_______________________
Perasaan ingin menetap, namun keadaan membuat untuk mundur.
_______________________Kini sudah 3 hari gadis itu terjebak di dunia novel. Entah sampai kapan bisa kembali seperti semula. Ia rindu kepada orang tua kandungnya, walaupun mereka tak pernah memedulikan ia sekalipun. Bagaimana pun mereka tetap orang tuanya.
Apakah orang tuanya tau kalau anak mereka berada di dunia lain?
Apakah mereka khawatir?
Namun lagi-lagi ia hanya bisa tersenyum miris. Keberadaannya dulu saja tak dianggap.
Hari ini hari dimana kelas Karina sedang jam olahraga. Dan Karina menyukai itu. Kebetulan hari ini adalah basket, seketika bola mata Karina berbinar. Ia sudah lama tak bermain bola itu. Sekarang juga ia berada di sini.
Pak Suho, selaku guru olahraga menginstruksikan untuk segera berbaris.
"anak-anak sekarang materi kita adalah bola basket, apakah diantara kalian yang perempuan sudah ada yang bisa bermain basket? Kalau laki-laki saya yakin semuanya bisa!" Tanya pak Suho.
Tanpa pikir panjang Karina mengangkat tangannya tinggi.
Semua arah pandang mereka ke arah Karina. Ada yg kaget, kagum, tersenyum meremehkan, dan sinis juga mencemooh Karina. Tapi Karina menghiraukan itu karena yang ada dipikirannya sekarang hanyalah bermain dengan bola itu.
"loh kamu bisa rin?" Tanya Yeji yang berada di samping nya. Karina mengangguk mengiyakan.
"Karina kalau kamu bisa coba praktekkan beberapa teknik permainan bola basket sekarang" titah pak Suho.
Karina berdiri dan mengambil salah satu bola basket di pinggir lapangan yang sudah disiapkan. Karina mulai mempraktekkan teknik dan cara-cara permainan dalam bola basket. Semua orang kagum melihat apa yang dilakukan Karina. Bagitupun pak Suho, yang tidak menyangka bahwa salah satu muridnya yang terkenal pendiam, ternyata pintar dalam basket.
Anak laki-laki sekelasnya berdecak kagum. Ternyata teman sekelasnya ada juga yang berbakat.
Setelah selesai Karina kembali ke lapangan sambil menyeka keringatnya.
"Karina kamu cukup pandai bermain basket, apa kamu mau menjadi kapten basket tim putri?" Tanya pak Suho tiba-tiba mengagetkan Karina dan juga teman sekelasnya.
"saya pikir dulu ya pak" jawab Karina.
"baik, saya tunggu jawaban kamu"
Karina mengangguk, dia masih menyeka keringat yang keluar di dahinya. Napasnya juga belum beraturan, Karina mencopot kacamatanya sebentar lalu menyeka keringat dengan tangannya.
Momen itu tak luput juga dari perhatian teman sekelasnya dan juga Jeno yang melihat Karina diam-diam dari kelas atas.
Lalu tiba-tiba sebuah senyuman terukir di wajah pemuda bermarga Lee tersebut.
Karina menjadi pusat perhatian dikarenakan sekarang ia tidak menggunakan kacamata tebalnya, dan rambutnya yg biasanya ia kepang dua tapi tidak dengan sekarang ia malah mengucir satu rambutnya saat jam olahraga tadi.
Diantara salah satu yang melihat Karina menjadi pusat perhatian, salah satu diantaranya berdecih sinis Ia tak suka Karina menjadi perhatian lelaki disini. Tidak boleh karna hanya dialah yang boleh.
HANYA DIA.
----------
Pulang sekolah adalah hal yang ditunggu-tunggu. Semua bisa beristirahat di rumah masing-masing setengah otak bekerja keras untuk berfikir.
Bel pulang berbunyi 5 menit yang lalu. Tapi Karina dan juga Yeni masih membereskan barang yang ada di meja.
Tiba-tiba salah satu teman sekelasnya menghampiri meja Karina.
"sumpah lo tadi keren banget Karina, gue gak nyangka lo bisa basket. Gue aja yang cowok belum bisa sama teknik yang Lo gunain tadi" cowok itu bertepuk tangan heboh. Memang disini hanya ada Karina, Yeji, dan 4 laki-laki, sedangkan yg lain udah pada pulang.
4 laki-laki itu ialah Felix, Jisung, Seungmin, dan Hyunjin kalau yang ngomong tadi si Seungmin. Jika dilihat dari tampangnya mereka juga tak kalah tampan. Mereka berempat menunjukkan kekaguman terhadap skill main basket yg dimiliki Karina.
Karina hanya menanggapi itu dengan tertawa. Lalu Yeji menarik Karina untuk keluar.
Saat di koridor hanya mereka berdua Yeji yang sejak tadi lirik-lirik terhadap Karina, seolah ingin bertanya tapi ragu dan Karina menyadari itu.
"mau ngomong apa?" Tanya Karina.
Yeji tersenyum sebentar "kamu sejak kapan bisa basket?. Penasaran aku gak pernah liat kamu bisa basket" tanya Yeji.
"Owh udah lama tuh" jawab Karina.
Yeji mengangguk-angguk. Dan tidak ada pembicaraan lagi. Jika dilihat dari wajah Yeji seperti resah dan kesal entah apa itu penyebabnya. Karina sedari tadi memang mengamati gerak-gerik Yeji.
Sampai di depan gerbang ternyata Yeji sudah dijemput oleh supir pribadinya.
"rin aku pulang dulu ya" pamit Yeji
"Iya"
Setelah Yeji sudah pergi kini tersisa hanyalah Karina. Sekolah juga lumayan sepi. Karina segera duduk di halte menunggu bis lewat.
~TBC~
Typo bertebaran, oke jangan lupa votmennya aku tunggu ya chingu🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
About Taste [00 Line]✓
Genç KurguBagaimana jika kamu masuk ke dalam kehidupan novel? .itu yang dialami gadis yg bernama Yoo Jimin. Tiba-tiba ia terbangun sudah berada di kehidupan yang berbeda. Awalnya ia bersyukur karna tak menjadi sang tokoh utama wanita. jadi ia tak kan merusak...