17. talk inside

50 1 0
                                    

Sst..
Typo everywere..

Peter coollan POV

Sudah 12 hari semenjak insiden yang diterima Rain. Dan 12 hari itu pula mata indahnya tertutup dengan damai.

Walaupun terkadang aku terkesan bermain petak umpet dengan Cody adik Rain karena dia masih mencurigai ku, tapi aku tidak peduli, selama ada kesempatan untuk melihatnya,
Pasti kulakukan. Apapun itu.

Sudah cukup kesalahan ku membiarkannya pergi begitu saja. Aku tidak ingin ada penyesalan yang lebih dari ini.

Apa kau mengerti betapa menyedihkannya perasaan bernama "penyesalan" itu?

Beberapa hari ini, sembari memandangi wajah cantiknya, aku selalu berandai, bisakah ku putar waktu? Ingin sekali aku memutar waktu dan memperbaiki semuanya.

Seandainya aku mencegah nya pulang ke Indonesia saat itu

Seandainya aku mengejarnya dan memintanya kembali saat itu

Seandainya aku bisa menjaga dan melindunginya saat itu..

AARGGH!! Sialan kau Peter, lelaki macam apa aku ini? menyesali hal yang sudah terjadi?! banci!!

TIDAK! aku bukan banci!!!!

Yes its you peter..

SIALAN!!!! Brak! Emosi ku mengendalikan tangan ku hingga menggebrak nakas kayu.

Huft.. Aku harus mengontrol emosiku terutama mengenai memori masa laluku.

"Ada apa ini? Sepertinya aku mendengar suara gebrakan?" tanya seorang suster yang sepertinya kebetulan melewati kamar Rain.

"ah tidak apa.. Tadi ada yang jatuh, maaf mengganggu.." jawabku seraya tersenyum untuk meyakinkannya.

"Ah.. Hmm ya sudah tidak apa, tapi mohon hati hati, takutnya mengganggu pasien lain" suster itu pun berlalu.

Sepertinya aku butuh segelas kopi untuk menenangkan pikiran ku saat ini.

Aku pun sampai di sebuah coffee shop yang berada di depan rumah sakit. Setelah memesan segelas americano, kondisi cafe yang lumayan penuh ini, membimbing ku duduk di kursi yang berada di samping jendela besar.
Dari jendela ini setidaknya aku dapat melihat hilir mudik jalan raya kota ini.

'Produk terbaru coollania kingdom menguasai pasar eropa hingga asia...'

Mendengar berita di tv itu melukiskan senyum samar di wajahku,

Good job dude, that my bro..

Di tv tersebut menampilkan wajah sumringah Daniel yang sedang di wawancara.

Daniel McLabert, anak dari Louis McLabert butler keluarga Coollan, keluarga McLabert yang memang sudah mengabdi Selama lebih dari 5 generasi, sudah dipercayai oleh keluarga ku turun menurun, walaupun begitu tetap saja semua orang merasa aneh dengan keputusanku menunjuk Daniel sebagai CEO Coollania kingdom.

Yaah tidak apa lah toh itu juga salah satu rencanaku, well aku tidak bodoh memberikan suatu jabatan begitu saja kepada seseorang, walau dia dekat denganku, tidak sembarangan juga aku memberikannya.
Semua ini sudah dirancang semenjak aku berumur 12 tahun.

Jadi begini, aku lahir sebagai sosok yang ideal kau tau? Hidup berkecukupan didampingi ayah dan ibu yang penyayang dan perhatian, memiliki otak jenius termasuk daya ingat yang luar biasa, paras ku juga lumayan, kurang ideal apa hidup ku ini? Yah tetap saja Tuhan menciptakan makhluk selalu lengkap. Di balik kesempurnaan pasti ada kekurangan.
Hidup indahku itu hanya sementara. Kebahagiaan itu direnggut bersama dengan kematian ibu ku.
Saat itu aku berumur 11 tahun, masa kelam dan penuh kemunafikan dimulai. Pada saat itu aku berdua dengan ibu sedang bersantai di rumah, datanglah seorang pria yang mengaku rekan kerja ayah, dia bilang ingin bertemu ayah yang memang akan pulang 1 jam lagi. Sedikit misterius pria itu bersikeras ingin menunggu kepulangan ayah.
Aku pun bermain di taman belakang bersama brodee, anak anjing harder, kesayangan ku. Lalu entah mengapa perasaanku tidak enak, dadaku sesak, tubuh ku merinding, kepalaku pening bahkan tenggorokan ku seperti tersumbat bola pingpong. Semua firasat yang buruk itu membimbingku untuk melihat ruang tamu dan mengecek keadaan ibuku serta tamunya.
Diam diam dari belakang lemari dapur, ku intip ibuku yang membawa nampan mengajukan suguhan untuk tamu tersebut. Tanpa di duga tamu tersebut mengeluarkan jarum suntik dari saku celananya dan secara tiba tiba hendak menyuntikan cairan aneh nya kepada ibuku, reflek aku berlari dan mendorong ibuku agar terhindar dari jarum suntik tersebut.
Semua itu berlangsung cepat pria itu marah dan menendangku, lalu menghampiri ibuku yang masih kesakitan akibat dorongan ku tadi yang memang sedikit keras membuat nya terbentur tembok di belakang nya, karena panik ku lempar vas bunga besar yang ada disampingku kearah pria tersebut. Prang! Vas tersebut
Pas mengenai leher belakang pria itu, membuatnya tersungkur menimpa ibuku, setelah hening sesaat pria itu bangkit kembali dan menatapku murka dengan seringainya sangat menyeramkan di tambah kepalanya yang berdarah darah. Kulihat di belakang nya ibu ku seperti kesakitan, ternyata suntikan tadi mengenai perutnya. Walau begitu ibuku tetap tersenyum kearah ku seakan memberi semangat, pria itu mendekat dan mendekat padaku. Saat dia hanya berjarak beberapa jengkal dengan satu suntikan lain ditangannya dengan sigap ku ambil serpihan vas bunga berujung tajam dan ku dorong benda itu menusuk begitu dalam ke perut bagian uluh hati pria tersebut. Pria itu terhuyung dan jatuh dengan mulut dan hidung yang mengeluarkan darah. Kuambil suntikan itu dari tangannya dan melemparnya ke sembarang arah. Kuhampiri ibu ku yang tergeletak, tubuh nya yang berkeringat dingin membuatku panik. Kudengar suara mobil di luar sana, kuyakin itu ayah! Pintu terbuka dan terpampang wajah ayah yang kaget akan keadaan rumah beserta tubuh kaku pria misterius yang bersimbah darah, lalu pandangannya beralih kearah ku, dan ibuku. Dia terlihat tegang melihat kondisi ibu yang nafasnya sudah terengah tengah. Kulihat mata dan wajah ayah memerah menahan emosinya.
Semua ini membuatku sentimental, semua emosi dan jerit kefrustasian bergemuruh di tenggorokan, saat air mata sudah berkumpul di mataku, begitu pula ayah ku yang sudah bisu tidak dapat bertindak apapun, ibu ku tersenyum menggenggam tangan ku dan tangan ayah seraya berbicara
"Hey apa apa an kalian ini?? Kalian laki-laki, berjanjilah pada ku untuk tidak cengeng. Kalo cengeng kaya banci lo.."

heart of stoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang