___________________________
Apakah pantas cemburu, walau dia bukan siapa siapamu.
___________________________"rin, lo kok udah sekolah sih. Emang udah sehat?" Tanya Yoshi setelah sampai di meja mereka. Yang tadinya berbincang seketika hening kala Yoshi menghampiri Karina, begitupun rakyat kantin. Mereka memusatkan perhatian pada Yoshi dan Karina.
Karina mengangguk mengiyakan, "gue udah sehat".
Yoshi menghela napas, lalu dengan seenaknya duduk di tempat samping Karina. Kebetulan disana masih ada satu kursi kosong.
Yang lain menatap heran, begitu juga Jihoon tadi, ingin melayangkan protes namun Yoshi lebih dulu menyelanya.
"gue duduk disini, kalian cari tempat duduk yang disana ya" ucap Yoshi sambil menunjukan deretan giginya yang rapi.
Jihoon dan Junkyu mencibir pelan. Namun tetap mencari meja, biarkan saja temannya itu lagi masa pdkt.
"gini nih ciri teman yang tiada akhlak" ucap Yangyang tiba-tiba.
Yoshi melirik sebentar lalu menfokuskan pada Karina.
"udah main seenaknya aja duduk disini" lanjutnya.
Yoshi memutar bola matanya malas ck perkara meja saja batinnya.
"Ijin" ujar Yoshi singkat.
"gitu doang" heran Yangyang sementara Jeno, Renjun, Jaemin, Giselle, Yeji dan Karina hanya diam menyaksikan perdebatan mereka.
"woii ada apa gerangan?, Lo ngapain disini?" Haechan datang bersama dengan Shotaro yang membawa nampan pesanan mereka.
"Duduk" jawab Yoshi.
"Wahh lo em--"
"Jangan ribut" ujar Jaemin. Ia paling tidak suka jika acara memakannya tidak jadi karena keributan. Karena Jaemin tipikal orang yang suka ketenangan, kedamaian dan yang paling tak ia sukai adalah keributan, perdebatan atau semacamnya.
Shotaro yang tadi ingin malayangkan proses tidak jadi dan langsung duduk di sebelah Renjun.
Mereka semua kecuali Yoshi, makan dengan khidmat.
"Yos, denger-denger kita bakal adain acara camping ya?" Tanya Yeji kepada Yoshi memulai pembicaraan.
Kebetulan Yeni sekarang duduk berhadapan dengan Yoshi, disampingnya ada Jeno. Jadi Karina berhadapan dengan Jeno.
Yoshi melirik sekilas "iya".
"ouh wahh kapan itu?" Tanya Yeji lagi dengan mata yang berbinar-binar.
Alis Yoshi terangkat satu, "kalau gak salah seminggu lagi maybe, gue juga mau rapat sama anggota yang lain".
Yeji menganguk masih dengan senyuman lebar di wajah nya.
Karina memperhatikan obrolan mereka sepertinya ia teringat sesuatu. Pembicaraan ini rasanya tidak asing bagi Karina.
Mencoba berfikir dan ya ini salah satu adegan yang berada di novel. Karina ingat Yoshi menghampiri Yeji yang tengah duduk bersama Jeno. Lalu Yeji akan menanyakan acara camping lalu Yoshi menjawab dengan semangat semua pertanyaan Yeni dengan senyuman lebarnya.
Dan ya setelah itu Yoshi akan mengajak Yeji untuk menemaninya pergi ke toko buku, tapi tidak jadi karena Jeno tak mengizinkan. Alhasil Yoshi keluar kantin dengan lesu.
Yayaya seperti itu adegannya, mari kita tunggu saja Yoshi mengajar Yeji. Pasti tak lama lagi, mari kita berhitung mundur.
3...
2...
1...
"rin, nanti pulang sekolah temenin gue ke toko buku dong" dahi Karina mengernyit.
Karina POV
Wait!
Ada yang salah.
Mengapa aku? Seharusnya Yeji bukan aku.
Aku menoleh ke Yoshi, yang memasang harapan di matanya. Aku menengok ke arah Yeji, dia menatapku seolah menunggu jawaban sama seperti lainnya.
Oke fine! Gak papa ya kali toh cuma nemenin.
"oke" jawabku aku melihat Yoshi dia tersenyum lebar kepadaku. Oke mungkin aku akan menanyakan nanti mengapa dia mengajakku.
Bagaimana bisa alurnya berubah? Benar apa yang dikatakan mimpi itu, alur berubah. Omaigatt.
Aku harus bagaimana, semoga tidak ada kejadian buruk padaku.
Haechan, Shotaro, Yangyang melotot mendengar jawabanku.
Sementara lainnya hanya menatap biasa, emm kecuali yang di hadapan ku ini. Entah mengapa aku merasa dia sedang menatap tajam ke arahku. Ayolah aku tidak berbuat buruk Kepadanya.
Aku memalingkan wajah ke samping, di samping Yoshi masih tersenyum lebar. Dia berdiri, masih dengan senyum lebarnya dia mengelus rambutku sebentar.
"Oke nanti gue jemput lo di kelas"
Setelah mengatakan itu Yoshi segera keluar kantin bersama kedua temannya tadi.
"rin kenapa lo terima sih ajakan dia" protes Yangyang.
Hei apa salahnya, toh aku yakin dia pasti mengajak ku karena ingin tahu informasi lebih banyak tentang Yeji, karena aku sahabatnya. Ya aku yakin itu.
"kalo dia tiba-tiba punya niat buruk ke lo gimana?" Shotaro juga ikut-ikutan.
"kita kan belum kenal dia" terakhir nih siapa lagi jika bukan Haechan.
Aku hanya menggaruk tengkukku yang tak gatal.
"Salah kah?" Tanyaku.
Semua diam tiba-tiba Jeno bersuara.
"salah" itupun dengan nada yang dingin dan keluar dari kantin. Kami memandang heran Jeno yang sudah menjauh.
Tiba-tiba Jaemin berdiri dan berjalan mengikuti Jeno tadi diikuti oleh yg lainnya juga.
Jadilah hanya tersisa aku dengan Yeji.
"ji, yok ke kelas" ajakku.
Yeji tak menjawab ia hanya mengangguk sekilas. Kami berdua akhirnya keluar dari kantin.
Karina POV end
-----------
Kriinggg
Bel pulang telah berbunyi. Semua murid bergegas merapikan alat tulis mereka lalu segera pulang untuk istirahat.
Tapi itu tidak berlaku untuk Karina, jangan lupa dia harus pergi ke toko buku dulu.
Guru yang mengajar di kelas Karina tadi segera pamit undur diri lalu keluar kelas. Meninggalkan murid-murid yang bersorak ke semangat lalu keluar kelas juga.
"rin kamu beneran mau pergi ke toko buku sama Yoshi?" Tanya Yeji.
Karina mengangguk. "Kenapa?" Tanya balik Karina.
Yeji menggeleng cepat, kemudian ada yang manggil nama Karina dari arah pintu. Yang membuat Karina dan Yeji menoleh ke arah situ.
Disana sudah ada Yoshi yang memasang senyum manis. Untung saja para murid kelas sudah pulang terlebih dahulu.
"gue duluan" pamit Karina kepada Yeji dibalas anggukan.
Karina segera menghampiri Yoshi dan mereka berjalan meninggalkan kelas. Kelas kini hanya tersisa Yeji seorang yang masih menatap kepergian Karina dan Yoshi dengan tatapan sulit diartikan.
~TBC~
Sebelumnya kalian tim siapa dulu nih?
Jeno
Atau mungkin
Yoshi
Typo bertebaran, oke jangan lupa votmennya aku tunggu ya chingu and see you next chapter 🤗.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Taste [00 Line]✓
Novela JuvenilBagaimana jika kamu masuk ke dalam kehidupan novel? .itu yang dialami gadis yg bernama Yoo Jimin. Tiba-tiba ia terbangun sudah berada di kehidupan yang berbeda. Awalnya ia bersyukur karna tak menjadi sang tokoh utama wanita. jadi ia tak kan merusak...