★ 02.

2.2K 252 43
                                    

Diperjalanan pulang menuju rumah terlihat mobil Rindou didepan toko emas dengan sosok wanita disampingnya, yang pastinya itu kekasihnya.

[Name] melirik sekilas dari kejauhan, kemudian ia terus berjalan menuju rumah tanpa rasa apapun. ia benar benar tidak peduli tentang itu.

Sesampai rumah [Name] masuk kedalam rumah, lalu mengunci pintu rumahnya karena ia ingin berendam.

Hendak pergi kekamar tiba tiba suara ketukan pintu terdengar, mau tidak mau [Name] harus membukakan pintu itu dan menyaksikan Rindou dengan kekasihnya lagi.

Ceklek..

Rindou dengan wajah bahagia dan kekasihnya yang sangat nempel padanya masuk kedalam rumah tanpa melihat kearah [Name].

Suara sepatu terlempar sana kemari karena ulah keduanya, [Name] hanya melihat sepatu berserakan itu dengan tatapan dingin.

Tanpa mengatakan apapun [Name] berjalan menuju kamarnya sendiri dengan diam, ia mengunci pintu kamarnya dan bergegas ingin merendam.






Selesai berendam dengan santai, dan sudah selesai memakai pakaian. [Name] keluar dari kamarnya dan menuju dapur karena perutnya sudah lapar.

Saat sedang membuat makanan didapur, suara yang sering ia dengar dikamar Rindou terdengar lagi membuatnya jijik.

"kasian Grace, dihabisin sama Rindou terus terusan diranjang." Gumam [Name] pelan sambil sibuk tangannya memotong bahan bahan masak.

Sekilas tertawa sekilas, ia kembali fokus memasak didapur dengan diam.

Selesai dengan keributan didapur, [Name] menyiapkan piringnya dimeja makan untuknya sendiri. kemudian ia memakan makanannya dengan santai sambil memainkan ponselnya.

"kok kita ga dimasakin juga?" Ucap Grace saat menuruni tangga dengan handuk dibadan.

"masak aja sendiri, masa saya yg masakin buat kedua orang yg kasmaran? emang saya pembantu kalian?" Jawab [Name] dengan lembut, dan melanjut makanannya.

"tch, mentang mentang istri kekasihku bisa seenaknya sama aku?" Cetus Grace kesal.

"suruh di nikahin lah, masa berhubungan seks tapi ga dikasih kepastian?" [Name] terkekeh geli.

"a-apa?! aku bakal dinikahin selesai cerai dari kamu!" Kesal Grace memuncak dan ia langsung mengebrak meja makan sampai makanan yang dimasak tumpah.

BRAK!!!

[Name] melihat makanan yang ia buat telah jatuh kelantai, kemudian melihat Grace didepan.

"makan dari lantai aja, orang kaya kamu ga pantes makan dimeja makan." Ucap Grace percaya diri dengan tangan dilipat didadanya.

"kurang ajar, terus orang kaya kamu pantas berhubungan dengan pria yang sudah beristri?" Emosi [Name] dan langsung menabok wajah Grace dengan kuat.

"AW BABE OH MY GOSH!" Teriak Grace sampai Rindou turun kedapur dengan wajah bingung.

"kenapa sayang?" Khawatir Rindou pada Grace yang memegangi wajahnya yang habis ditabok.

"sayang, wajah aku ditabok sama dia!" Ucap Grace dengan nada sok takut dan sok anggun didepan Rindou, [Name] melihatnya jengkel.

"kenapa?" Tanya Rindou pada [Name].

"pentingnya memilih kekasih diawal, keliatan kalo udah di manipulasi sana sini." Ucap [Name] dengan nada biasa, namun sangat emosi.

"APA? AKU MANIPULASI RINDOU? BICARA APASIH? KOK BISA NUDUH KAYA GITU!?"

"kalo ga ngapain marah? santai aja."

Rindou hanya melihat kedua wanita didepannya masih adu mulut, namun yang paling banyak bersuara adalah Grace. [Name] hanya membalas argumen Grace jika itu pantas dibalas.

Rindou sekilas memijat pelipisnya, kemudian menarik Grace jauh dari [Name].

"cukup, ngalah untuk kekasihku." Ucap Rindou pada [Name] mutlak.

[Name] menatap jengkel pada Rindou, kemudian mulai membereskan makanan yang tumpah dilantai dengan tangan kosong.

"dimakan dong!" Suruh Grace kegirangan.

"Grace udah." Rindou langsung menarik Grace menaiki tangga dan menuju kamarnya.

[Name] menatap punggung Rindou yang sudah menjauh dari dapur meninggalkan dirinya sendiri disana, dengan cepat ia membereskan semuanya sendiri.

‡ ‡ ‡

Pada pukul 20.30 malam, [Name] melihat Rindou yang mau mengantar Grace pulang dari rumah saat menonton televisi diruang tamu.

"kunci pintu, aku hari tidak pulang." Ucap Rindou saat ingin menutup pintu rumah.

[Name] hanya mengangguk sekilas dan lanjut menonton televisi diruang tamu.

Namun tiba tiba ponsel berbunyi bertanda ada yang menelpon [Name] malam malam.

Segera ia menjawab panggilan tersebut.

"iya, halo selamat malam."

"...."

"ah iya benar saya istri Rindou Haitani."

"...."

"harus saya?"

"...."

"oke baiklah, saya akan menyampaikan informasi ini pada beliau langsung suami saya."

"...."

End Calling •

"menyusahkan." Gumam [Name] pelan sambil mencari kontak Rindou untuk memberi tahu informasi yang baru saja diberikan.

[Name] terus mengirim pesan namun sama sekali tidak dibaca oleh Rindou, bahkan ditelpon juga tidak ada jawaban darinya.

"ini orang kemana?" Gerutu [Name] daritadi menelpon Rindou yang sama sekali tidak ada jawabannya.











Setelah menunggu sekilas lama dirumah, akhirnya suara mobil milik Rindou terdengar. Segera langsung [Name] menghampiri Rindou dengan cepat dan khawatir.

"Rin, kau kemana aja? jangan buat orang khawatir." Ucap [Name] sedikit nada tinggi akibat khawatir terhadap suaminya.

"..."

Rindou tidak membalas ucapan itu sama sekali, bahkan ia meninggalkan [Name] diluar dan masuk kedalam rumah dalam bisu.

"apa yang terjadi?" Gumam [Name] pelan sambil melihat Rindou masuk rumah.

[Name] masuk kedalam rumah dan menutup pintu rumah kemudian menghampiri Rindou yang langsung masuk kedalam kamarnya.

Knock.. Knock..

Tidak ada jawaban, Rindou sama sekali tidak bergeming didalam. Padahal sudah diketuk pintu kamarnya oleh [Name].

"hei Rin? apa kau baik baik saja?" Tanya [Name] dari balik pintu dengan nada yang khawatir, ia benar benat khawatir sekarang melihat Rindou seperti itu. Tidak biasanya.

"aku baik baik saja, pergilah." Sahutan dari dalam oleh Rindou, namun nada itu sangatlah lemas tidak ada energi sama sekali.

"jika butuh sesuatu bisa panggil aku, mengerti?" Ucap [Name] dari luar sebelum ia menuju kamarnya.

...

[Name] tidak mendapat balasan lagi, ia mencoba tidak khawatir berlebihan terhadap Rindou suaminya. ia berjalan memasuki kamarnya.

Sambil merebahkan tubuh diranjang, telinga [Name] juga mencoba mendengar suara dari kamar Rindou dengan baik baik.

"aku tidak mendengar apapun." Gumam [Name] kemudian menghela nafas pasrah.





★ ★ ★
Finish!

𝐄𝐍𝐃 𝐖𝐄𝐋𝐋? ♪ RINDOU HAITANI X READERS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang