01. the beginning of it all

1.7K 133 0
                                    

Hai jangan lupa ya Vote dulu sebelum membaca cerita ini.

__________________________________

Ketika semua telah hancur, kita bisa apa, tapi percayalah Tuhan sedang mempersiapkan yang lebih baik.
__________________________________

Suara ayam berkokok mulai terdengar hawa dingin menyeruak dipagi hari. Gadis itu terbangun dari tidurnya. Ia melirik jam dinding kamarnya menunjukkan pukul 05:14 ia segera bangun untuk membersihkan diri karna hari ini ia harus sekolah.

Oh ya!

Jimin belum memperkenalkan pemilik raga yang ia tempati sekarang. Jadi nama pemilik raga ini adalah Kim Karina, entah kebetulan atau apa wajah mereka sangat mirip sekali hanya nama dan usia mereka yang berbeda.

Usia gadis yang bernama Karina itu masi 17 berbeda dengan Yoo Jimin yg kaya Ia hanya gadis sederhana yang tinggal diperumahan  sederhana. Ia bukan orang kaya, ibunya hanya bekerja sebagai Art di kompleks SM. Komplek perumahan orang-orang berkalangan atas.

Sementara ayahnya? Entah dalam novel tak dijelaskan dimana keberadaan sang ayah. Ingat Karina disini hanyalah sebagai tokoh figuran yang tak terlalu important.

Author : oke mulai sekarang kita panggil dia dengan nama Karina saja ya.

Karina merupakan tipe orang yang pendiam, cupu, dan miskin. Ia bersekolah di Wings school, sekolah terfavorit, terfamous di kotanya.

Selain muridnya yang pintar dan kaya, rata-rata muridnya berwajah mempersona termasuk juga Karina hanya saja wajah cantiknya tertutup dengan kacamata tebal yg ia gunakan dan ia sangat kaku dalam hal penampilan, tak heran jika ia dibilang cupu

Semua siswa-siswi disekolahnya rata-rata good looking dan juga kaya raya, sementara Karina ia hanya beruntung karena mendapatkan beasiswa berkat otak cemerlangnya.Karina di novel disebutkan tak terlalu peduli  dengan lingkungan sekitar namun ia adalah sosok yang dewasa. Kim Karina bukan seorang cupu polos seperti yang kalian ketahui.

Berbanding terlalu dengan Yeji, temannya atau juga sang tokoh utama wanita. Ia dikenal karena kecantikan, polos, lugu, juga merupakan anak dari keluarga Hwang yang sangat kaya. Tak heran Yeji sendiri juga sering dimanja oleh keluarganya. Semua permintaan selalu dituruti.

Heran mengapa Yeji mau berteman dengan Karina yang sangat berbeda level dengannya. Awal pertemuan mereka dulu sewaktu mos.

Yeji dulu dia terlalu polos sehingga dimanfaatkan oleh kakak kelas jahil. Tapi untung rencana jahil kakak kelasnya tak terjadi karena Karina menolong Yeji. Mulai dari situ mereka berdua dekat dan memutuskan untuk berteman

Kembali pada saat ini.

Ia keluar dari kamar tak sengaja ia bertemu ibunya. Eh ralat maksutnya ibu pemilik tubuh yang ia tempati. Raut wajah lelah sang ibu sangatlah ketara. Entah mengapa hati Karina ikut sedih. Apa mungkin ini efek dari sang pemilik tubuh.

Karina pov

Ibu tersenyum melihatku, dia menghampiri dan mengelus rambutku. Aku nyaman atas perlakuan nya kepadaku. Walaupun dia bukan ibuku asli tapi dia ibu pemilik tubuh ini yang berarti sekarang juga ibuku.

Disela-sela elusannya aku tersenyum miris, mengingat ibu ku yg asli tak pernah lagi memerhatikan ku karena sibuk bekerja begitupun sang ayah. Sikap itu muncul saat aku masuk smp. Orang tua ku hanya sibuk kerja, kerja, dan kerja. Tanpa menyadari bahwa aku membutuhkan kasih sayang, semangat dari mereka.

Air mata ku jatuh saat mengingat semua itu. lalu dia mendekati ku dan bertanya.

"Karin kenapa? Ada masalah? Atau kamu butuh uang untuk sekolahmu?" Tanya ibu beruntun sembari masih mengelus punggungku.

Aku menggeleng dan segera berdiri seperti semula. Mengusap air mata sialan ini yang turun tanpa ijin secara kasar. Lalu aku menyengir kepada ibu.

"gak bu aku cuma kangen ibu" jawab ku

Ibu tersenyum "aneh kamu setiap hari ketemu kok kangen" ucap ibu yg membuat aku menyengir kembali.

"sudah cepat kamu mandi sana nanti kesiangan, hari inikan Senin jadi harus datang cepat soalnya upacara kan" perintah ibu dan aku langsung menurutinya

Setelah bersiap-siap sekarang aku sudah rapi dengan seragam wings school. Seragam yang ku pakai kebesaran. Aku sekarang berdandan layaknya Karina yg cupu.

Aku tidak lupa bahwa aku hanyalah seorang figuran, jadi aku tak akan merubah penampilanku karena aku sudah ditulis gadis cupu.

Setelah memastikan semua sudah rapi, aku bergegas menuju ruang tamu untuk makan. Jika kalian bertanya ruang tamu? Jawabannya ya kami hanyalah orang miskin. Kami tak mempunyai ruang makan ataupun ruang keluarga seperti rumah yang lain.

Ku jelaskan saja jadi di rumah ku ini hanya ada ruang tamu, dua kamar, dan dapur. Bahkan kamar mandi ku berada diluar rumah. Juga di ruang tamu ku tak ada kursi. Kami hanya beralaskan karpet. Jangankan kursi, televisi saja aku tidak punya.

Itulah kehidupan Karina. Menyedihkan memang, mengapa penulis tak menulis bahwa si Karina adalah anak konglomerat, pasti sekarang aku sudah bahagia.

Ku lihat ibuku sudah duduk lesehan di ruang tamu. Didepannya juga sudah ada nasi juga tempe goreng, aku langsung saja menghampiri.

"Bu" ucapku

"eh udah rapi, sini sarapan dulu rasa biar semangat belajarnya" kata ibu dengan tulus. Tak bisa kupungkiri hatiku menghangat mendengar penuturan ibu.

Aku langsung duduk disamping ibu dan memulai sarapan. Walaupun aku terbiasa dengan menu makanan yang kaya tapi tak apa aku juga bersyukur karna masih bisa makan sekarang.

Sarapan kali ini diiringi canda tawa setelah sarapan aku pamit kepada ibu untuk berangkat ke sekolah.

Karina pov end.

Berjalan keluar gang untuk menunggu angkot lewat itu kebiasaan Karina. Sembari menunggu angkot lewat Karina memikirkan setelah ini ia akan bertemu sang tokoh utama.

Ah jadi tak sabar.

~TBC~

SEE YOU NEXT CHAPTER

About Taste [00 Line]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang