gadis itu berjalan dengan gaya nya sendiri, dia sedikit tomboy namun itu tidak bisa menghilangkan kecantikan aslinya.
memakai jaket kulit hitam dan celana hitam belel itulah stylenya.
tak lupa topi bundar hitam dekil yang membuatnya malah semakin maskulin.
bahkan tak jarang ia disangka lelaki oleh orang-orang.
tingginya 170cm, cukup tinggi untuk remaja perempuan seumurannya.
tatapan matanya sangat misterius. disuatu saat bisa terlihat ramah bahkan sedikit konyol namun tak jarang juga terlihat sangat dingin bahkan mistis.
"caramel machiatonya satu" pesannya saat tiba di sebuah cafe.
"ah..jangan terlalu manis" tambahnya.
"baik, akan kami antar pesanannya. silahkan duduk sambil menunggu.." kata waitres
"aku akan duduk disana, bersama teman priaku itu" katanya sambil menunjuk meja yang terdapat pria tampan sedang menyesap cofee sambil mengerjakan sesuatu di laptopnya.
"baiklah" kata waitres sambil dalam hati menaruh iri kepada wanita didepannya yang ternyata kenal dengan pria setampan itu.
"ekhem... good morning sir. can i seat here? with you mr. Thunder"
" irene?? ka..kamu ngapain disini??" tanya mr.Thunder aka. Cody
"heh..baik-baik gue kesini jauh-jauh dari paris buat jenguk kaka lo tau!" kata wanita itu yang ternyata bernama irene.
Irene Black.
"hah? paris? ngapain lo di paris? lo ga kuliah? kan lo kuliahnya di london?" tanya Cody heran.
"gue ada kasus disana. biasalah.."
cody hanya ber-O ria menderngar itu. karna tak jarang Irene pergi keluar negri hanya untuk sebuah kasus. ya..dia detektif panggilan.
setelah caramel machiato Irene datang. irene memulai pertanyaanya
"nah sekarang ceritain gimana bisa kaka lo yang perfect itu kena tikam malem-malem? "
cody menghela nafas. dan ia pun memulai cerita horor panjang itu.
"soo..sampai saat ini kalian belum tau petunjuk apapun mengenai si pelaku?" tanya Irene yang di jawab Cody hanya dengan angkatan bahu
"kejadiannya malam, dan hujan 30 menit setelah itu. jejak sepatu pun kami tidak dapat. "
"lalu bagaimana dengan Rain? kondisinya gitu?"
"dia koma sudah 5 hari tidak ada perkembangan.. a..aku tidak mau kalau seandainya terjadi sesuatu pada Rain..dia satu-satunya keluargaku sekarang..dia.."
cody tidak mampu melanjutkan kata-katanya. dia begitu mengkhawatirkann kakanya.
"hey..sudahlah Rain pasti selamat.. setauku dia termasuk cewek yang kuat.." hibur Irene setidaknya menimbulkan sedikit senyum di bibir Cody.
"ah..sudah waktunya aku kembali ke rumah sakit.. aku takut dia kembali." kata cody sambil bergegas.
"dia?" tanya Irene heran
"iya..dia..tadi aku udah cerita kan? anak london itu loh"
"oooh.. emang kenapa kalau ada dia? lo jealous? dasar sister complex! amit amit ih!" cela Irene dengan tatapan jijiknya.
"heh! gue tuh protective! bukan sister complex!" bantah Cody tidak terima.
"iya elo tuh protective. tepatnya Super Over protective sama kaka sendiri jadinya sister complex deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
heart of stone
RomanceIni konyol, kami bertemu untuk dipisahkan, bagaimana bisa kedua peran utama sebuah kisah dipisahkan seperti ini? Omong kosong dengan apa yang mereka sebut cinta! ini adalah teror badut jelek berlumuran darah. dia tidak mengincar nyawaku. yang dia...