Bab 19 : Kalimat penyesalan dan keputusasaan yang dia semburkan dalam hatinya seketika menguap.
----
----“Ibu, ayo kita pergi bermain di luar. Aku ingin pergi bermain!”
Sooji mengelap bibir Xiao Yu'an yang sedikit belepotan. “Oke, kita pergi.”
“Soojin ingin pergi bermain? Bagaimana kalau ikut denganku? Aku akan mengajakmu ke beberapa tempat seru bersama Woojin.” Sehun menyahut pada Xiao Yu'an dengan senang hati lalu melihat Myungsoo. “Myung, pinjam tuan muda kecil sebentar, eoh?”
Myungsoo menoleh pada putranya. Melihat bahwa Woojin menatapnya penuh harap, dia mengangguk tanpa keberatan. “Jangan berlarian secara acak dan patuh pada paman Oh dan Bae Soojin.”
Sooji melirik Woojin yang mengangguk sambil tersenyum lalu memperhatikan Myungsoo perlahan membantu anak itu turun dari kursi kemudian memperbaiki kerutan samar pada baju kecilnya.
“Apa kau ikut?” tanya Sooji pada Ma Ri dan lainnya kecuali Myungsoo.
Ma Ri mengangguk tetapi Daniel dan Sungyeol tidak. Kim Myungsoo secara alami tidak pergi karena Sehun berbaik hati menjadi babysitter setengah hari.
Sebelum Sooji keluar, dia diam-diam melihat Myungsoo mengerutkan kening sebelum akhirnya benar-benar keluar dari kedai.
“Ma Ri-ah,” panggil Sooji. Ma Ri menoleh sebentar padanya sebelum berjalan ke tempat Sehun dan lainnya. Sooji mengikuti di belakang sambil memperhatikan orang yang berlalu lalang. “Apakah belakangan ini kalian memiliki banyak kesibukan?”
Ma Ri langsung menatapnya bingung. “Bukankah memang iya? Tapi, yaa, tidak begitu padat,” jawab Ma Ri sambil mengangkat bahu acuh tak acuh.
Sooji mengangguk mengerti lalu mengajukan pertanyaan yang hampir sama pada Sehun.
“Aku? Selain harus sibuk untuk mengurus pergantian ketua di perusahaan dan kepala rumah tangga keluarga Oh, tidak ada yang lainnya.”
“Bagaimana dengan Myungsoo?” Pertanyaan langsung ini membuat dua orang yang ditanya segera melihat Sooji semakin bingung.
“Myungsoo? Aku kira juga tidak sesibuk sebelumnya. KJ Blueuors telah ramai dan berjalan sangat lancar, tidak ada kesibukan lainnya yang harus dilakukan Myungsoo belakangan ini,” celetuk Sehun sambil merenung sebentar.
Sooji yang baru saja dua langkah akan berdiri di samping Ma Ri langsung berhenti. “Tempat ini ... milik Myungsoo?” tanya Sooji kaku.
Dua orang itu mengangguk, tidak menyadari perubahan aneh pada Sooji. Xio Yu'an menaiki salah satu kuda mainan diikuti Woojin menaiki zebra mainan. Sehun berseru pada dua anak itu dan memberi tahu mereka agar berpegang erat dengan baik.
“Kau tahu tentang projek darurat yang dikembangkan oleh pama Bae sebelumnya, bukan? Inilah hasilnya, taman hiburan KJ Blueuors yang sekarang atas nama Kim Myungsoo,” kata Sehun. “Sooji, bagaimana menurutmu tempat ini? Bukankah sangat luar biasa indah?”
Sooji kehilangan suara untuk sementara waktu kemudian melihat ke atas. Wahana seperti kincir ria yang paling tinggi dan terang di antara semua wahana yang dilihatnya sebelum masuk sangat mencolok di matanya. Dia ingin bertanya tentang sesuatu tetapi orang itu saat ini tidak berada bersamanya.
Aku ingin mengaku, aku ingin mendapat pengakuan, juga ... aku ingin memiliki tempat untuk berdiri dan bisa saling menggenggam tangan satu sama lain. Bukan sebagai sahabat tetapi seorang wanita yang mencintai.
“Sangat indah. Benar-benar sangat indah,” desah Sooji.
“Bukankah kau suka naik bianglala? Ayo pergi ke sana untuk menikmati pemandangan. Kau akan terkejut setelah berada di ketinggian yang tepat,” ajak Ma Ri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Person [COMPLETED]
FanfictionSeries Story : Strong Girl #2 Highest Rank #1 myungzy (130223) "Kim Myungsoo, aku tidak akan bertanya tentang seperti apa perasaan dalam hatimu, hanya saja ... pernahkah terlintas di pikiranmu--secara tidak sengaja atau sekilas--bagaimana jika aku j...