Bab 09 : Apa arti tamparan sembilan tahun yang lalu? Apa arti dari kemarahan dan sifat lunak Tuan Bae saat itu? Apakah sebagai seorang ayah yang sangat menghargai putrinya—apalagi anak satu-satunya—akan menerima begitu saja melihat putrinya menderita dan teraniaya oleh cinta menyakitkan itu?
----
----Kapan terakhir kali dia duduk di sebuah tangga kampus bersama Myungsoo sambil mengobrol banyak hal?
Kapan terakhir kali dia menertawakan Myungsoo yang selalu mengeluh rasa makanan kafetaria tidak sesuai selera mereka?
Kapan tepat terakhir kalinya dia duduk bahu-membahu dengan Myungsoo di tribun sambil menonton aktivitas olahraga teman sebaya mereka?
Bae Sooji berhenti dan linglung.
Saat itu, kapan tepatnya dia mengucapkan janji 'polos' itu pada Myungsoo?
Satu tahun lagi maka akan genap sepuluh tahun tetapi dia hanya mengingat semua rasa sakit yang dilaluinya daripada kenangan indah yang sepele itu. Dia bahkan tidak mengingat siapa orang pertama yang dia temui di gerbang kampus, siapa orang yang duduk di samping kursinya dalam kelas, siapa saja dosen dan profesor yang mengajar.
Sooji mengangkat pandangannya, mengambil napas dan mengatur emosinya, dia memasuki rumah. Sekarang dia berada di rumah orang tuanya, Xiao Yu'an sementara bersama mereka setiap kali Sooji pergi bekerja.
Pelayan wanita keluar dan menyapanya lalu membawanya ke ruang keluarga setelah Sooji menanyakan keberadaan Xiao Yu'an dan orang tuanya.
Di ruang keluarga hanya ada Tuan Bae. Nyonya Bae saat ini sedang menemani Xiao Yu'an tidur di kamar lantai dua. Sooji baru menyadari bahwa dia pulang larut malam sehingga sesaat bingung tidak mendengar suara Xiao Yu'an.
“Ayah.” Sooji menyapa Tuan Bae dan duduk di sofa kosong.
“Begitu sangat terlambat. Soojin sudah tidur bersama ibumu, kau bermalam saja sementara dan pulang besok.” Tuan Bae menyimpan dua map ke meja lalu mengambil map lainnya.
Sooji tidak tahu apakah itu disengaja atau memang hal biasa ketika dia melihat ayahnya menutup dua map yang baru saja di simpan ke atas meja.
Perkataan Gyu Minyoung tadi siang masih terngiang dalam benaknya. Meskipun masih dikatakan rumor, Sooji tahu bahwa sebagian dari yang didengar Minyoung adalah kebenaran tetapi dia tidak tahu kalimat mana yang benar.
Sooji mengenal ayahnya dengan baik, jika tidak, dia akan kesulitan membangun bisnisnya sendiri dan memiliki banyak keraguan untuk mengambil alih perusahaan ayahnya sekarang. Sooji juga mengenal Myungsoo sangat baik tetapi mungkin perpisahan sembilan tahun yang lalu telah memberikan banyak efek sehingga Sooji menjadi tidak yakin seberapa banyak dia mengenal Myungsoo yang berubah karena waktu.
“Kau pasti sangat sibuk seharian, lebih baik istirahat segera,” kata Tuan Bae.
Sooji bergumam sebagai balasan tetapi tidak bergerak sedikit pun.
Tuan Bae merasa bahwa ada sesuatu yang menganggu pikiran Sooji sehingga dia menatap putrinya sambil mengernyit. “Apakah kau memiliki sesuatu untuk dikatakan?”
Sooji menatap ayahnya sejenak dan bertanya, “mengapa Ayah masih bekerja di tengah malam dan tidak tidur? Apakah ada perusahaan yang sedang Ayah tangani saat ini?”
Tuan Bae terkekeh mendengar pertanyaan itu. “Aku tidak menangani perusahaan lagi, Ayah pensiun.”
Sooji masih menatapnya seolah tidak percaya.
“Ini hanya laporan akhir yang kubawa sebelum menyimpannya dalam kardus. Aku memeriksanya karena berpikir apakah laporannya akan digunakan di masa depan atau tidak.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Person [COMPLETED]
FanfictionSeries Story : Strong Girl #2 Highest Rank #1 myungzy (130223) "Kim Myungsoo, aku tidak akan bertanya tentang seperti apa perasaan dalam hatimu, hanya saja ... pernahkah terlintas di pikiranmu--secara tidak sengaja atau sekilas--bagaimana jika aku j...