2 hari setelah kejadian boneka..
Author pov.
Hari ini Peter berencana mengajak Rain ke sebuah karnaval, dan ajakan itu langsung diterima walau sedikit ragu pada awalnya. Dan disinilah akhirnya, sekarang mereka berada di sebuah karnaval musim panas di London.
Karnaval itu tidak begitu ramai, mungkin karna sekarang hari senin, hari dimana mayoritas orang memulai kehidupan mereka ntah mencari nafkah atau mencari ilmu.
Rain dan Peter memasuki area karnaval seusai Peter membayar tiket masuk. saat masuk mereka pun mulai menyelusuri stand-stand unik di arnaval.
"hmm Rain mau kemana dulu nih? wahana besar atau wahana kecil?" tanya peter
"hmm.. up to you tapi.." Rain menggantung ucapannya
" tapi apa?" tanya peter yang tiba-tiba sudah berada didepan Rain sambil berjalan mundur dan tentunya tersenyum maut.
"hmm.. aku ingin mencoba rollercoaster yang disana!" ujar Rain sambil menunjuk rollercoaster besar menegangkan dibelakang peter.
"whoa! kau yakin ingin naik itu?" tanya peter meyakinkan Rain, Peter agak ragu karna rollercoaster itu sangat tinggi dan mempunyai 3 putaran.
"ya! tentu saja peter! kenapa? apa kau takut?" tanya Rain dengan mata yang memincing menantang peter.
"te..tentu saja tidak! aku ini laki-laki Rain.. gituan mah kecil buat aku!" kata peter dengan nada tersinggung, merasa di remehkan. apalagi diremehkan oleh orang yang disukainya eh.. salah, mungkin dicintainya.
"ya sudah kalau begitu ayo!" ajak Rain langsung menarik tangan peter menuju rollercoaster. Tanpa diketahuinya jantung peter kini telah duluan naik rollercoaster sangking kagetnya tanganya dipegang oleh Rain. namun sungguh, peter sangat menyukai saat ini. momen ini akan selalu diingatnya, selamanya.
"peter kok kamu serem sih? senyum-senyum sendiri? kamu ada kelainan jiwa ya?'' tanya Rain saat mulai duduk di kursi paling belakang dan menunggu kursi lainya terisi.
" eh ngga ko ga papa.. aku kan lagi seneng! wajar dong senyum daripada manyun!" balas peter yang sekarangpun ia baru sadar kalau ia sudah duduk di kursi rollercoaster sangking asyiknya melamun.
"ish.." cibir Rain tidak bisa mengelak sambil memutar bolamatanya. peter yang melihat itu hanya bisa tertawa.
dan rollercoaster pun mulai berjalan.
"wahh seru banget rollercoasternya! naik lagi yuk!" ujar Rain bersemangat setelah turun dari wahana rollercoaster
"eeeuh Rain naik yang lain aja yuk..'' ujar Peter lemah dengan mukanya yang pucat, ya sebenarnya peter takut akan wahana-wahana yang menguji adrenalin seperti tadi. dan untungnya dia bisa menahan diri untuk tidak muntah di depan Rain.
"gimana kalo kita coba stand yang disana aja?" ucap Peter sambil menunjuk sebuah stand yang menyediakan wahana menembak bebek kayu.
"hmm ayo deh.." ucap Rain yang sebenarnya tau kalau Peter udah ga kuat naik wahana besar seperti rollercoaster tadi.
" tapi peter, bentar dong.. aku mau ketoilet dulu.. nih nitip handphone ku ya.." izin Rain
"oke aku tunggu sini ya.." Peter mengizinkan
peterpun duduk dibangku dekat situ dan langsung meminum habis air mineral yang dibawanya.
'drrrt..drrrt' handphone rain bergetar menandakan telpon masuk dan ternyata dari cody.
"hmm angkat aja kali ya?" gumam peter yang langsung mengangkat telpon tersebut.
"ha..halo? cod?" peter memulai awal pembicaraan
KAMU SEDANG MEMBACA
heart of stone
RomanceIni konyol, kami bertemu untuk dipisahkan, bagaimana bisa kedua peran utama sebuah kisah dipisahkan seperti ini? Omong kosong dengan apa yang mereka sebut cinta! ini adalah teror badut jelek berlumuran darah. dia tidak mengincar nyawaku. yang dia...