★ 08.

1.8K 220 11
                                    

Setelah seminggu Rindou menunggu istrinya bangun dari mimpinya, ia sampai cuti dan menunda meeting proyek dengan klien demi menjaga dan mengurus istrinya yang masih dialam mimpi.

Rindou mengusap tangan pucat milik [Name] dengan lembut dan sekilas ia mengecupnya, kemudian mengeluskan pada pipinya.

"miss you.." Gumam Rindou pelan sambil tersenyum dan mengecup lagi tangan milik [Name].

"kamu udah wangi, boleh aku cium bibir kamu?" Ujar Rindou pada [Name] yang belum sadar itu, perlahan ia mulai mencium bibir istrinya dan sedikit melumatnya.

Bibir dingin dan pucat, yang dicium oleh Rindou.

5 jam telah berlalu, Rindou sedang memainkan ponselnya untuk melihat kabar mengenai kantornya. tangan kirinya terus memegangi tangan [Name].

Tiba tiba ponselnya berdering, lalu Rindou mengangkat panggilan tersebut langsung.

"iya, ada apa?"

"..."

"berhenti melakukan hal bodoh."

"..."

"lakukan jika kau bisa, istriku sekarang lagi sakit. jangan mencoba membuatku lebih sengsara dari ini"

Rindou langsung memutuskan panggilan tersebut dan langsung merebahkan dirinya pada ranjang, ia melempar ponselnya sembarang arah.

Rindou terus menatap wajah [Name] yang pucat itu dengan lembut, tatapannya penuh arti yang dalam.

"ayo bangunlah.." Gumam Rindou sambil memainkan helai rambut milik istrinya.

Tanpa sadar jemari milik [Name] sekilas bergerak, sontak Rindou langsung menatap tangannya dengan tatapan penuh harapan jika istrinya akan sadar.

Pejaman mata mulai sedikit terbuka membuat Rindou semakin merinding melihat istrinya mencoba sadar dari alam lainnya.

"sayang.." Gumam Rindou pelan sambil melihat proses istrinya yang mencoba sadar dari komanya.

Mata [Name] kini terbuka dan melihat kearah Rindou dengan tatapan yang sendu serasa aura sedih dari mata lesunya.

"a-aku masih hidup?" Tanya [Name] dengan Rindou.

"hei, kamu ngomong apa sih? kamu sama sekali tidak diizinkan untuk meninggalkanku." Ujar Rindou lembut pada [Name] karena tak tega melihat istrinya seperti itu.

"untuk apa aku hidup jika melihat suamiku dengan orang lain? bahkan aku yang istrimu belum pernah seperti yang kau lakukan pada kekasihmu." Ucap [Name] membuat Rindou terdiam dan merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan pada istrinya.

"maaf, tapi aku juga tidak bisa meninggalkannya."

"namun aku juga tidak bisa membiarkanmu pergi dari hidupku, kamu yang terpenting. begitupun dia juga" Lanjut Rindou dengan nada lembut, namun membuat istrinya makin muak dengan semuanya.

"lalu sekarang apa tujuanku hidup?" Tekan [Name] pada Rindou, sejenak ia diam.

"kau adalah istriku, dan dia cuma kekasihku. jelas jelas beda bukan? karna aku cuma serius denganmu" Jelas Rindou pada [Name] yang masih berbaring diranjang.

"tapi kau tak pernah memperlakukanku selayaknya istri, kau memperlakukanku sebagai penonton dirimu dan Grace saja. aku muak Rindou, aku mau semuanya berhenti disini" Ucap [Name] dengan nada gemetar dan menahan air mata yang ingin jatuh dari kelopak matanya.

[Name] mengalihkan pandangannya pada jendela kamarnya yang terbuka, dan enggan menatap Rindou yang berada disamping ranjang.

"jangan egois, aku juga merawat kamu jika kamu sakit seperti sekarang." Ujar Rindou dan hendak berdiri keluar dari kamar milik [Name].

"jadi selama ini kau tidak berniat merawatku? begitu?" Ucap [Name] membuat Rindou memberhentikan langkah kakinya untuk keluar dari kamarnya.

"kalau tidak tulus merawatku kenapa tidak langsung bunuh saat aku koma? aku bingung dengan jalan pikirmu, bagaimana bisa aku bisa jatuh cinta dengan orang super bodoh dan egois seperti mu?" Unek unek [Name] langsung terlontarkan pada Rindou.

"kau yang egois." Tekan Rindou penuh tahan amarah.

"kau, kau yang selalu egois."

"terserah, aku tidak ingin berdebat dengan orang yang baru saja siuman dengan komanya." Putus Rindou dan melanjutkan langkah kakinya keluar.

[Name] membiarkan air matanya jatuh, ia benar benar bingung gimana menghadapi Rindou kedepannya setelah kejadian ini semua.

‡ ‡ ‡

Rindou yang sudah rapi dengan jasnya memakan sarapan dengan tenang diruang makan, dan [Name] hanya menatap suaminya yang memakan sarapan buatannya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"aku izin kerumah ibu."

"tidak."

"apa apaan kau ini?"

"kau tidak lihat tubuh mu yang masih sakit? jika terjadi sesuatu aku juga yang repot. hari ini aku sibuk kalau kau tahu." Ucap Rindou dengan sedikit nada tinggi dan langsung keluar dari rumah usai menyelesaikan sarapannya.

"aku merepotkan ya?" Gumam [Name] lalu tersenyum ketir dengan apa yang barusan ia dengar oleh suaminya sendiri.




[Name] mencoba duduk diruang tamu sambil membaca majalah yang tersedia dirumahnya, kemudian suara ponselnya berbunyi dan langsung diangkat olehnya.

"iya, halo?"

"oh sayangku, kamu kemana aja seminggu? aku sama yang lain khawatir banget!" Ucap Kiranya dari sebrang sana dengan nada khawatir.

"maafkan aku, aku hanya healing doang kok."

"astaga, kamu healing? seberat apa pikiran kamu? jangan enggan kalo mau cerita soal rumah tangga kamu ke aku, aku bisa jaga rahasia kok!" Ujar Kiranya meyakinkan pada temannya ini supaya tidak menahan semuanya sendiri.

"besok kita ketemu ya, aku mau ceritain semuanya kenapa aku tidak mengabarimu seminggu lebih."

"baiklah, aku siap kapanpun kamu mau cerita. sampai ketemu besok ya, jaga kesehatanmu jangan sampai sakit!" Ucap Kiranya sebelum memutuskan sambungan panggilan telponnya.

Dan saat itu juga Rindou datang dengan baju yang berantakan, dasi yang mengikat sembarang arah dilehernya dan lehernya memerah seperti kissmark.

"kau sudah membaik?" Tanya Rindou sambil menyusun sepatunya dirak sepatu.

"sudah."

"sudah makan?" Tanya Rindou dan beranjak dari sana menuju [Name] yang sedang duduk diruang tamu.

"belum."

"kau mau makan apa? biar aku pesan online." Ucap Rindou pada istrinya dan mulai mengeluarkan ponselnya dari kantong celananya.

"apa saja."

"baiklah, aku memesankan makanan yang tidak pedas. kata dokter kau belum bisa makan yang pedas pedas" Jelas Rindou pada [Name] yang masih membaca majalah tanpa memperhatikan dirinya.

"hei." Celetuk Rindou kesal melihat istrinya tidak melihat kearahnya.

[Name] menoleh kearah Rindou dengan tatapan dinginnya yang tidak peduli.

"kau mendengarkan aku?" Tanya Rindou.

"dengar."

"uhh, aku lelah." Gumam Rindou dan berjalan keatas menuju kamarnya sendiri.

[Name] hanya melihat punggung Rindou yang sudah menjauh dari ruang tamu menuju kamarnya sendiri.




★ ★ ★
Finish!

𝐄𝐍𝐃 𝐖𝐄𝐋𝐋? ♪ RINDOU HAITANI X READERS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang