★ 15.

1.2K 171 8
                                    

Ran dan Rindou menatap serentak pada wanita didepannya ini, mereka baru sadar jika pertengkaran keduanya disaksikan langsung oleh adik ipar dan istrinya.

"maafkan aku, [Name]" Ucap Ran lelah tak tau bagaimana memberitahu pada adik iparnya.

"maaf buat apa?"

Ran dan Rindou saling menatap, kemudian Rindou memberikan isyarat supaya Ran pergi dari rumahnya selesai ini.

Ran beranjak pergi dari kediaman Rindou dan sekarang keduanya saling bertatapan satu sama lain, [Name] ingin mendengar penjelasan Rindou suaminya itu apa yang terjadi sekarang.

"bisa memberitahuku sekarang?" Tanya [Name] sesopan mungkin pada Rindou supaya tidak tersinggung.

"aku belum siap, bisa kita membicarakan ini besok saja? sekarang waktunya kita untuk tidur." Alih Rindou sambil tersenyum tipis kemudian berjalan keatas menuju kamar.

[Name] menatap punggung suaminya itu yang sudah memasuki kamar dengan wajah yang khawatir dan tegang? tanpa berlama lama lagi ia mengikuti Rindou masuk kedalam kamar.

Keduanya sudah pada ranjang namun posisinya saling nolak menolak / saling membelakangi satu sama lain, [Name] mulai merasakan sesuatu dari Rindou.

"apa ini ada hubungannya dengan Grace?" Batin [Name] bertanya karna ia sempat mendengar jika Ran menyebut Grace kekasih Rindou.

"aku yakin kamu memikirkannya." Sahut Rindou dari sana enggan membalikkan badannya untuk menatap istrinya.

"iya aku memikirkannya, apa ini ada sangkut pautnya dengan Grace?" Balas [Name].

Deg!

Rindou membelalakkan matanya sekilas mendengar apa yang istrinya katakan, ia benar benar takut jika [Name] mengetahuinya dan ia meninggalkannya karena hal itu.

"t-tidak, ini tidak ada sangkut pautnya dengan Grace." Ucap Rindou memelan.

"lalu? kenapa kalian membahas Grace ditengah pertengkarannya tadi?" Tekan [Name] karena sangat ingin tahu apa yang terjadi sampai suaminya dan kakak iparnya bertengkar.

Rindou mendiamkan dirinya sejenak kemudian membalikkan badannya dan menatap kedua manik mata milik [Name].

"kamu sedang subur?" Tanya Rindou tiba tiba diluar topik pembicaraan.

"h-hah? k-kenapa?" Gugup [Name] yang bingung dengan wajah yang sudah memerah seperti kepiting rebus.

"aku juga sedang subur, aku mau membuatnya kembali supaya secepatnya jadi." Tegas Rindou dan mulai mengambil posisi kesukaannya yaitu berada diatas istrinya.

Dengan sedikit terkejut [Name] menggigit bibir bawahnya dan perlahan menutup matanya karna malu ditatap oleh suaminya.

"aku juga sudah melihatnya, kenapa malu?"

Deg!

Ucapan itu lagi membuat [Name] makin memerah disana, dan Rindou terkekeh gemas karna wajah istrinya yang memerah itu.

Dan Rindou mulai menjalankan aksinya sebagai suami dan sang istripun menuruti apa yang Rindou ucapkan padanya.








‡ ‡ ‡






Keesokan harinya, pada pukul 06.40 [Name] terbangun dengan perlahan. kemudian melirik kearah Rindou yang masih tertidur dengan selimut dan bantal gulingnya.

[Name] mengambil handuk dan membaluti tubuhnya kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya lebih dulu sebelum memasak sarapan.

Setelah mandipun ia bergegas menuju dapur untuk membuat sarapan untuk keduanya, menu hari ini sangat sederhana karna hanya membuat ayam gulai favorit Rindou dan [Name].

Sehabis dengan bahan bahan, dan kini telah sibuk dengan dapur dan bumbu bumbu yang telah terparkir rapi disana.

Tiba tiba disaat [Name] benar benar sibuk dengan masakannya sebuah tangan kekar milik Rindou memeluk perut rata milik [Name] membuat sang empu terkejut.

"astaga!" Kaget [Name] dan sedikit melirik kearah Rindou yang meletakkan wajahnya dibahu miliknya.

"wanginya sampe kamar, kamu masak gulai ya sayang?" Tanya Rindou sedikit sadar, karna ia masih memejamkan matanya.

[Name] terkekeh kemudian mengangguk pelan.

"iya aku masak gulai, kemarin kamu minta kan kalo pengen dimasakin gulai?"

"ohiya, aku lupa."

Cup!

Rindou mengecup jenjang leher milik [Name] kemudian berjalan menuju kamar lagi.

Sedikit merinding lalu melihat Rindou yang berjalan kekamar dengan mata yang sedikit terbuka kemudian jalan yang asal asalan membuat [Name] terkekeh gemas.






Rindou yang sudah siap dengan jas kantornya turun dari tangga menuju ruang makan yang telah disiapkan oleh [Name].

"kamu ga kerja kan sayang? kamu kerja lewat rumah aja, tablet sama komputer udah aku siapin dikamar dan udah aku hubungin ke situs kantor kamu." Jelas Rindou sambil duduk dikursi meja makan.

"eh?"

"iya, aku udah ga izinin kamu kerja dikantor. boleh kerja tapi dari rumah, paham?"

"astaga, iya iya." Pasrah [Name].

Setelah menyiapkan sarapan, keduanya memakan sarapan paginya dengan sedikit pembicaraan tentang kantor hari ini.

Sehabis sarapan Rindou langsung meminum air yang telah disiapkan oleh istrinya, kemudian [Name] beranjak ketempat rak sepatu milik Rindou dan mengambilkan sepasang sepatu untuknya.

"terimakasih sayang." Sahut Rindou lalu tersenyum.

"sama sama." Balas [Name] dengan senyuman hangat.

Sebelum berangkat, Rindou mengecup bibir dan menggigit gemas bibir milik istrinya lalu berangkat menuju kantornya dengan senyuman manis.

[Name] hanya terkekeh geli melihat tingkah Rindou sekarang yang benar benar berubah dengannya, sehabis membereskan bekas makanan ia langsung menuju kamar untuk bekerja seperti biasa. namun bedanya dirumah.

Ternyata benar, Rindou telah menyiapkan tablet untuk jadwal kemudian dengan komputer yang sudah terhubung dengan semua akses kantor miliknya.

"suamiku emang terbaik." Gumam [Name] sekilas dan langsung mengecek seluruh data data milik perusahaannya.

Sedangkan posisi Rindou, ia disisi lain sangat bahagia dengan hubungan rumah tangganya yang sudah sangat baik. namun disisi lain ia juga memikirkan gimana cara bertanggung jawab tentang Grace.

"fuck, aku harus apa?" Geram Rindou lalu mengeraskan rahangnya dengan kuat.

Kemudian Rindou mendapat ide yang sangat kriminal, karna itulah satu satunya cara untuk menghindari ini semuanya. apalagi ia adalah mantan kriminal yang sangat gesit waktu itu.

Namun tak ada yang tau selain Ran, karna Ran juga salah satu yang sama dengan Rindou. namun bedanya ia yang memegang organisasi sedangkan Rindou yang menjalankan organisasi.

Sudut bibir Rindou terangkat dengan sempurna dan sudah yakin untuk menjalankan rencananya dengan caranya sendiri.




★ ★ ★

𝐄𝐍𝐃 𝐖𝐄𝐋𝐋? ♪ RINDOU HAITANI X READERS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang