10. dream thing

750 101 0
                                    

___________________

Sekarang ku tau bahwa aku hanya bisa mencintai mu bukan memiliki mu.
___________________


"Karina"

"Karina"

"Karina"

"Karina"

"Karina"

Karina membuka matanya perlahan dikala mendengar seseorang memanggil namanya. Ia mengerjab bingung.

Di mana ia sekarang?.

Karina tidak tau pasti dimana ini, entah itu ruangan atau lapang luas yang jelas ini semua serba putih.

"Karina"

Panggilan itu lagi. Karina menengok ke segala arah.

"ya? Siapa?" Jawab Karina berteriak mungkin ia sedikit takut berada di sini sendiri.

"Ibu bukan yah" gumamnya.

"Karina"

"apa si mana wujudnya, kagak nongol-nongol" jawab Karina kesal. Bagaimana tidak kesal, sudah nyaut dari tadi tapi zonk. Dipikir dia budeg apa.

"Karin--"

"sekali lagi lo panggil, gue santet lu" potong Karina cepat.

Hening sebentar, tidak ada yang memulai percakapan lagi baik itu Karina ataupun seseorang yang memanggilnya tadi.

"Kok sepi"

"Karina aku hanya ingin mengucapkan maaf karena kesalahan ku, kamu masuk ke dalam novel" sekarang kembali berbicara namun belum juga menampakkan wujudnya.

Karina mengernyit, "kok lo bisa tau gue masuk kesana?" Tanya Karina kepada entah siapa orang tersebut.

"sudah ku katakan itu semua salahku" jawab seseorang yang belum diketahui itu.

"salah mu? Gimana si kagak paham gue".

"tidak, terlalu sulit untuk dijelaskan. Namun suatu saat nanti kamu pasti bakal tau semuanya" ucap seseorang itu lagi.

"jadi gue bakalan tetep keluarkan dari sini" tanya Karina.

"aku... Tidak tahu. Mungkin" jawabnya dengan ragu-ragu.

Karina menggeleng tak habis pikir.

"Apa?" Ujar Karina.

"anggap kehidupanmu di novel sama seperti kehidupanmu sebelumnya. Kamu memiliki hak atas tubuh Karina itu. Anggap semua ini nyata ya"

Karina terdiam sebentar.

"oh iya jangan menunggu kejadian yang sama seperti yang dinovel karena mungkin alurnya berubah" ujar orang misterius itu lagi sebelum Karina terbangun dari tidurnya.

Hah hah hah

Nafas Karina tak berurutan, segera Karina meminum air putih yang ada di meja dekat kasur tempat ia tidur. Setelah dirasa tenang dia kembali teringat mimpi itu.

"mimpi apaan tuch"

"maksutnya apa ya?, Apa jangan-jangan gue engga bisa keluar dari sini"

"Trus tadi siapa coba?"

"Apalagi kata-kata terakhir itu, alurnya berubah? Berubah bagaimana"

"aduh tambah deperesot kalo gini"

Monolog Karina sendiri. Jam masih menunjukkan pukul 02:06 pagi.

"udah deh mending bobok lagi aja, itu cuma mimpi"

"hahaha iya cuma mimpi" Karina tertawa garing dan berbaring lagi untuk berlanjut tidur.

----------

Pagi ini Karina tengah sarapan bersama ibunya. Seperti biasa lauknya hanya apa adanya. Tempe dan nasi.

Untuk mimpi semalam Karina hanya mengabaikannya sekarang. Nanti saja mikirnya, pikirnya.

"Karin kamu makan yang banyak biar gendut" kata ibu di sela-sela sarapan.

Karina yg mendengar itu tersedak, "engga bu Karina gak mau gendut" tolak Karina sembari menggeleng.

"loh kenapa?" Tanya ibu heran.

"nanti gak ada yang mau sama Karin" ucap Karina pelan.

Lalu ibu tertawa mendengarnya. "Aduh kamu ada-ada aja"

"Kalau seseorang itu beneran tulus cinta sama kamu, pasti dia bakal Nerima kamu apa adanya. Mau itu kurus, gemuk, jelek, cantik, miskin, ataupun kaya. Jika seseorang itu tulus dia tidak mempermasalahkan hal itu tadi" ucap ibu sembari tersenyum kepada Karina.

"coba sekarang ibu tanya, buat apa diciptakan hati jika fisik masih menjadi pilihan" lanjut ibu.

"hehe iya juga ya" Karina hanya cengengesan.

"udah kamu berangkat sana, sebelum terlambat nanti busnya udah lewat entar berabe"

"wih ibu bisa aja, yaudah deh Karina berangkat dulu ya bu" pamit Karina.

"iya hati-hati, oh iya nanti ibu lembur jadi pulangnya agak malam"

------------


Karina mengangkat jempolnya pertanda mengerti.

"Karina"

Dirasa tidak ada jawaban dari tadi Yeji inisiatif untuk menepuk pundak Karina.

"hah" Karina menoleh ke arah Yeji yang tengah memasang wajah kesal. Bibir mengerucut, matanya menatap tajam Karina.

Eh

"Ada apa ji" tanya Karina.

"kamu itu gimana si, dari tadi aku panggil gak nyaut-nyaut" kesal Yeji.

"hehe gak tau, emang Lo mau ngomong apa"

"ish Karina mah, padahal aku mau cerita soal Jeno" jawab Yeji. Kelasnya sedang sepi hanya ada Karina dan Yeji. Sekarang tengah istirahat jadi murid lainnya berada di kantin.

"Jeno?" Beo Karina.

Yeji menganguk lalu tersenyum gembira.

"kamu tahu nggak?" Tanya Yeji.

"engga" Karina menggeleng dengan polosnya.

"ish kan belum ngomong Karina" geram Yeji yang hanya ditanggapi cengiran oleh Karina.

"Lanjut"

"jadi kemarin aku tahu sesuatu, ternyata aku mau dijodohkan sama Jeno. Ayahku sama ayahnya itu rekan bisnis ternyata aku baru tau".

"dan aku denger-denger 3 bulan lagi aku bakalan tunangan sama Jeno"

Yeji mengatakan itu dengan senyum tak luntur dari wajahnya. Berbanding dengan Yeji, Karina malah mengerutkan kening. Berfikir sesuatu.

Bukannya di novel tertulis langsung nikah yah, engga ada pertunangan segala, apa ini yang dimaksud oleh mimpi semalam alurnya berubah batin Karina.

"Karina kok diem" Yeji mengagetkan Karina yang tengah melamun.

"hah? Engga btw congrats yaa" ucap Karina memberi selamat. Dihadiahi pelukan persahabatan oleh Yeji.

~TBC~

Typo bertebaran, jangan lupa votmennya aku tunggu chingu.

About Taste [00 Line]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang