeluh pusing dan sakit kepala.

Salah satu Maid itu segera pergi dan sisakan Xiao Zhan juga satu maid lain nya. Tangan ringkih nan putih itu kini beralih pada rak tinggi beniat memindahkan nya.

"Tuan, biar saya saja yang pindahkan. Tuan istirahat lah lagi di sebelah sana."

Pinta sang Maid. Tidak sampai hati melihat majikan nya kini sudah terlihat pucat. Awalnya Xiao Zhan mau menolak, dia masih yakin jika dia mampu. Namun, kala pandangan matanya mulai terasa mengabur, dia akhirnya mulai melangkah menjauh berniat duduk saja menunggu.

Sementara itu, sang maid melanjutkan pekerjaan yang hendak di lakukan Xiao Zhan dengan baik. Fokus pada kegiaatan nya karena merasa jika sang majikan sudah aman di tempat yang tepat.

Pun begitu, sosok itu terlihat kembali menyeka peluh di kening dan pelipisnya. Dia mencoba menajamkan penglihatan yang lagi-lagi mulai terasa kabur. Lantas berniat merebahkan diri untuk mengurangi pening. Naas, kaki jenjang nya malah tidak sengaja mendorong keras sebuah rak tinggi yang terbuat dari besi di depan nya. Membuat benda itu otomatis berguncang dan siap menimpa dirinya yang memang tepat berada di bawahnya.

Bola mata hitam itu membulat terkejut, pun dengan segala kekuatan yang coba dia lakukan untuk menahan benda itu agar tidak jatuh menimpa nya.
Namun entah bagaimana, tubuhnya tiba-tiba saja merasa kaku dan dia tidak bisa berteriak sedikitpun.
Bibirnya malah bergetar kuat dan terus menatap meminta tolong pada Maid yang masih anteng dengan pekerjaan nya.
Air mata merembes begitu saja di pipi, Xiao Zhan sudah pasrah saja sebelum sebuah beban berat terasa berada di atasnya dan benda itu tidak jadi menimpa tubuhnya.

 ETERNITY (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang