_____________________
Aku suka dia, tetapi ia seperti kupu-kupu sangat susah untuk digapai.
-curhatan author
_____________________Yeji melangkah menuju ruang pribadi sang ayah. Dengan langkah kaki yang terburu-buru sampai ia lupa untuk mengetuk pintu terlebih dahulu, sehingga mengagetkan sang pemilik ruangan.
"ada apa Yeji, kenapa tidak ketuk pintu dahulu" ucap ayah Yeji.
Yeji menyengir lalu duduk di depan meja sang ayah.
"apakah ada yang penting"
"ada ayah, aku ingin membicarakan hal yang penting" ujar Yeji.
Ayahnya mengangkat satu alisnya seolah bertanya 'apa itu'.
"aku ingin tunangan ku dengan Jeno dipercepat ayah" ujar Yeji.
Sang ayah menoleh ke arah Yeji sepenuhnya, "bukankah masih 2 bulan lagi. Bersabarlah 2 bulan bukan waktu yang lama" ujarnya santai.
Yeji menggeleng tak setuju dengan pernyataan ayahnya, "bukankah lebih cepat lebih baik ayah" jawab Yeji.
"kenapa terburu-buru, apakah ibumu sudah mengetahui bahwa acara pertunangan dipercepat?" Tanya ayah.
Yeji lagi-lagi menggeleng, "ayolah ayah. Aku ingin Jeno menjadi tunangan aku secepatnya"
Melihat sang ayah yang masih tetap diam, Yeji mengambil langkah cepat dan langsung memasang wajah puppy eyes.
"ya ya nanti ayah bicarakan" pasrah ayahnya menghadapi anaknya yang satu ini. Dari kecil apapun kemauannya selalu dituruti membuat pribadi Yeji seorang yang manja. Apalagi istrinya yang selalu setiap saat memanjakan Yeji.
Yeji yang mendengar tersenyum senang lalu menghampiri sang ayah, memeluknya sebentar.
"wah makasih ayah ku", ayah yeji menganguk.
"ya udah deh Yeji mau ke kamar dulu ya" pamit Yeji. Setelah berpamitan dengan sang ayah dia berjalan keluar pintu.
Menutup pintu sebentar lalu berbalik siapa sangka wajah yang awalnya polos dan selalu tersenyum cerah kini berubah menjadi smirk yang mengerikan.
"rencana pertama sudah selesai" bantinnya. Lalu mengubah mimik wajahnya lagi menjadi polos ketika ada pelayan rumah yang melewatinya.
----------
"tunangan kamu akan dipercepat 1 bulan lagi" ucap ayahnya Jeno.
Ruang makan yang awalnya hening berubah menjadi mencekam.
Jeno yang mendengar itu langsung meletakkan sendok secara kasar. Lalu menatap tajam ayahnya.
"hei boy, apakah kau tidak punya sopan santun"
"maksud anda apa?" Bukan menjawab pertanyaan ayah, Jeno malah menanyakan hal yang membuatnya emosi.
"ya pertunangan mu dengan Yeji akan di percepat. Apa kau tidak punya telinga?" jelas sang ayah sekali lagi.
"saya tidak mau" ucap Jeno dingin.
"dan saya rasa anda tidak buta jika melihat saya masih mempunyai telinga" lanjutnya dengan nada sarkas. Sopan santun yang ia punya hilang jika berhadapan dengan sang ayah.
Ayah mengepalkan tangannya di kedua sisi.
"DASAR ANAK KURANG AJAR"
Jeno yang berada di pertengahan tangga berhenti sejenak lalu berbicara sebentar sebelum berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Taste [00 Line]✓
Novela JuvenilBagaimana jika kamu masuk ke dalam kehidupan novel? .itu yang dialami gadis yg bernama Yoo Jimin. Tiba-tiba ia terbangun sudah berada di kehidupan yang berbeda. Awalnya ia bersyukur karna tak menjadi sang tokoh utama wanita. jadi ia tak kan merusak...