PLAKKK!
[Name] kaget saat pipinya ditampar oleh Grace, dan itu langsung didepan Rindou. namun Rindou hanya diam dalam bisu sambil melihat istrinya ditampar oleh Grace.
"kurang ajar, kenapa bisa kalian sekamar begini? dan kenapa kado kado ini banyak sekali!?" Maki Grace sambil menendang semua kado kado pemberian dari teman teman lama [Name].
[Name] menatap wajah Grace dengan tajam dan tangannya bergerak dengan sendirinya untuk ingin meremas wajah milik Grace.
Namun, Rindou menahan tangan [Name] dan mengeratkan genggamannya dengan sangat erat.
"Mengalah." Ucap Rindou membuat [Name] semakin menjadi emosinya diubun ubun.
"AKU DITAMPAR OLEH JALANG SATU INI, SADAR RINDOU?!" Teriak [Name] histeris membuat Rindou menatap istrinya dengan sendu, Grace dengan wajah menangnya tersenyum.
Grace langsung melihat yang ada dileher merah milik [Name] karena ada kalung perak yang khas milik Rindou, kemudian Grace hendak menarik kalung tersebut.
Kalah cepat, [Name] duluan menahan tangan Grace saat ingin merampas kalung miliknya.
"jangan harap tangan kotormu mengenai kalungku." Ucap [Name] pelan membuat Grace menelan salivanya dengan kasar.
[Name] langsung menarik Grace untuk mendekat dengannya, tanpa berkata apapun tangan cantiknya mulai menampar pipi Grace dengan bolak balik sambil menarik rambut kesana kemari.
"AHHH ARGHHH HENTIKAN!" Pekik Grace kesakitan akibat pipinya ditampar oleh wanita didepannya.
Rindou mengeraskan rahangnya sambil menatap [Name] yang masih terus menampar pipi Grace dengan keras bolak balik.
Tangan kekar milik Rindou menarik tubuh [Name] untuk menjauh dari Grace yang sudah menangis kesakitan akibat istrinya.
"sttt, cukup." Bisik Rindou pada [Name] kemudian menjauhkan badannya dan badan istrinya.
"s-sayang.." Lirih Grace lalu hendak pingsan kemudian cepat ditahan oleh Rindou.
"Grace.. bertahanlah.." Lirih Rindou dan mulai mengendong tubuh mungil Grace keluar rumah untuk membawanya kerumah sakit.
Deg!
Melihat adegan itu [Name] membeku ditempat, melihat suaminya sendiri lebih peduli terhadap istrinya sendiri.
[Name] melihat Rindou yang memasuki mobil dengan Grace kemudian pergi jauh dari rumahnya, tidak bisa berbuat apa apa akhirnya [Name] berfikir ia untuk mandi.
Setelah memakai kimono, [Name] melihat dirinya dicermin dengan sendu. ia menatap cermin itu sangat sedih serasa disakiti oleh 1 dunia.
"..." Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya, ia langsung bergegas untuk berendam di air hangat yang sudah penuh.
‡ ‡ ‡
Sesampainya di rumah sakit, Rindou berteriak memanggil dokter untuk segera menangani Grace yang sudah tidak sadar lagi.
Beberapa dokter dengan perawat langsung mengambil alih Grace dan membawanya keruangan UGD, Rindou mengikuti para dokter dan perawat sampai didepan pintu UGD.
"maaf, sebaiknya anda tunggu disini. kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien." Ucap perawat pada Rindou kemudian menutup pintu ruangan.
Rindou menatap ruangan UGD itu dengan prustasi, ia mengusap rambutnya benar benar pusing. pada akhirnya Rindou memutuskan untuk pulang.
Ceklek...
Rindou membuka pintu rumahnya yang sama sekali tidak dikunci oleh [Name] dan memanggil nama [Name] sangat kencang.
"[NAME]!" Panggil Rindou berteriak.
Sama sekali tidak ada jawaban dari istrinya, dan langsung saja Rindou menghampiri [Name] dikamarnya dengan perasaan emosi.
Sesampainya dikamar [Name] terlihat pakaian yang ia pakai masih disana, Rindou menelan salivanya dan mendengar suara air yang kepenuhan.
Segera Rindou membuka pintu kamar mandi yang berada dikamar [Name] dan melihat dibalik gorden bathub membuat Rindou yakin istrinya disana.
"hei aku memanggilmu daritadi." Ucap Rindou sambil memijit pelipisnya pusing.
Sama sekali tak ada jawaban.
"[Name]?" Panggil Rindou memelan.
Karna tidak ada jawaban sama sekali, akhirnya Rindou membuka gorden bathub dengan cepat dan menampakkan langsung [Name] yang sedang berendam dengan tangan yang sudah tersayat banyak.
Rindou menatap istrinya sangat kaget, ia langsung mendekatkan dirinya pada [Name] dan menepuk nepuk wajah istrinya dengan pelan.
"h-hei bangunlah!" Ujar Rindou sambil menggoncangkan tubuh [Name] perlahan.
Melihat air hangat yang awalnya bening menjadi merah darah akibat darah dari tangan milik [Name] yang tersayat.
"aahhh, sayang.." Lirih Rindou lembut dan segera ia mengendong tubuh mungil [Name] kekamarnya.
Rindou memegangi wajah [Name] sambil menelpon dokter dari keluarganya Haitani, kemudian melempar ponselnya jauh dan fokus pada istrinya.
"kau membuat hal yang tidak berguna, aku khawatir setengah mati.." Ucap Rindou gemetar akibat sangking khawatir dengan istrinya yang berbaring diranjang.
Fyi, Rindou telah memakaikan istrinya baju karena habis berendam tadi.
Rindou terus mengecup telapak tangan [Name] dengan lembut dan membuat tangan itu berada dipipinya.
Tidak lama kemudian dokter yang dipanggil akhirnya datang, segera saja dokter tersebut langsung bergerak untuk merawat [Name] yang kehabisan banyak darah.
★ ★ ★
Finish!
Sorry dikit ya sayang, besok aku lanjut lagi. mataku udah sekarat mau tidur WKWKWK see u! 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐍𝐃 𝐖𝐄𝐋𝐋? ♪ RINDOU HAITANI X READERS!
Fiksi PenggemarMenikah, namun memiliki hidup masing masing. Begitu banyak peraturan saat menikah, tidak mengusik kepribadian masing masing. Entah sampai kapan rumah tangga ini berakhir? - N. Sampai pacarku memutuskan semuanya. - Rindou. @ihacoxy © pinterest.