Sesampainya dirumah dan selesai memarkirkan mobilnya diparkiran didepan rumah, [Name] langsung masuk kedalam rumah dengan kado ditangannya.
Baru membuka pintu langsung ada didepannya seorang Rindou yang mungkin menunggu [Name] pulang.
"darimana?" Tanya Rindou langsung pada istrinya yang baru datang dengan banyak kado.
"oh ya, maaf aku lupa kabarin. aku ada acara sama temen lama tadi di taman deket kantor" Jawab [Name] berusaha menatap Rindou namun dihalangi oleh kado kado dari temannya.
"alasan macam apa itu?" Tekan Rindou dengan wajah memerah akibat emosinya, [Name] mengernyit bingung.
"maksudnya? kau tidak melihat aku membawa kado sebanyak ini?" Ucap [Name] pada Rindou tampak kesal.
"bukankah itu pemberian dari selingkuhanmu?" Tanya Rindou membuat [Name] semakin bingung dengan apa yang Rindou katakan padanya.
"sudah ya, aku sama sekali tidak ingin berdebat denganmu." Putus [Name] dan langsung menerobos masuk kedalam rumah.
Rindou mengeratkan tangannya geram dan mengikuti [Name] sampai kamar dengan perasaan campur aduk sekarang, emosi dan cemburu.
[Name] meletakkan kado kado itu di ranjang dan melihat kearah Rindou yang mengikutinya sampai kamar dengan wajah kesalnya.
"mau apa sih?" Tanya [Name] kesal terhadap Rindou.
Rindou mencekik leher [Name] dan menatapnya sangat tajam membuatnya terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Rindou padanya, [Name] mencoba memukul lengan Rindou yang mencekik lehernya.
"u-ugh ah!" Suara patah patah dari [Name] karena kesulitan bernafas membuat Rindou semakin mencekik lehernya.
"kau sama sekali tidak mengerti mengapa aku seperti ini padamu." Bisik Rindou ditelinga [Name] dengan nada berat karena emosi tak terkendali.
Rindou menatap [Name] yang mau kehabisan nafas dengan lekat kemudian melepas cekikan dari leher [Name] dengan perlahan.
Sedangkan [Name] merasakan pedih dilehernya akibat cengkraman dan cekikan yang diberikan oleh Rindou padanya, air mata keluar begitu saja.
"a-apa yang kau lakukan?" Gugup [Name] sambil menatap Rindou dengan tatapan takut.
"ah maafkan aku.." Lirih Rindou dan langsung mengambil tengkuk [Name] lembut kemudian menciumi leher yang baru saja ia cekik.
[Name] diam sejenak yang masih mencerna apa yang barusan terjadi terhadap dirinya dan Rindou, kemudian [Name] mendorong dan menampar pipi Rindou dengan keras.
PLAKKK!
"kau melakukan ini karna salah paham? lihat, betapa egoisnya kau?" Tekan [Name] yang makin mengecil akibat tenggorokannya perih.
"bagaimana dengan kau yang melakukan hubungan badan dengan Grace, bahkan didepan aku?"
"..." Rindou mendiamkan dirinya sendiri sambil menatap mata [Name] yang merah akibat menangis.
"bukannya itu juga salah?" Tekan [Name] dengan suara gemetar pada Rindou membuat pria itu makin bersalah terhadapnya.
Rindou hendak ingin menangkup wajah [Name] yang basah namun dengan cepat [Name] menangkis tangannya kuat.
"jangan pernah sentuh apapun dariku." Putus [Name] pada Rindou dan berlari keluar kamar dengan air mata yang masih berair.
Rindou melihat [Name] yang berlari keluar langsung ikut berlari mengejar [Name] keluar dari rumah, kakinya bergerak dengan sendirinya untuk mengejar istrinya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐍𝐃 𝐖𝐄𝐋𝐋? ♪ RINDOU HAITANI X READERS!
FanfictionMenikah, namun memiliki hidup masing masing. Begitu banyak peraturan saat menikah, tidak mengusik kepribadian masing masing. Entah sampai kapan rumah tangga ini berakhir? - N. Sampai pacarku memutuskan semuanya. - Rindou. @ihacoxy © pinterest.