41. take off the mask

422 64 5
                                    



Karina berdiri di depan Yeji yang sedang memoleskan bedak di permukaan wajah polosnya. Mereka berdua sedang berada di rooftof sekolah. Tadi Yeji ingin berbicara 4 mata dengan Karina.

Karina menatap Yeji datar, semenjak ia tau bahwa sebenarnya perempuan di depannya ini busuknya ngalahin bangkai dia sudah tidak mau menatap Yeji dengan tatapan pertemanan seperti dulu.

"apa?" Tanya Karina dengan nada datar.

Aksi memoles bedak di wajah Yeji terhenti sejenak. Setelah memastikan sudah rapi dia menutup peralatan bedak lalu memasukkannya pada kantong celananya.

"eumm, oh iya aku sampe lupa kalau kamu rin" ucapnya disertai senyuman.

Namun Karina tahu bahwa itu adalah senyuman meremehkan.

"so?" Tanya Karina sekali lagi.

"dan stop untuk berpura pura polos dan lugu ji" lanjutnya sembari menunjuk wajah menyebalkan milik Yeji.

Yeji menghempas jari Karina yang tadi menunjuknya ke wajahnya.

"bagus, kalo gitu gue gak harus pura pura baik di depan lo lagi deh hahaha" ucapnya sembari mengangguk angguk kan kepala.

"Gila dan sinting" gumam Karina pelan

"ya gue emang gila, tapi sekarang kayaknya gue udah tambah gila. Dan itu semua karena siapa kalo lo tau?"

"kerena lo rin, lo yang menyebabkan rencana gue berantakan"

"karena lo sekarang Jeno udah gak peduli lagi sama gue, karena lo Jeno mau mutusin hubungannya sama gue padahal gue sama dia udah mau tunangan"

"karena lo, semua murid murid yang awalnya selalu bicarakan gue, tapi sekarang udah gak"

"karena lo, pokoknya gue benci banget sama lo"

Yeji mendorong bahu Karina yang membuat tubuh Karina oleng sedikit.

Setelah tersadar sesuatu, Karina kembali menyorot tajam Yeji. "Maksud lo apa kemarin nyuruh orang buat nabrak gue"

Yeji malah tertawa bahagia "lo tau kalo itu ulah gue? Bagus deh padahal gue udah mau ngaku loh ini"

Karina mengepalkan tangannya kuat. Mengapa karakter utama pada novel ini sangat menyebalkan. Mungkin sekarang ia menyesal telah masuk ke dalam dunia novel ini.

"sejak kapan lo kayak gini" tanya Karina.

"gue udah sejak dulu jahat gini kali cuma kalian aja yang bodoh gue bohongi dengan sifat polos gue" jawab Yeji.

"sebenarnya ada satu orang yang udah tau sifat asli gue, eh tapi sekarang dianya malah amnesia, beruntung juga kemarin dia yang ketabrak jadi gue bisa lanjutin rencana gue dong tanpa ada gangguan hahaha kayaknya dunia lagi berpihak banget ke gue" lanjutnya sambil tertawa mengerikan.

Karina ingin sekali tertawa mendengar ucapan Yeji yang kelewatan percaya diri. Apa? Heejin amnesia? Haha padahal Heejin hanyalah berpura pura untuk mengelabuinya.

"lo itu pemeran antagonis sesungguhnya Yeji" ucap Karina dengan penekanan di setiap kalimatnya.

"ya ya ya gue emang antagonis, puas lo? Gue sih sebenarnya gak mau ya temenan sama lo udah cupu, miskin, gak level banget sama gue, lagipula gua hanya memanfaatkan reputasi gue sebagai murid pintar aja kok, mana mungkin gue yang sempurna ini sahabat sama lo"

"ck sipaling sempurna, gue juga ogah kali temenan sama manusia yang munafik kayak lo" ujar Karina.

"Bagus deh" jawab Yeji

About Taste [00 Line]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang